WRAP UP CA Mamae

Preview:

DESCRIPTION

blok neoplasia

Citation preview

BLOK NEOPLASIAWRAP UP PBL SKENARIO 1

Kelompok B-15KETUA : Syah Muhammad Reza (1102011271)SEKRETARIS : Syurlia Putri(1102011273)ANGGOTA : Sesvianda Fatma Yuliandari S(1102011256) Shabrina Ghassani Roza(1102011257) Syabrina Pratiwi Noer Dhamalia(1102011269) Syadza Ashila Putri(1102011270)Talib(1102011274)Widyanisa Dwianasti (1102011291) Winda Diah Nugraheni(1102011293)Wiryawan Nuryusuf(1102010291)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI2014-2015SKENARIO 1 : BENJOLAN DI PAYUDARA

Seorang perempuan berumur 55 tahun, ibu rumah tangga, datang ke poliklinik bedah karena adanya benjolan di payudara sebelah kanan sudah setahun ini. Mula-mula sebesar biji rambutan, kemudian sekarang sebesar bola tenis. Tidak terasa sakit, hanya kadang terasa pegal. Pasien merasa berat badannya menurun drastis dalam empat bulan terakhir ini. Pada keluarga terdapat riwayat penderita tumor ganas payudara, yaitu bibi pasien (adik kandung dari ibu pasien). Bibi pasien meninggal karena penyakitnya ini. Pasien tidak mempunyai anak. Sebulan ini timbul luka koreng berbau di kulit atas benjolan payudara. Pasien juga merasa sesak sebulan terakhir yang bertambah dengan aktivitas tapi sesak tidak berkurang dengan istirahat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, BB 40 kg, vital sign lain dalam batas normal. Status lokalis pada payudara kanan didapatkan massa oval lebih kurang 8x7x7 cm3 di kwadran medial atas, keras, berbenjol, melekat di dinding dada, peau de orange, ulkus, retraksi papilla mamae, dan nipple discharge. Teraba limfonodi aksila 2 buah, ukuran 1 cm, saling melekat satu dengan yang lain. Pada pemeriksaan Rontgen thoraks didapatkan coin lesion di lobus superior paru kanan disertai efusi pleura. USG abdomen tidak didapatkan nodul. Biopsi insisi memastikan pasien menderita kanker payudara (stadium terminal) kemudian menjalani operasi simple mastectomy dilanjutkan kemoterapi dan radioterapi. Bagaimanakah seharusnya pasien menghadapi penyakit berat dan terminal yang dideritanya dari sisi Islam?

Kata Sulit: Peau de Orange Gambaran kulit payudara seperti kulit jeruk kisut Coin lesion Gambaran lesi seperti koin di paru akibat metastasis sel kanker Simple mastectomy Operasi pengangkatan seluruh jaringan payudara (stroma, parenkim, areola, dan puting susu serta kulit diatas tumor) tanpa disertai diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral Nipple discharge Keluarnya cairan pada putting susu secara spontan dan tidak normal Stadium terminal Stadium paling parah dalam perjalanan penyakit kanker Kemoterapi Proses pemberian antikanker cair atau infus untuk membunuh sel kanker Radioterapi Proses penyinaran dengan sinar x dan gamma dengan tujuan membunuh sel kanker yang tersisa pasca operasi Biopsi insisi Pengambilan sebagian jaringan untuk diperiksa secara mikroskopis

Pertanyaan :1. Bagaimana terjadi gambaran Peau de Orange?2. Mengapa benjolan semakin membesar?3. Mengapa terjadi sesak napas pada pasien?4. Faktor apa yang menyebabkan tumor payudara?5. Mengapa terjadi ulkus pada pasien ca. mamae?6. Apa hubungan berat badan turun drastis dengan penyakit pasien?7. Apa indikasi kemoterapi dan radioterapi?8. Mengapa pada anamnesis ditanyakan apakah pasien punya anak?9. Mengapa dilakukan simple mastectomy padahal teraba limfonodi di axila?10. Mengapa ada coin lesion, retraksi papilla mamae, nipple discharge dan teraba limfonodi?11. Bagaimana terjadi efusi pleura?12. Bagaimana melakukan staging pada tumor payudara?13. Mengapa dilakukan USG di abdomen?14. Mengapa pasien tidak merasa sakit?15. Bagaimana menanggapi penyakit berat menurut Islam?16. Apa saja pemeriksaan pada tumor payudara?

