Proses Pack Karburizing AISI 1018

Preview:

DESCRIPTION

by Zaenuri

Citation preview

ANALISA KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJAAISI 1018 AKIBAT PROSES PACK CARBURIZING DENGAN

VARIASI KONSENTRASI SERBUK CANGKANG KEONG EMAS

Achmad Zainuri, Paryanto Dwi Setyawan, Prayuda atmamJurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram

Email: achmadzainuri70@yahoo.co.id

ABSTRACT

This research to investigate the effect of Pomacea Canalikulata Lamarck powderaddition in the process of carburization box to physical (microstructure) and mechanicalproperties (hardness test) of AISI 1018 after heat treatment.In this research used a material of low carbon steel cylinder (AISI 1018). The process ofmaking the specimen is done with to cut into several pieces, cutting done to ease inplacing the specimen in the carburizing box, then wood charcoal powder and shellpowder were weighed in accordance with the desired composition by mixing powder of5 wt%, 10 wt%, and 15 wt%. The specimen was done heat treatment at a temperature of9500C with the holding time at 2, 4 and 6 hours. Then, the specimen was done theVickers hardness test, microstructure and composition test. From this research it can beconcluded that the highest hardness value was obtained at 15 wt% addition of shellpowder it was 262.26 kg/mm2 and the initial material hardness value was 144.08kg/mm2. From microstructure observation and composition test show that it subjectedsurface hardening because carbon diffusion into specimen.

Keywords: Pomacea Canalikulata Lamarck, pack carburizing, hardness test,composition test, microstructure

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serbukcangkang keong emas pada proses pack carburizing terhadap sifat fisis (struktur mikro)dan mekanis (uji kekerasan) baja karbon rendah setelah mengalami perlakuan. Bahanyang digunakan dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah yang berbentukselinder. Proses pembuatan spesimen dilakukan dengan pemotongan menjadi beberapabagian, pemotongan dilakukan untuk memudahkan di dalam meletakan spesimen didalam kotak karburisasi,kemudian serbuk arang kayu dan serbuk cangkang ditimbangsesuai dengan komposisi yang diinginkan dengan pencampuran serbuk cangkang 5, 10dan 15 (% berat). Spesimen dilakukan perlakuan panas pada temperatur 9500C denganpenahanan waktu selama 2, 4 dan 6 jam. Kemudian dilakukan Uji kekerasan Vickers,pengujian foto struktur mikro dan uji komposisi. Dari penelitian ini dapat disimpulkanbahwa nilai kekerasan tertinggi rata-rata pada penambahan 15% serbuk cangkang diperoleh sebesar 262,26 kg/mm2 dan kekerasan material awal diperoleh sebesar 144,08kg/mm2. Dari hasil pengamatan struktur mikro dan uji komposisi diketahui bahwaterjadi pengerasan permukaan karena difusi karbon kedalam baja karbon randah.

Kata Kunci : Cangkang keong emas, pack carburizing, uji kekerasan, uji komposisi,struktur mikro

PENDAHULUAN

Hasil alam Indonesia sangatmelimpah, termasuk beberapa jenishewan yang terdapat di dalamnya. Salahsatunya adalah Keong emas (PomaceaCanalikulata Lamarck) yangmerupakan salah satu hewan jenismoluska. Hewan jenis ini paling seringdijumpai di daerah persawahan danmerupakan musuh petani karena dapatmerusak tanaman padi. Untukmelindungi tanamannya, para petaniberusaha untuk membasmi keong emassehingga tanaman petani dapat terhindardari kerusakan. Ternyata keong emasyang semula hanya merugikan parapetani kini dapat dimanfaatkan karenacangkang keong emas mengandungkalsium karbonat (CaCO3) yang dapatdijadikan sebagai energizer alternatif didalam proses karburisasi padat selainbarium karbonat (BaCO3).

Pada dasarnya bahan-bahan yangdigunakan dalam karbonisasi yaitu,arang kayu, arang batok kelapa, danarang kulit. Untuk mempercepat proseskarbonasi maka di tambahkan bariumkarbonat (CaCO3), natrium karbonat(NaCO3) atau kalsium karbonat(CaCO3). Ketiga bahan tambahantersebut termasuk jenis bahan-bahanpembangkit tenaga dalam proseskarburisasi. Karburisasi dilakukandengan cara memanaskan bahan sampai900 - 9500C dalam lingkungan yangmenyerahkan karbon, lalu dibiarkanbeberapa waktu lamanya pada suhutersebut dan kemudian didinginkan.(Amanto, H. & Daryanto, 1999).

