View
217
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/26/2019 Proposal Nurhasni
1/35
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Maju mundurnya negara dapat dilihat dari berbagai macam dimensi
kehidupan. Salah satu indikator sering untuk menilainya adalah, ekonomi,
pertahanan, dan pendidikan. Pendidikan di dalam tatanan masyrakat berbangsa
dan bernegara harus mendapatkan prioritas pembangunan yang utama, dengan
pendidikan manusia dapat berbudaya, dan berperadaban sesuai dengan cita-cita
pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh manusia
dalam rangka mengangkat harkat dan martabatnya sebagai manusia. Pada
dasarnya adalah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia
kearah yang lebih baik. Baik sebagai komunitas dalam tataran kelompok
masyarakat maupun terhadap dirinya sendiri. Melalui pendidikan manusia
diharapkan akan mampu mendewasakan dirinya baik dewasa secara intelektual,
sosial, moral dan spiritual.
Pendidikan adalah sebuah proses perkembangan dan penyesuaian diri
manusia terhadap lingkungannya, baik dalam masyarakat dan kebudayaan yang
mengelilinginya dalam rangka meningkatkan potensi yang dimiliki oleh manusia
kearah yang lebih berarti, potensi-potensi tersebut adalah potensi secara lahiriah
maupun secara ruhiyah. Pendidikan adalah proses sosialisasi untuk mencapai
kompetisi pribadi dan sosial sebagai dasar untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh manusia sesuai dengan kapasitas yang dilikinya (Sudjana, 2!"#$
%asiah (2&"22$ mengatakan bahwa pendidikan adalah memberi
pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum dewasa$
'
7/26/2019 Proposal Nurhasni
2/35
2
dalam pertumbuhannya menuju kearah kedewasaan dalam arti dapat berdiri
sendiri dan bertanggungjawab sosial atas segala tindakan yang dipilihnya.
Mendasarkan pada diinisi yang diungkapkan para ahli pendidikan di atas
segiikasi pendidikan, bukan hanya transer ilmu pengetahuan saja, tetapi
merupakan transer nilai yang terdapat dalam agama maupun norma sosial yang
berkembang di masyarakat.
)ujuan pendidikan secara implisit terdapat dalam ** +o. 2 )ahun 2#
tentang Sistem Pendidikan +asional Pasal #, yang berbunyi sebagai berikut"Pendidikan nasional berungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman, dan bertawa kepada )uhan ang Maha sa, berakhla
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreati, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Memaknai ** SP+ 2/2# tersebut, tujuan mulia yang ingin dicapai
oleh pendidikan di 0ndonesia adalah menjadikan manusia yang memiliki
kepribadian nasional dan kepribadian yang mulia di mata manusia. Pendidikan
yang baik dan berkualitas menjadi jawaban atas undang-undang tersebut, dengan
mengadakan pendidikan yang jelas arah dan tujuan pendidikanya.
*paya nyata yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan manusia
yang memiliki kepribadian baik, dimulai sejak dini. Pembinaan dan pematangan
wawasan dapat dimulai dari pendidikan usia dini. 1al tersebut dikarenkan bahwa
penanaman nilai-nilai kebaikan dan pematangan emosional manusia akan lebih
bertahan apabila ditanamkan dari kecil.
1akikat dasar yang diinginkan oleh para orang tua adalah anak-anaknya
dapat tumbuh dan berkembang sesuai semestinya sesuai dengan kematangan umur
yang dialami oleh anak tersebut. nak-anak yang belum mengenyam pendidikan
7/26/2019 Proposal Nurhasni
3/35
3
ormal (usia pra-sekolah$ sedang meniti kehidupannya dalam ranah sosial,
kemudian ranah sosial inilah yang memberikan asilitas-asilitas kepada anak
untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tara usianya.
Pengembangan pendidikan saat ini terprogram dengan baik, sehingga ada
jenis-jenis pendidikan yang diharapkan akan mampu mengembangkan potensi
manusia sesuai dengan itrahnya. %enis pendidikan itu terjadi di luar sekolah yang
kemudian disebut sebagai pendidikan inormal dan pendidikan sekolah yang
disebut pendidikan ormal (%asiah, 2&"2#$.Sesuai ** Sisdiknas +o. 2, )ahun 2#, Pasal 2&, yang membahas
tentang pendidikan anak usia dini, demikian isi undang-undang tersebut"
'. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang
pendidikan dasar.
2. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui pendidikan
ormal, non-ormal, dan inormal.
#. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan ormal berbentuk
)aman 3anak-kanak ()3$, Raudhattul Anfal, atau bentuk lain yang
sederajat.
4. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non-ormal berbentuk
3elompok Bermain (3B$, )aman Penitipan nak ()P$, atau dalam
bentuk lain yang sederajat.
!. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan in-ormal berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan.
Berdasarkan pada undang-undang Sisdiknas tersebut kelembagaan untuk
pendidikan anak usia dini telah diatur secara jelas, sampai menyangkut jenis
lembaganya. *rgensi pendidikan usia dini sangat jelas, yaitu untuk memberikan
bekal sosial sebelum memasuki jenjang sekolah dasar, melatih berbahasa anak,
sosial, disiplin, memberikan ketrampilan jasmani dan emosi.
Berdasarkan obser5asi awal di 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya
didapatkan bahwa, selama ini strategi guru dalam pengembangan kecerdasan
emosi terhadap anak didik dipandang masih kurang sesuai dengan apa yang
7/26/2019 Proposal Nurhasni
4/35
4
diharapkan karena selama ini guru-guru hanya menekankan pada kemampuan 07
saja, sedangkan kemampuan kecerdasan emosi kurang begitu dikembangkan.
8alam hal ini guru kurang mampu membiasakan diri berdisiplin dalam tata tertib
dan belum mampu memberikan keteladanan terhadap anak didik seperti dalam
bergiliran menggunakan alat permainan dan sukar berhubungan dengan orang
lain.
Berdasarkan pada latar belakang belakang masalah yang dipaparkan di
atas penulis ingin mengetahui lebih lanjut dan menindaklanjutinya dalam bentuk
skripsi yang diberi judul Strategi Guru dalam Mengatasi e!enuhan Bela!ar
Anak di "A Bintara a#u$aten Pidie %a&a'
1.( "umusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah yang diungkapkan di atas, maka
untuk memokuskan pembahasan dalam penelitian ini penulis memberikan
rumusan masalah sebagai berikut ini9Bagaimana strategi guru dalammengatasi
kejenuhan belajar anak di 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya:
1.) *u!uan Penelitian
Bertolak pada latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan
maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam mengatasi
kejenuhan belajar anak di 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya
1.+ Man,aat Penelitian
8iharapkan setelah selesainya nanti sekripsi ini akan dimanaatkan
sebagaimana peran skripsi ini"
'. Sebagai bahan e5aluasi bagi 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya dalam
rangka menetapkan strategipembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan usia anak 6.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
5/35
5
2. Sebagai bahan bagi guru-guru 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya
dalam rangka merumuskan strategi yang tepat sesuai dengan kejiwaan
anak;
#. Sebagai bahan pedoman bagi 6 Bintara di 3abupaten Pidie %aya
untuk meningkatkan kinerja guru mengenai penggunaan strategi yang
tepat;
4. Memberikan inormasi bagi penelitian berikutnya apabila terkait
dengan penelitian yang diteliti.
BAB II
A%IAN *E-"I*IS
(.1 De,inisi Guru
Teacher is professional person who conducts classes (
7/26/2019 Proposal Nurhasni
6/35
6
dituntut untuk peka dan tanggap terhadap perubahan-perubahan, pembaharuan,
serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat dan perkembangan @aman.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
7/35
7
dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. alaupun pada
kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
8/35
8
dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan
(*no 2A" '!$.
(.( Masalah &ang dihada$i Guru Di "A
Masalah yang dihadapi guru di 6 dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu masalah internal dan eksternal.
(.(.1 Masalah Internal
Masalah internal adalah masalah yang ada dalam indi5idu yang sedang
belajar. Masalah ini sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan anak. 1al
yang termasuk masalah intern antara lain" >masalah jasmani, masalah psikologi
dan masalah kelelahan9. Pada penelitian ini, masalah internal yang dikaji adalah
masalah psikologi,yang meliputi masalah"
'. Bakat dan 0ntelegensi
Bakat dan intelegensi merupakan masalah yang dapat menentukan tinggi
rendah hasil seseorang. Bakat adalah kemampuan tertentu dimiliki seseorang
sebagai kecakapan pembawa, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Purwanto
(2A"44$, >Bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan aptitude yang
berarti kecakapan pembawaan yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan
(potensi-potensi$ yang tertentu9. 0ntelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan
bawaan pada diri seseorang. Purwanto (2A"4!$ menyatakan bahwa,
>3emampuan seseorang yang dibawa sejak lahir yang memungkinkan seseorang
berbuat sesuatu dengan cara tertentu9. %ika anak berbakat dalam bidang studi
biologi dan memiliki intelegensi tinggi, dapat diharapkan anak tersebut akan
memiliki kemampuan yang tinggi. 3arena anak itu lebih mudah memahami
7/26/2019 Proposal Nurhasni
9/35
9
persoalan-persoalan yang ada dalam bidang studi biologi dan begitu pula
sebaliknya
2. Perhatian
Perhatian menurut Slameto (2'#"#!$ adalah >3eaktian jiwa yang
dipertinggi, jiwa itupun semata-mata dituju pada suatu objek atau sekumpulan
objek.9 *ntuk dapat menjamin hasil belajar yang baik anak harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajari.