Jawaban: 1. Adanya metastasis dari sel kanker ke saluran limfatik sekitar payudara menyebabkan bendungan di daluran tersebut. Sehingga ada bagian-bagian dari saluran limfatik setempat yang menonjol.2. Karena adanya ketidak seimbangan antara sel onkogenik dan Tumor suppressor gen di dalam tubuh pasien. Tumor suppressor gen tidak dapat menekan secara seimbang ekspresi sel onkogen.3. Karena adanya efusi pleura akibat metastasis dari sel ca. mamae yang menginvasi ke paru-paru4. Faktor-faktornya antara lain: merokok, minum alkohol, usia, tidak menyusui, genetik, hormonal, life style yang tidak baik, zat kasinogenik, radiasi, dan riwayat FAM.5. Karena adanya penonjolan yang diakibatkan dari proliferasi sel kanker, terdapat bagian atas yang perfusinya menurun, sehingga memudahkan terjadinya ulkus akibat jaringan nekrosis6. Penyakit pasien menyebabkan nafsu makan pasien menurun dan intake makanan yang sulit7. 8. Karena salah satu faktor predisposisi ca. mamae adalah tidak menyusui9. Karena simple mastectomy yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien10. Karena adanya proliferasi dan infasi dari sel kanker mamae yang menginvasi ke paru menyebabkan gambaran coin lesion, sementara invasi kanker payudara ke ligamentum tersebut menimbulkan kontraksi yang menyebabkan gambaran retraksi pada papilla mammae serta nipple discharge yang tidak normal bila tidak dalam masa kehamilan dan laktasi, juga adanya infeksi menyebabkan adanya limfonodi di kelenjar getah bening di dekat lokasi.11. Karena adanya metastasis sel ca mamae ke rongga paru mengenai pleura parietalis sehingga terjadi efusi pleura.12. Ditentukan dengan melihat difrensiasi selnya secara mikroskopis dan dengan TNM13. Karena sel kanker bermetastasis melalui saluran limfatik, hematogen, dan rongga. Sehinga diperiksa rongga di sekitar lokasi ca mamae, seperti rongga paru dan rongga abdomen. Salah satu metastasis terbanyak ca mamae di rongga abdomen adalah metastasis ke hepar.14. 15. Dengan menjalani pengobatan, sabar dan bertawakal kepada Allah SWT16. Pemeriksaan fisik, Mammography, USG, MRI, Rontgen

HIPOTESIS

SASARAN BELAJAR:LO.1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi dan Perdarahan PayudaraLO.2. Memahami dan Menjelaskan Ca. MamaeLI.2.1. DefinisiLI.2.2. EpidemiologiLI.2.3. Etiologi (faktor predisposisi)LI.2.4. KlasifikasiLI.2.5. PatofisiologiLI.2.6. Manifestasi KlinisLI.2.7. DiagnosisLI.2.8. Diagnosis bandingLI.2.9. TatalaksanaLI.2.10. KomplikasiLI.2.11. PrognosisLI.2.12. PencegahanLO.3. Memahami dan Menjelaskan Menghadapi Penyakit Berat Menurut Islam

LO.1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi dan Perdarahan PayudaraJaringan payudara dibentuk oleh glandula yang memproduksi air susu (lobulus) yang dialirkan ke puting (nipple) melalui duktus. Stuktur lainnya adalah jaringan lemak yang merupakan komponen terbesar, connective tissue, pembuluh darah dan saluran beserta kelenjar limfatik. Setiap payudara mengandung 15 - 20 lobus yang tersusun sirkuler. Jaringan lemak (subcutaneus adipose tissue) yang membungkus lobus memberikan bentuk dan ukuran payudara. Tiap lobus terdiri dari beberapa lobulus yang merupakan tempat produksi air susu sebagai respon dari signal hormonal. Terdapat 3 hormon yang mempengaruhi payudara yakni estrogen, progesteron dan prolaktin, yang menyebabkan jaringan glandular payudara dan uterus mengalami perubahan selama siklus menstruasi. Areola adalah area hiperpigmentasi di sekitar puting.