Setiyawan (2003), mengadakanpenelitian mengenai pengaruh prosescarburizing terhadap sifat fisis danmekanis sudu blower dinamo amperepada mobil diesel didapatkankesimpulan bahwa lama waktupenahanan (holding time) pada materialini mempengaruhi sifat mekanis

material yaitu terhadap nilai kekerasan.Dimana material dasar tanpa perlakuanmemiliki kekerasan rata-rata sebesar664,1 kg/mm2, material hasil quenching850 °C dengan holding time 1 jamsebesar 723,64 kg/mm2 dan materialhasil quenching 850 °C dengan holdingtime 2 jam sebesar 730,5 kg/mm2.

Fatai dkk (2010) menyelidiki prosespack carburizing pada mild steel dengantemperatur karburisasi 850°C, 900°Cdan 950°C, kemudian ditahan selama 15menit dan 30 menit, lalu prosesquenching dengan minyak dantempering pada 550°C. Hasil pengujianmenunjukkan bahwa ketangguhanimpact pada mild steel semakinberkurang dengan naiknya temperaturkarburisasi. Sedangkan kekakuan darimild steel semakin meningkat akibatproses karburisasi, tetapi semakin turundengan kenaikan temperatur karburisasi.Untuk kekerasan permukaan pada mildsteel semakin berkurang dengannaiknya temperatur.

Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruhpenambahan serbuk cangkang keongemas pada proses pack carburizingterhadap sifat fisis (struktur mikro) danmekanis (uji kekerasan) baja karbonrendah setelah mengalami perlakuan.

Pack CarburizingProses carburizing merupakan

proses penambahan unsur karbon (C) kedalam logam khususnya pada bagianpermukaan bahan dimana unsur karbonini didapat dari bahan–bahan yangmengandung karbon sehinggakekerasan logam dapat meningkat.Pengerasan permukaan pada logamdapat dilakukan dengan menambahkanunsur–unsur tertentu ke logam dasartersebut seperti karbon, kalsiumkarbonat, nitrogen, dan yang lainnya.Untuk mempercepat proses makaditambahkan barium karbonat (BaCO3),

kalsium karbonat (CaCO3) atau natriumkarbonat (NaCO3) sebagai energizeryang bersama-sama materialdimasukkan ke dalam kotak kedapudara untuk dipanaskan pada dapurpemanas pada temperatur carburing(Suherman, 1987).

Pada pengarbonan padat dipakaiarang yang dicampur dengan 10%- 40%NaCO3, BaCO3 , baja dimasukkan kedalam campuran ini, ditempatkan dalamsuatu kotak dan ditutup rapat kemudiandipanaskan pada temperatur 8500C –9500C (Surdia, 2000). Setelah dilakukanholding time (waktu penahanan), prosesdilanjutkan dengan pengerasan denganquenching untuk mencapai kekerasanyang tinggi, dan tempering untukmenurunkan kegetasan dan tegangansisa yang berlebihan.

Keong Emas

Keong Emas ((Pomacea canaliculataLamarck) atau dikenal GAS (GoldenApple Snail). Keong Emas merupakansalah satu jenis moluska. Keong iniberasal dari rawa-rawa di AmerikaSelatan seperti Brazil, Suriname danguatemala. Pertama kali, Keong Emasini didatangkan dari Taiwan sekitartahun 1980-an. Tahun 1981, hewan inidiintroduksi ke Yogyakarta sebagaifauna akuarium. Sekitar tahun 1985-1987, hewan ini menyebar dengansangat cepat dan populer di Indonesia(Jekti, 1990).

Keong Emas muda berukuran 2-5mm telah memakan alga dan bagiantanaman yang lunak. Pertumbuhan awalberlangsung selama 15-25 hari. Padaumur 26-59 hari, Keong Emas sangatrakus mengkonsumsi makanan,sedangkan setelah berumur 60 hari,Keong Emas siap untuk berkembangbiak. Keong Emas memerlukan sekitar3-4 jam pada saat mengadakanperkawinan di daerah yang senantiasa

mendapatkan air sepanjang tahun. ProfilKeong Emas dapat dilihat pada Gambar1 di bawah ini.

Gambar 1: Keong Emas

Pengujian Kekerasan

Proses pengujian kekerasandengan metoda Vickers mula-mulapermukaan logam yang akan diujiditekan dengan indentor berbentukpiramida intan yang dasarnya berbentukbujur sangkar. Besar sudut antarapermukaan-permukaan piramida yangberhadapan adalah sebesar 136°.

