View
214
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917
Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 30
THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, COMPETENCE, TASK ATTRACTIONS AND SITUATIONAL FACTORS OF PERFORMANCE
SEKRETARIAT DAERAH EMPLOYEES PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
Nova1*) and Megasari Gusandra Saragih2)
1,Dosen STIE Kebangsaan Bireuen
*) novajuli@gmail.com 2 Dosen Tetap IAI Almuslim Aceh
__________________________________________________________________________
ABSTRACT
This research aims to identify the effect of the motivation, competence, task attractions and situational
factors of performance Sekretariat Daerah Employees Pemerintah Kabupaten Bireuen. The samples in this
study were 158 Sekretariat Daerah Employees Pemerintah Kabupaten Bireuen. The analytical tool used
Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS device-20 (Analysis of Moment Structure). The results
showed that the motivation, competence, task attractiveness and situational factors has a positive and
significantly effect to performance Sekretariat Daerah Employees Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Keywords: Motivation, Competence, Task Attractiveness, Situational Factors, Performance.
__________________________________________________________________________
1. Pendahuluan
Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, merupa-
kan isu strategis yang perlu dikaji dengan seksama
mengingat dengan pemberlakuan kedua peraturan
tersebut paradigma manajemen Pemerintah daerah
mengalami pergeseran yang signifikan terhadap
sistem Pemerintah daerah yang sentralistik menjadi
desentralistik. Pergeseran tersebut pada hakekatnya
bertujuan untuk peningkatan kinerja yang optimal
untuk dapat memanfaatkan potensi sumber daya
manusia yang ada di daerah.
Demikian pula halnya yang terjadi dengan Peme-
rintah Daerah Kabupaten Bireuen yang merupakan
pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara. Sebagai
kabupaten yang baru berdiri sejak 12 Oktober 1999
merupakan suatu tantangan yang teramat besar
untuk mempunyai sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi dan untuk membuktikan eksisten-
sinya kepada pemerintah pusat khususnya provinsi
Aceh dan masyarakat bahwasannya pemisahan
Bireuen dari kabupaten Aceh Utara menjadi suatu
kabupaten yang berdiri sendiri adalah hal yang
tepat. Sikap profesionalisme dan semangat kinerja
yang tinggi dari seluruh jajaran pegawai Pemerin-
tah Kabupaten Bireuen mulai dari pimpinan sampai
bawahannya menjadi perhatian khusus masyarakat
saat ini. Tuntutan untuk menjadi good governance
di dalam Pemerintah kabupaten Bireuen sudah
menjadi hal yang krusial saat ini. Dimana banyak-
nya isu-isu negatif yang beredar tentang kinerja
dari pemerintah kabupaten Bireuen telah memberi-
kan dampak yang buruk terhadap citra intansi dan
kepercayaan masyarakat yang menurun.
Begitu pentingnya kinerja bagi organisasi sehingga
pengembangan pegawai berbasis kompetensi dan
motivasi kerja merupakan salah satu upaya yang
dapat meningkatkan kinerja, karena pengembangan
pegawai berbasis kompetensi dan motivasi kerja
merupakan wujud perhatian dan pengakuan perusa-
Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917
Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 31
haan atau pimpinan kepada pegawai yang menun-
jukan kemampuan kerja, kerajinan, dan kepatuhan
serta disiplin kerja (Perpusunpas.wordpress.com,
2009).
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan
mengukur pengaruh motivasi terhadap kinerja,
pengaruh kompetensi terhadap kinerja, pengaruh
daya tarik tugas terhadap kinerja dan pengaruh
faktor situasional terhadap kinerja Pegawai
Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten
Bireuen”.
2. Landasan Teoritis
Menurut Mahmudi (2005) ada lima faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kinerja, salah satunya
yaitu: faktor kontekstual (situasional).
Penelitian yang berhubungan dengan pengaruh
motivasi, kompetensi, daya tarik tugas dan faktor
situasional terhadap kinerja pegawai sebenarnya
telah banyak dilakukan oleh peneliti lain.
Pancawati (2013) yang menyatakan bahwa iklim
organisasi, motivasi dan kompetensi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
bagian pembangunan pemerintah kabupaten Kediri.