Berikut ini adalah gambar anatomi payudara normal:

Sumber: http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/breast/Patient/page1Gambar 2.1. Anatomi payudara normal

Perdarahan payudara terutama berasal dari cabang a. perforantes anterior dari a. mammaria interna. Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan n. interkostalis. Jaringan kelenjar payudara sendiri diurus oleh saraf simpatik. Aliran limfe dari payudara sekitar 75% menuju ke aksila, sisanya ke kelenjar parasternal dan interpektoralis.

LO.2. Memahami dan Menjelaskan Ca. MammaeLI.2.1.DefinisiKanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD). Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.

LI.2.2. EpidemiologiKanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relatif tinggi, yaitu 20% dari seluruh keganasan. Dari 600.000 kasus kanker payudara baru yang yang didiagnosis setiap tahunnya, sebanyak 350.000 di antaranya ditemukan di negara maju, sedangkan 250.000 di negara yang sedang berkembang. Di Amerika Serikat, kira-kira 175.000 wanita didiagnosis menderita kanker payudara yang mewakili 32% dari semua kanker yang menyerang wanita. Bahkan, disebutkan dari 150.000 penderita kanker payudara yang berobat ke rumah sakit, 44.000 orang di antaranya meninggal setiap tahunnya. American Cancer Society memperkirakan kanker payudara di Amerika akan mencapai 2 juta dan 460.000 di antaranya meninggal antara 1990-2000.Kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker leher rahim di Indonesia. Sejak 1988 sampai 1992, keganasan tersering di Indonesia tidak banyak berubah. Kanker leher rahim dan kanker payudara tetap menduduki tempat teratas. Selain jumlah kasus yang banyak, lebih dari 70% penderita kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut. Data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa Case Fatality Rate (CFR) akibat kanker payudara menurut golongan penyebab penyakit menunjukkan peningkatan dari tahun 1992-1993, yaitu dari 3,9 menjadi 7,8.

LI.2.3. Etiologi (faktor predisposisi)0. Umur

Risiko Ca mammae bertambah seiring dengan umur. Wanita umur 60 tahun memiliki risiko terkena ca mammae 100 kali lipat dibanding dengan wanita umur 20 tahun

0. Jenis Kelamin

Risiko terkena ca mammae pada pria sangat rendah, namun prognosisnya lebih buruk karena cenderung terlambat diagnosis.

0. Herediter

BRCA 1 dan BRCA 2 merupakan gen autosomal dominan yang berperan pada familial breast cancer. Wanita yang mengalami mutasi BRCA berisiko 60%-80% terkena ca mammae

4. Prior Cancer

Orang yang pernah didiagnosa dengan ca ovarium atau ca uterus memiliki risiko terkena ca mammae lebih tinggi.

5. Faktor Makanan a. Alkohol

Mengkonsumsi alkohol 1-2 gelas/hari memiliki risiko terkena ca mammae 150% dibanding normal dan mengkonsumsi alkohol 6 gelas/hari memiliki risiko terkena ca mammae 330% dibanding normal.

Alkohol dapat meningkatkan : Kadar estrogen dan androgen

Kerentanan gen terhadap bahan carcinogenik

Kerusakan DNA mammae

Potensi metastase

Proses angiogenesis tumor

b. Intake Lemak

Tidak terdapat pengaruh signifikan pada ca mammae, namun berdasarkan statistik, orang dengan diet rendah lemak memiliki risiko yang lebih rendah Penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang meningkatkan risiko terkena ca mammae

daripada diet tinggi lemak

Intake lemak yang tinggi kemungkinan hanya berpengaruh pada wanita premenopause

c. Iodine

Iodine dapat menurunkan sensitivitas reseptor estrogen, mengurangi pertumbuhan sel tumor, dan menyebabkan apoptosis pada sel yang malignant.

6. Obesitas

Peningkatan berat badan setelah menopause dapat meningkatkan risiko terkena ca mammae.

7. Hormon

Peningkatan estrogen dan androgen darah yang persisten dapat meningkatkan risiko ca mammae, namun peningkatkan progesteron dapat menurunkan risiko pada wanita premenopause a. Kehamilan dan menyusui

Umur saat melahirkan anak pertama (

Recommended