Angka kekerasan Vickers(VHN) merupakan angka kekuatanbenda uji terhadap pembebanan padatiap luas penampang bidang yangmenerima pembebanan (Koswara,1999). VHN dapat diperoleh denganpersamaan berikut:

Dimana, P = Beban yang digunakan(kg); α = Sudut puncak indentor = 136 0

dan d = Panjang diagonal rata-rata(mm).

Pengujian Vickers memiliki banyakkeuntungan. Pengujian Vickers dapatdilakukan tidak hanya pada benda yanglunak akan tetapi juga dapat dilakukanpada bahan yang keras. Bekaspenekanan yang kecil pada pengujianVickers mengakibatkan kerusakanbahan percobaan relatif sedikit. Padabenda kerja yang tipis atau lapisan

22 .854,12/sin..2

dP

daPVHN

permukaan yang tipis dapat diukurdengan gaya yang relatif kecil.

Pengujian Struktur Mikro

Struktur bahan dalam orde kecilsering disebut struktur mikro. Strukturini hanya dapat dilihat denganmenggunakan alat pengamat strukturmikro diantaranya : mikroskop electron,mikroskop field ion, mikroskop fieldemission, dan mikroskop sinar – X.

Persiapan yang harus dilakukansebelum mengamati struktur mikroadalah pemotongan spesimen,pengampelasan dan pemolesandilanjutkan pengetsaan. Setelahpermukaan spesimen rata betulkemudian dilanjutkan dengan prosespengampelasan dengan nomorkekasaran yang berurutan dari yangpaling kasar (nomor kecil) sampai yanghalus (nomor besar). Arahpengampelasan tiap tahap harus diubah,pengampelasan yang lama dan penuhkecermatan akan menghasilkanpermukaan yang halus dan rata.Pemolesan dilakukan dengan autosolyaitu metal polish, bertujuan agardidapat permukaan yang rata dan halustanpa goresan sehingga terlihatmengkilap seperti kaca. Kemudianmencelupkan spesimen dalam larutanetsa dengan posisi permukaan yangdietsa menghadap keatas. Selamapencelupan akan terjadi reaksi terhadappermukaan specimen sehingga larutanyang menyentuh spesimen harussegar/baru, oleh karena itu perludigerak-gerakkan. Kemudian spesimendicuci, dikeringkan dan dilihat ataudifoto dengan mikroskop logam.Pemeriksaan struktur mikromemberikan informasi tentang bentukstruktur, ukuran dan banyaknya bagianstruktur yang berbeda.

METODOLOGI PENELITIAN

Alat dan BahanAdapun alat-alat yang akan

dipersiapkan sebelum melakukanpenelitian ini adalah sebagai berikutKotak karburisasi, tungku pemanas,Mesin polish, Mikroskop optik, Mesinuji kekerasan, Jangka sorong, Kamera,Tang penjepit, dan Amplas

Sedangkan bahan yang akandigunakan adalah baja AISI 1018, arangkayu jati, serbuk cangkang KeongEmas, kertas gosok (dengan ukuran 80,100, 400, 600, 800, dan 1000), danAutosol

Persiapan Spesimen

Spesimen yang dipersiapkansebanyak 33 buah, yang terdiri dari 3spesimen awal tanpa karburasi, 27spesimen dikarburisasi pada suhu 9500Cselama 2, 4 dan 6 jam dengan denganpenambahan serbuk cangkang KeongEmas sebanyak 5%, 10% dan 15%dengan media pendingin air, dan 3spesimen dikarburisasi pada suhu 9500Cselama 4 jam dengan penambahanserbuk cangkang keong emas sebanyak10% dengan media pendingin larutangaram.

Kotak terbuat dari baja karbonrendah dengan ketebalan 5 mm denganukuran panjang 100 mm, lebar 100 mmdan tinggi 100 mm, benda-benda ujitersebut dimasukkan kedalam kotakkarburisasi disusun seperti gambardibawah ini dengan jarak tiap-tiapspesimen.