Dan penelitian dari Ekawati (2013) menyatakan
bahwa komitmen organisasional dan kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Penelitian selanjutnya Rapareni (2013) dan Deviza
(2012) menyatakan bahwa secara simultan kom-
petensi memiliki pengaruh yang positif terhadap
kinerja karyawan. Murty dan Hudiwinarsih (2012)
juga menyatakan bahwa motivasi, kompensasi dan
komitmen organisasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian
dari William (2008) menyatakan bahwa faktor
situasional mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Faktor motivasi memiliki hubungan langsung
dengan kinerja dan pelayanan publik individual
karyawan. Menurut Robert L. Mathis dan John H.
Jackson (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja individu, yaitu: 1). kemampuan mereka, 2).
motivasi, 3). dukungan yang diterima, 4).kebera-
daan pekerjaan yang mereka lakukan, dan
5).hubungan mereka dengan organisasi.
Menurut Mangkunegara (2006) bahwa faktor
motivasi kerja mempengaruhi kinerja. Motivasi
terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai
dalam menghadapi situasi (situasion) kerja.
Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan
diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.
Sikap mental merupakan kondisi mental yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai
potensi kerja secara maksimal.
David C. Mc Cleland (1997) dalam Mangkunegara
(2001), berpendapat bahwa “Ada hubungan yang
positif antara motif berprestasi dengan pencapaian
kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian kerja.
Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan suatu tugas dengan
sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi
kerja (kinerja) dengan predikat terpuji.
Kompetensi merupakan karakteristik yang menda-
sari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja
individu dalam pekerjaannya (Spencer dalam
Moeheriono, 2009). Selanjutnya kompetensi jaba-
tan SDM aparatur PNS secara umum berarti ke-
mampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang
PNS berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
perilaku, yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
jabatnnya (Mudtapadidjaja, 2002).
3. Metodologi Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pegawai Sekre-
tariat Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen yang
berstatus sebagai pegawai negeri sipil. Dan pene-
litian ini berlokasi di di jalan Sultan Malikussaleh,
Cot Gapu Bireuen. Penelitian dilakukan pada bulan
Desember 2015. Populasi dalam penelitian ini ada-
lah seluruh pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah
Kabupaten Bireuen yang berjumlah 176 orang.
Dalam penentuan jumlah sampel dalam penelitian
ini juga mempetimbangkan model penelitian yang
digunakan. Model penelitian dengan model
Structural Equation Modelling (SEM), dimana
dalam SEM jumlah sampel yang ideal antara 100-
200 (Hair et al, 2009) dan juga harus memper-
timbangkan jumlah indikator yang ada dalam
model. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian
ini sebanyak 158 responden. Adapun variabel-
variabel yang akan diamati dalam penelitian ini
dibatasi sebagai berikut: motivasi (X1), kompetensi
(X2), daya tarik tugas (X3) dan faktor situasional
(X4) sebagai variabel bebas dan dan kinerja (Y)
sebagai variabel terikat. Bentuk diagram alur full
model penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan menganalisis nilai C.R (Critical Ratio) dan
nilai P (Probability) pada hasil olah data Regressi-
on Weights, dibandingkan dengan batasan statistik
yang disyaratkan. Menurut Ferdinand (2002), untuk
menguji hipotesis mengenai kausalitas yang dikem-
bangkan dalam model, perlu diuji hipotesis nol
yang menyatakan bahwa koefisien regresi antara
hubungan adalah sama dengan nol melalui uji-t
Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917
Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 32
yang lazim dalam model-model regresi. Uji statis-
tik dilakukan dengan mengamati tingkat signifi-
kansi hubungan antar variabel yang ditunjukkan
oleh nilai C.R (Critical Ratio) yang identik dengan
uji-t dalam regresi dan nilai probabilitasnya (P).
Hubungan yang signifikan ditandai dengan nilai
C.R yang lebih besar dari 2,58 dan nilai P lebih
kecil dari 0,05.
Gambar 1. Full Model Penelitian
Sumber: Dikembangkan Dalam Penelitian Ini
4. Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas Instrumen
Dalam SEM pengujian validitas dilakukan dengan
Confirmatory Factor Analysis (CFA) masing-
masing konstruk yaitu dengan melihat nilai loading
factor masing-masing indikator. Suatu indikator
dikatakan valid apabila nilai loading factor untuk
setiap butir atau indikatornya adalah lebih besar
0,50 meskipun idealnya adalah 0,70 atau lebih
tinggi (Ghozali, 2013; dan Hair et al, 2010).