Dimensi spesimen dapat dilihat padaGambar 2 berikut ini:

Gambar 2: Dimensi spesimen

d = 25 mm

25 mm

Persiapan Media Pack CarburizingMedia pack carburizing yang

digunakan dalam penelitian ini adalahmedium padat, dengan komposisi yangsudah ditentukan dengan perbandingan95 %, 90 %, 85 % arang kayu jati dan 5%, 10 %, 15 % serbuk keong emas yangditumbuk sampai berukuran kira-kira 2sampai 4 mm kemudian melakukanproses pengayakan sampai denganukuran 100 mesh dan ditimbang sesuaidengan komposisi diatas dan dicampursampai rata.

Proses Pack CarburizingAdapun tahapan proses pack

carburizing adalah sebagai berikut:1. Spesimen yang telah dipotong

sebanyak 33 buah dan media arangkayu jati yang sudah dicampurdengan bahan energizer dimasukkanke dalam kotak carburizing sampaiberada di tengah-tengah kotakkemudian ditutup lagi laludimasukkan ke dalam tungkupemanas.

2. Kotak karburasi ditandai agar tidaktertukar pada waktu pemanasan.

3. Kemudian kotak tersebutdimasukkan ke dalam tungku danpemanasan diatur dengan perlakuanpemanasan pada temperatur 9500C,lama pemanasan 2, 4, dan 6 jam.

4. Setelah perlakuan tersebut di atasdilakukan maka kotak dikeluarkandari dapur pemanas, kemudiankotak di buka dan spesimendikeluarkan lalu dicelupkan kedalam air.

5. Spesimen dibersihkan.Spesimen yang telah melalui proses

pack carburizing, selanjutnya dilakukanpengujian. Spesimen yang akan di uji dibersihkan dan diberi tanda sesuaidengan lama pemanasan dan jumlahberat serbuknya, kemudian dilakukanpolishing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji KekerasanPengujian kekerasan permukaan

yang dipakai adalah metode Vickersdengan beban (P) sebesar 60 Kg.Pengujian ini dilakukan diLaboratorium Metalurgi Jurusan TeknikMesin Fakultas Teknik UniversitasMataram. Data hasil uji kekerasanpermukaan setelah proses packcarburizing dapat dilihat pada Tabel 1berikut ini.Tabel 1: Data hasil uji kekerasanpermukaan proses pack carburizing.

Dari Tabel 1 di atas menunjukkanbahwa setiap penambahan serbukcangkang Keong Emas terjadipeningkatan nilai kekerasan secarasignifikan dimana nilai tertinggikekerasan rata-rata sebesar 262.26kg/mm2 dengan kandungan komposisiserbuk cangkang Keong Emas 15%ditambah 85% serbuk arang kayudengan lama waktu penahan 6 jam padatemperatur pemanasan 9500C.

Adapun pengaruh konsentrasiserbuk cangkang Keong Emas danwaktu penahan terhadap nilai kekerasandapat dilihat pada Gambar 3 dan 4 dibawah ini.

WaktuPenahanan

(Jam)

Kekerasan Vickers (Kg/mm2)Variasi konsentrasi

serbuk cangkang (% Berat)5 10 15

2156.82 222.1 193.84176.03 172.54 204.43209.30 175.69 258.27

Rata – rata 180.71 190.77 218.84

4233.94 250.96 227.02204.34 233.78 222.61183.36 206.5 294.93

Rata – rata 207.21 230.41 248.18

6241.22 250.75 290.80234.08 252.00 246.33229.84 260.26 249.67

Rata – rata 235.04 254.33 262.26

Gambar 3: Grafik hubungan waktupenahanan dan konsentrasi serbukcangkang terhadap nilai kekerasan.

Gambar 4: Grafik hubungan waktupenahanan dan konsentrasi serbukcangkang terhadap nilai kekerasan.Dari Gambar 3 dan Gambar 4 di

atas menunjukkan bahwa pada spesimenmaterial awal memiliki nilai kekerasanyang sangat rendah ini dikarenakantidak adanya penambahan karbon padamaterial. Spesimen dengan waktupemanasan 2 jam pada suhu 9500Cmemiliki nilai kekerasan lebih kerasdibandingkan dengan matarial awal inidikarenakan adanya karbon aktif dandidukung oleh penambahan serbukcangkang keong emas sebagai energizersehingga karbon lebih cepat berdifusikedalam material. Sedangkan komposisi15% serbuk cangkang keong emas

mempunyai nilai kekerasan yang palingtinggi setelah mengalami proses packcarburizing pada temperatur 950oC.Dalam proses ini jika serbuk cangkangkeong emas semakin banyak makakarbon yang berdifusi ke baja akansemakin cepat dan membuat nilaikekerasan permukaan dari baja akansemakin besar, sehingga karbon akanlebih mudah berdifusi di antara celah-celah atom Fe. Pada proses carburizingdengan penambahan 10% serbukcangkang dengan menggunakan mediapendingin larutan air garam diperolehharga kekerasan tertinggi sebesar269.38kg/mm2 dengan waktu penahanan4 jam disusul dengan penambahan 15%serbuk cangkang dengan menggunakanmedia pendingin air tawar sebesar262.26 kg/mm2 dengan waktupenahanan 6 jam dan penambahan 10%serbuk cangkang dengan mediapendingin air tawar 254.33kg/mm2, danpenambahan 5% serbuk cangkangdengan media pendingin air tawar262.26kg/mm2, serta raw materialdengan harga kekerasan 144.08kg/mm2.

Hasil Uji Struktur MikroHasil pengamatan struktur mikro

dari material awal sebelum mengalamipack caburizing dapat dilihat padaGambar 5 berikut ini:

Gambar 5: Struktur Mikro material awaldengan pembesaran 400 kali

Dari Gambar 5 menunjukkanbahwa ferrite (berwarna terang danputih) dan peralite (yang berwarna

0

50

100

150

200

250

300

0 5 10 15 20

Komposisi (%)

Kekera

san

(H

VN

)

raw material

w aktu tahan 2jam

w aktu tahan 4jam4 jam (tanpaserbuk cangkang)

4 jam (media air +garam)

w aktu tahan 6jam

0

50

100

150

200

250

300

0 2 4 6 8

Waktu Penahanan (jam)

Kek

eras

an (

HV

N)

raw material

0% serbukcangkang

10% serbuk(media air garam)5% serbukcangkang

10% serbukcangkang

15% serbukcangkang

FerritePearlite

Karbida

gelap dan hitam) lebih besar ukurannyadibandingkan dengan karbida. Karbidaakan membesar jika terjadi perlakuanpanas terhadap benda kerja (baja karbonrendah). Kemudian struktur ferrite lebihdominan dari pada struktur pearliteyang lebih sedikit jumlahnya, sehinggakekerasan dari material awal menjadilebih rendah. Hal ini terjadi karena tidakadanya penambahan unsur karbon yangdiberikan pada matrial awal dan sesuaidengan kandungan karbon yangterkandung pada material awal sebesar0.159%C.

Hasil pengamatan struktur mikrodari material yang telah mengalamipack caburizing dengan perbandingankonsentrasi 85% arang kayu jati dan15% serbuk cangkang keong emaspada suhu 9500C dengan waktucarburizing 6 jam menggunakan mediapendingin air tawar dapat dilihat padaGambar 6 berikut ini.

Gambar 6: Struktur mikro denganpembesaran 400 kali.

Dari Gambar 6 menunjukkanbahwa struktur-struktur perlitjumlahnya semakin banyak dan ukuranbutirannya mulai merata di sepanjangpenetrasi walaupun pada sisi perlitnyamasih terdapat banyak ferit.Peningkatan jumlah pearlite yang lebihbanyak dibandingkan dengan strukturmikro material awal dapat terjadi karenaadanya pengaruh penambahan unsurkarbon ke dalam material selama proses

difusi intertisi karbon dengan carapemanasan pada material padatemperatur 9500C dengan lama waktupenahan 6 jam serta adanyapenambahan serbuk cangkang keongemas dengan konsentrasi 15 % (%berat)sebagai energizer yang merupakanunsur untuk mempercepat proses difusikarbon ke dalam baja sehingga dapatmembentuk struktur pearlit lebihbanyak. Sehingga menjadikan spesimenini menjadi lebih keras dari sebelumnyadan juga di pengaruhi oleh terjadinyaproses pendinginan yang cepat sehinggadapat merubah sifat fisis dari pada baja.

Hasil pengamatan struktur mikrodari material yang telah mengalamipack caburizing dengan perbandingankonsentrasi 90% arang kayu jati dan10% serbuk cangkang keong emaspada suhu 9500C dengan waktucarburizing 4 jam menggunakan mediapendingin larutan garam dapat dilihatpada Gambar 7 berikut ini.

Gambar 7: Struktur mikro denganpembesaran 400 kali.