a. Uji CFA Variabel Motivasi
Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi
seluruh indikatornya valid maka dilakukan uji
validitas seperti pada Gambar 2 berikut ini:
Gambar 2. CFA Variabel Motivasi
b. Uji CFA Variabel Kompetensi
Untuk melihat apakah konstruk variabel
Kompetensi seluruh indikatornya valid maka
dilakukan uji validitas seperti pada Gambar 3
berikut ini:
Gambar 3. CFA Variabel Kompetensi
c. Uji CFA Variabel Daya Tarik Tugas
Untuk melihat apakah konstruk variabel Daya
Tarik Tugas seluruh indikatornya valid maka
dilakukan uji validitas seperti pada Gambar 4
berikut ini:
Gambar 4. CFA Variabel Daya Tarik Tugas
d. Uji CFA Variabel Faktor Situasional
Untuk melihat apakah konstruk variabel Faktor
Situasional seluruh indikatornya valid maka
dilakukan uji validitas seperti pada Gambar 5
berikut ini:
Gambar 5. CFA Variabel Faktor Situasional
e. Uji CFA Variabel Kinerja
Untuk melihat apakah konstruk variabel kinerja
seluruh indikatornya valid maka dilakukan uji
validitas seperti pada Gambar 6 berikut ini:
Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917
Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 33
Gambar 6. CFA Variabel Kinerja
Berdasarkan uji Confirmatory Factor Analysis
(CFA) masing-masing konstruk yang telah dilaku-
kan, dapat kita ketahui bahwa seluruh indikator
dari variabel sudah valid. Hal ini diketahui dari
nilai loading factor seluruh indikator dari variabel
tidak ada yang dibawah 0,50 (Ghozali, 2013).
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu
Construct Reliability (CR), Variance Extracted
(VE), dan Discriminant Validity (DV). Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat dalam Tabel lampiran 1.
Berdasarkan data seperti yang ditunjukkan dalam
Tabel lampiran-1, dapat dijelaskan bahwa keselu-
ruhan nilai CR berada di atas atau lebih besar dari
0,70 dan nilai VE berada di atas 0,30. Dengan
demikian keseluruhan konstruk dalam penelitian ini
adalah reliabel sehingga model yang dibentuk
adalah layak untuk diuji dalam tahap selanjutnya.
Dan berdasarkan Tabel lampiran-2 jelas terlihat
bahwa masing-masing konstruk laten memiliki
Discriminant Validity yang baik, hal ini dapat
dilihat dari nilai akar kuadrat dari VE (√VE)
masing-masing konstruk laten yang lebih tinggi
nilainya dibandingkan dengan nilai korelasi antara
konstruk.
Pengujian Asumsi SEM
a. Ukuran Sampel
Pada analisis SEM, ukuran sampel yang sesuai
adalah antara 100-200 (Hair et al., 1999). Seluruh
kuesioner yang disebarkan yaitu sebanyak 158
kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden
dan keseluruhannya berada dalam keadaan baik
dan dapat diolah. Setelah proses analisis data
dengan menggunakan perangkat AMOS-20 dengan
model SEM terdapat 8 (delapan) data yang outlier
(data yang ekstrem atau sangat berbeda dengan
data lainnya), sehingga data atau sampel x harus
dikeluarkan dari jumlah sampel, dengan demikian
jumlah sampel yang tersisa sebanyak 150 sampel.
b. Uji Normalitas Data
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai critical
ratio skewness tidak ada satupun nilai univariate
yang berada di luar rentang nilai ±2,58. Dengan
demikian dapat disimpulkan keseluruhan data
secara univariate adalah berdistribusi normal,
demikian pula secara multivariate nilai critical
ratio kurtosis juga berada dalam rentang ± 2,58
yaitu sebesar 1,456 maka dengan demikian dapat
disimpulkan baik secara univariate dan multivaria-
te data dalam penelitian ini terdistribusi normal.
c. Uji Outlier Data
Angka ekstrim (outliers) adalah observasi yang
muncul dengan nilai -nilai ekstrim baik secara
univariate maupun multivariate, muncul karena
kombinasi karakteristik yang unik yang dimiliki-
nya dan terlihat sangat jauh berbeda dengan
observasi lainnya (Ferdinand, 2002: 52). Dalam
penelitian ini pengujian data outlier mengguna-
kan uji Mahalanobis Distance, dengan memban-
dingkan nilai p1 dan p2. Nilai p1 dan p2 di atas
0,05 menunjukkan tidak ada data outliers lagi.