Dari Gambar 7 menunjukkan bahwapeningkatan jumah perlit yang palingbanyak dibandingkan dengan strukturmikro yang lain, selai itu penetrasi darikarbon juga cukup dalam dan butiran-butiran pada perlit ukurannya lebihbesar dibandingkan dengan konsentrasisebelumnya. Dengan ukuran butir yanglebih besar maka kekerasan yang

FerritePearlite

ArahDifusikarbon

ArahDifusikarbon

Pearlite Ferrite

dihasilkan juga akan lebih besar. Initerjadi karena adanya perbandinganbahan tambahan yang berupa 90%arang kayu jati dan 10% serbukcangkang keong emas sebagai energizeryang merupakan bahan pembangkittenaga dalam proses karburisasi, sertadidukung dengan proses quenchingmenggunakan media pendingin larutangaram. Hal ini dapat meningkatkanjumlah karbon yang cukup banyak,sehinga pada saat pemanasanberlangsung difusi karbon ke dalambaja menjadi lebih cepat sehingga dapatmerubah butir struktur mikro dan nilaikekerasan yang lebih keras dibandingkan dengan material ujisebelumnya .

Hasil Uji Komposisi

Tabel 2: Hasil Uji komposisi kimiasebelum perlakuan (Raw Material) dansesudah perlakuan (carburizing)dengan variasi 15% serbuk cangkangkeong emas dengan waktu penahanan 6jam dan suhu pemanasan 9500C.

No NamaUnsur

SebelumPerlakuan

(Rawmaterial)Rata-rata

(%)

Sesudahperlakuan

(carburizing)Dengan variasi

15% serbukcangkang danwaktu tahan 6

jamRata-rata

(%)1 Fe 98.11 92.912 C 0.159 0.783 Mn 0.624 0.704 Cr 0.110 1.295 Mo 0.078 0.476 Cu 0.241 0.347 Nb 0.016 0.038 Ti 0.008 0.80

Dari data pada Tabel 2 di atas,hasil uji komposisi pada spesimensebelum dan setelah perlakuan, terjadi

adanya peningkatan kadar karbondimana spesimen sebelum perlakuan(raw materials) mengandung 0.159%Csedangkan setelah perlakuan(carburizing) pada bagian permukaanmenurut uji komposisi mengandung0.78%C. Hal ini membuktikan bahwakarbon telah masuk ke bagianpermukaan baja karbon rendah.

KESIMPULANDari hasil pengujian dan pembahasandapat disimpulkan bahwa:1. Dengan penambahan serbuk

cangkang keong emas 5%, 10% dan15% dan waktu penahanan selama2, 4 dan 6 jam maka nilai kekerasanpemukaan menjadi semakain besar.Nilai kekerasan rata-rata untuk 5%serbuk cangkang dan waktupenahanan 2, 4 dan 6 jam berturut-turut adalah 180.71, 207.21 dan235.04 (kg/mm2), 10% serbukcangkang dan waktu penahanan 2, 4dan 6 jam berturut-turut sebesar190.77, 230.41 dan 254.33(kg/mm2) dan sebuk cangkang 15%dan dan waktu penahanan 2, 4 dan 6jam berturut-turut sebesar 254.33,248.18 dan 262.26 (kg/mm2).

2. Dari pengamatan foto struktur mikropada material awal terdapat strukturferrite yang lebih banyak dibandingkan dengan foto strukturmikro setelah perlakuan(carburizing). Sebaliknya jumlahpearlite setelah perlakuan(carburizing) menjadi lebih banyakdibanding material sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Amanto, H. & Daryanto, 1999, IlmuBahan, Bumi Aksara, Jakarta Arifin,1977, Ilmu Logam, GhaliaIndonesia, Jakarta

Fatai O. A., Simeon A. I., Isiaka.,Oluwole O., and Joseph O. B., 2010,

”Pack Carburization of Mild Steel,using Pulverized Bone asCarburizer: Optimizing ProcessParameters”, Leonardo ElectronicJournal of Practices andTechnologies, ISSN 1583-1078,issue 16, p. 1-12

Jekti, 1990, Diktat Biologi 1, Unram,Fakultas Peternakan, Mataram.

Koswara, Engkos. 1999. PengujianBahan Logam. Bandung :Humaniora Utama Press

Setiyawan, A., 2003, Tugas Akhir :Penelitian Mengenai PengaruhProses Carburizing Terhadap SifatFisis dan Mekanis Sudu BlowerDinamo Ampere pada Mobil Diesel,Universitas MuhammadiyahSurakarta

Suherman, W. 1987, PengetahuanBahan, FTI - ITS, Surabaya.

Surdia,Tata, dan Saito, S. 2000,Pengetahuan Bahan Teknik cetakankelima

.

Recommended