Berdasarkan hasil analisis data outlier terlihat
bahwa setelah dilakukan pembuangan data yang
outlier keseluruhan data memiliki nilai p1 atau
p2 di atas 0,05 dengan demikian keseluruhan
data dalam penelitian tidak terdapat data yang
outlier.
d. Multikolinieritas dan Singuliritas Data
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas memperli-
hatkan nilai Determinant of sample covariance
matrix sebesar 0,200 sangat jauh dari 0 maka dapat
dikatakan bahwa tidak terdapat multikolinieritas
(korelasi yang sempurna atau besar) antar variabel
dalam penelitian ini.
Hasil Analisis
1). Uji Kesesuian Model
Uji kesesuaian model dilakukan melalui diagram
alur dalam persamaan full model, yaitu uji yang
dilakukan terhadap keseluruhan variabel baik
eksogen maupun endogen yang telah digabungkan
menjadi satu diagram (path) yang utuh melalui
matrik varian atau kovarian dan model penuh itu
disebut sebagai model penelitian. Uji full model
dilakukan dalam dua tahap yaitu full model SEM
sebelum modifikasi dan full model SEM setelah
modifikasi.
a. Full Model Sebelum Dimodifikasi
Uji full model SEM sebelum modifikasi bertujuan
untuk melihat sejauh mana model dasar yang
dibentuk dalam penelitian ini memenuhi kriteria
goodness of fit sehingga model dapat menggambar
kan fenomena penelitian tanpa adanya modifikasi.
Model full SEM sebelum modifikasi ditampilkan
dalam Gambar 7 (lampiran-5).
Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917
Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 34
Berdasarkan data dalam Gambar 7 bahwa belum
seluruh nilai Goodness Of Fit (GOF) memenuhi
kriteria yang dipersyaratkan, dengan demikian
model penelitian belum sesuai dan belum mampu
menjelaskan model penelitian dengan tepat dan
baik, sehingga dengan demikian model perlu
dilakukan modifikasi.
b. Full Model Setelah Modifikasi
Uji kesesuaian model setelah modifikasi dila-
kukan dengan cara menghubungkan (korelasi)
antar error pada setiap indikator yang disaran-
kan oleh sistem. Tujuannya untuk menaikkan
nilai GOF agar model benar layak dan tepat
menjelaskan model penelitian.
Secara umum semua konstruk yang digunakan
untuk membentuk model penelitian ini, telah
memenuhi kriteria goodness of fit indeks yang telah
ditetapkan seperti nilai chi-square nilai GFI, AGFI,
RMSEA, nilai TLI, CFI, CMIN/DF, dan P-Value.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel
lampiran-3.
Dalam Tabel lampiran-3 menunjukkan bahwa
secara umum semua konstruk yang digunakan
untuk membentuk model penelitian ini telah
memenuhi kriteria goodness of fit indeks yang telah
ditetapkan seperti nilai chi-square, nilai TLI, nilai
CFI, RMSEA, CMIN/DF dan nilai p-value yang
telah baik, kecuali nilai GFI dan nilai AGFI yang
masih marginal namun sudah mendekati baik.
Selanjutnya akan disajikan nilai pengaruh variabel
dependent terhadap variabel independent setelah
dimodifikasi dalam Tabel lampiran-4 berikut ini.
Dimana Tabel lampiran-4 ini selanjutnya akan
menjadi pedoman oleh peneliti untuk menjawab
semua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.
Pembahasan
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting
dalam suatu penelitian, dimana pada bagian ini
akan dibahas secara lebih mendalam hasil
penelitian yang telah diperoleh melalui analisis
dengan model SEM. Pembahasan akan dikaitkan
dengan penelitian sebelumnya. Pembahasan pada
bagian ini akan menekankan pada pengujian
hipotesis yang telah dibentuk dengan maksud
untuk mendapat jawaban atas pernyataan hipotesis
penelitian ini.
a. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Variabel motivasi memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini dapat
dilihat dari nilai koefesien estimate standardized
regression weight sebesar 0,392 (39,2%), nilai
probabilitas atau signifikansi dibawah 5% , dan
nilai C.R sebesar 5,501. Yang artinya hipotesis nol
ditolak dan hipotesis 1 diterima. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi ber-
pengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap
kinerja pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah
Kabupaten Bireuen.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
dari Pancawati (2013), Murty dan Hudiwinarsih
(2012), Sari, Muis dan Hamid (2012), Prihayanto
dan Ratnawati (2011), Wijayanti (2010), Sriwidodo
dan Haryanto (2010), Pujaningsih (2009),
Nugraheni (2008), dan Koesmono (2005) yang
menyatakan bahwa motivasi berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kinerja.
b. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
Variabel kompetensi memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini
dapat dilihat dari nilai koefesien estimate
standardized regression weight sebesar 0,162
(16,2%), nilai probabilitas atau signifikansi
dibawah 5%, dan nilai C.R sebesar 5,513. Yang
artinya hipotesis nol ditolak dan hipotesis 2
diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
variabel kompetensi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat
Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
dari Pancawati (2013), Rapareni (2013), Posuma
(2013), Deviza (2012), Sriwidodo dan Haryanto
(2010), Pujaningsih (2009), dan Nugraheni (2008),
yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap kinerja.
c. Pengaruh daya tarik tugas terhadap Kinerja
Demikian juga variabel daya tarik tugas memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefesien
estimate standardized regression weight sebesar
0,344 (34,4%), nilai probabilitas atau signifikansi
dibawah 5%, nilai C.R sebesar 4,069. Yang artinya
hipotesis nol ditolak dan hipotesis 3 diterima.
Dengan demikian variabel daya tarik tugas berpe-
ngaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten
Bireuen. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian dari Arniati (2005) yang menyata-
kan bahwa daya tarik tugas berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap kinerja.
d. Pengaruh Faktor Situasional Terhadap
Kinerja
Variabel faktor situasional memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini
Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917
Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 35
dapat dilihat dari nilai koefesien estimate
regression weight standardized sebesar 0,151
(15,1%), nilai probabilitas atau signifikansi sebesar
0,009 (signifikan) dan nilai C.R sebesar 2,623.
Yang artinya hipotesis nol ditolak dan hipotesis 4
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel faktor situasional berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil
penelitian Arniati (2005) yang menemukan bahwa
bahwa faktor situasional berpengaruh berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja.
5. Simpulan
Berdasarkan pada pembahasan yang telah diuraikan
pada bab terdahulu maka penelitian ini dapat
memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1) Variabel motivasi memiliki arah pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai .
Pengaruh motivasi terhadap kinerja dalam hal
ini sangatlah kuat terlihat dari signifikannya
pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai
Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten
Bireuen.
2) Variabel kompetensi memiliki arah pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Pemkab Bireuen.
Dengan kata lain apabila kompetensi karyawan
meningkat maka kinerjanya juga meningkat.
3) Variabel daya tarik tugas memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Pemkab. Bireuen.
Ini berarti bahwa semakin tinggi daya tarik
tugas karyawan maka semakin meningkat pula
kinerja pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah
Kabupaten Bireuen, dimana pengaruh daya
tarik tugas terhadap kinerja sangatlah kuat
(signifikan).
4) Variabel faktor situasional memiliki arah
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai Sekretariat Daerah Pemkab.
Bireuen. Ini berarti faktor situasional yang baik
dapat mendukung kinerja pegawai Sekretariat
Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Keterbatasan Penelitian
Yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Penelitian ini hanya menggunakan standardized
estimate dalam menganalisis datanya.
2) Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel
eksogen yang dapat mempengaruhi kinerja
pegawai. Sementara masih banyak variabel-
variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja
pegawai. Sehingga diharapkan untuk penelitian
selanjutnya akan menambahkan variabel-variabel
lainnya, seperti: komitmen organisasi, kompen-
sasi, komunikasi, lingkungan organisasi dan
lainnya. Sehingga dapat menambah khasanah dan
referensi untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arniati. (2005). Pengaruh Insentif Keuangan, Daya
Tarik Tugas Dan Faktor Situasional Pada
Kinerja. Skripsi Politeknik Negeri Batam.
Deviza, Lindra. (2012). Pengaruh Kompetensi
Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN
(Persero) Distibusi Jawa Barat Dan Banten.
Program Studi Manajemen Bisnis Teleko-
munikasi dan Informatika Institut Manajemen
Telkom.
Ferdinand, A. (2002). Structural Equation
Modelling dalam Penelitian Manajemen ,
Badan Penerbit Diponegoro.
Fessler, Nicholas J. (2003). Experimental Evidence
on the Links among Monetary Incentives,
Task Attractiveness, and Task Performance.
Journal of Management Accounting
Research, 15, 161-176.
Ghozali, Imam. (2013). Model Persamaan
Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program Amos 21.0. Cetakan V: Januari
2013. Universitas Diponegoro. Semarang.
Hair, J, Anderson, R,Tatham, R. Black, W. (2006).
Multivariate Data Analysis, 6th ed, Pentice-
Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, Prentice
Hall.
Hair, J. F. JR., et al. (2009). Multivariate Data
Analysis. Seventh Edition. Uper Sadle River.
New Jersey. PrenticeHall.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2006).
Perencanaan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia, Cetakan Kedua, Bandung:
Penerbit PT. Refika Aditama
Moeheriono, (2009), Pengukuran Kinerja berbasis
kompetensi: Competency Based Human
Resource Management, Bogor: Ghalia
Indonesia.
Mustapadidjaja, (2002), Paradigma-paradigma
Pembangunan, Jakarta: LAN.
Murty, Windy Aprilia & Hudiwinarsih, Gunasti.
(2012). Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan
Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Akuntansi (Studi Kasus
Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917
Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 36
Pada Perusahaan Manufaktur Di Surabaya).
The Indonesian Accounting Review. Volume
2, No. 2, July 2012, pages 215 – 228.
Nugraheni, Sunaringtyas. (2008). Pengaruh
Motivasi, Komitmen Organisasional, Kompe-
tensi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. Fakultas Ekonomi Universitas
Sinata Dharma. Yogyakarta.
Pancawati, Sri. (2013). Pengaruh Iklim Organisasi,
Motivasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja
Pegawai Bagian Pembangunan Pemerintah
Kabupaten Kediri. Jurnal OTONOMI, Vol.
13, Nomor 1, Januari 2013.
Posuma, Christilia O. (2013). Kompetensi,
kompensasi, dan kepemimpinan pengaruhnya
terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah
Sakit Ratumbuysang Manado. Jurnal EMBA.
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 646-656.
Prihayanto, Susandi & Ratnawati, Intan. (2011).
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk,
Regional IV Jawa Tengah–Daerah Istimewa
Yogyakarta). Yogyakarta.
Rapareni, Yussi. (2013). Analisis Pengaruh
Kompetensi Komunikasi, Kecerdasan Emo-
sional, Dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan Radio Republik Indonesia
Palembang. Vol. 3 No. 1. Jan 2013. Jurnal
Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (JENIUS).
Usman, H., & Akbar, P. S. (2008). Metodologi
Penelitian Sosial. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Wijayanti, Ratna Yulia. (2009). Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi, dan Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja PNS di
Lingkungan Organisasi Dinas Pendidikan
Kabupaten Kudus. Analisis Manajemen Vol.
4 No. 2 Juli 2010. ISSN: 1411-1799.
Lampiran:
Tabel Lampiran-1. Uji Reliabilitas Construct Reliability dan Variance Extracted
NO Variabel
Uji
Kesimpulan Construct Reliability Variance Extracted
Cut Of Value Nilai Perolehan Cut Of Value Nilai Perolehan
1 Efektivitas Kerja 0,70 0,789 0,30 0,386 Reliabel
2 Motivasi 0,70 0,753 0,30 0,381 Reliabel
3 Komunikasi 0,70 0,726 0,30 0,348 Reliabel
4 Lingkungan Kerja 0,70 0,825 0,30 0,402 Reliabel
5 Kepemimpinan 0,70 0,739 0,30 0,365 Reliabel
Tabel Lampiran-2. Korelasi Antar Konstruk dan Nilai Dicriminant Validity
Kompetensi Daya Tarik Tugas Faktor Situasional Motivasi Kinerja
0,589 0,589 0,604 0,617
Kinerja 0,175 0,290 0,175 0,414 0,621
Tabel Lampiran-3. Kriteria GOF Full Model Setelah Modifikasi
Goodness Of Fit Index Nilai Diharapkan Nilai Hasil Kesimpulan
2 C-square Statistics
GFI
AGFI
TLI
CFI
RMSEA
CMIN/DF
P-Value
Diharapkan kecil
>0,90
>0,90
>0,95
>0,95
<0,08
<2,00
>0,05
396,842
0,850
0,820
0.984
0,985
0,025
1,096
0,100
Baik
Marginal
Marginal
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917
Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 37
Tabel Lampiran-4. Regression Weight Full Model Setelah Modifikasi
Estimate
Estimate
Regression S.E. C.R. P Label
Kinerja <--- DayaTarik_Tugas ,476 ,344 ,117 4,069 ***
Kinerja <--- Motivasi ,387 ,392 ,070 5,501 ***
Kinerja <--- Kompetensi ,179 ,162 ,032 5,513 ***
Kinerja <--- Faktor_Situasional ,148 ,151 ,057 2,623 ,009
Lampiran-5 :
Gambar 7. Full Model Sebelum Dimodifikasi
Gambar 8. Full Model Setelah Dimodifikasi
Recommended