#. Minat
Pada umumnya minat yang tinggi akan menghasilkan hasil yang tinggi
pula. rtinya bila anak belajar dengan penuh minat akan membantu pemusatan
pikiran dengan kegembiraan dalam belajar. 1al ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh +urkancana (2!"24$ bahwa, >Minat yang timbul dari
kebutuhan anak-anak merupakan masalah pendorong bagi anak dalam melakukan
usahanya9. %adi dapat dilihat minat sangat penting dalam pendidikan, sebab
merupakan dorongan dari luar, apabila pekerjaan yang dilakukan cukup menarik
minatnya.
4. 3ematangan
3ematangan adalah suatu tingkat/ase dalam pertumbuhan seseorang, di
mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. nak
yang sudah siap (matang$ belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum
belajar, belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang$. %adi
kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan
belajar.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
10/35
10
2.2.2 Masalah-Masalah ksternal
Masalah eksternal yang berpengaruh terhadap belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga masalah yaitu" masalah keluarga, masalah sekolah,
dan masalah masyarakat.
'. Masalah 3eluarga
nak yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara
orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga. 3eluarga merupakan tempat pertama bagi seorang
anak memperoleh pendidikan. Pendidikan pertama diberikan keluarga mengenai
kedisiplinan dan tata krama yang sehingga dapat mendukung proses belajar anak
di sekolah, jadi dapat disimpulkan anak yang berasal dari keluarga yang
berpendidikan memungkinkan anak tersebut memperoleh hasil yang baik.
2. Masalah Sekolah
a.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
11/35
11
Menurut Sudjana (2!"4!$, >Strategi mengajar adalah suatu cara yang
dipergunakan guru untuk mencapai tujuan telah ditetapkan9. %adi untuk
mengaktikan anak dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan strategi yang
sesuai dengan materi yang diajarkan. 8alam pemilihan strategi mengajar
didasarkan pada bidang studi dan materinya. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa pemilihan suatu strategi yang tepat dan sesuai dengan materi
yang diajarkan akan membuat anak bergairah dalam belajar, sehingga anak merasa
tertarik untuk belajar. 8engan demikian akan tercapai hasil belajar yang baik
sebagai mana yang diinginkan. Pada penelitian ini, strategi pembelajaran yang
digunakan adalah strategi demonstrasi, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, dan
latihan.
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang memadai sangat berpengaruh pada proses
pembelajaran. 8alam hal ini 3artono (2!"!?$ menyatakan bahwa >=engkap
atau tidaknya peralatan belajar baik yang dimiliki anak itu sendiri maupun yang
dimiliki sekolah dapat ditimbulkan akibat tertentu terhadap hasil anak.
3ekurangan peralatan belajar dapat membawa akibat negati9. lat peraga
merupakan suatu alat yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran sehingga
dapat membatu anak dalam memahami suatu konsep biologi.
d. 8isiplin Sekolah
7/26/2019 Proposal Nurhasni
12/35
12
8isiplin sekolah yang baik akan membawa kebiasaan dan melatih anak
untuk disiplin. 8isiplin yang diterapkan dengan baik akan memperoleh hasil yang
diharapkan. Cleh karena itu kedisiplinan lembaga pendidikan sangat menentukan
karena sikap anak dapat berpengaruh dan membawa dampak terhadap hasil
belajar. Slameto (2#"!?$ menyatakan bahwa, >Seluruh sta sekolah yang
mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat anak menjadi disiplin
pula. Selain itu juga membuat pengaruh yang positi terhadap belajar9. Selain
disiplin sekolah, komponen berikut juga sangat mempengaruhi hasil belajar
biologi, yaitu"
e. 6elasi
7/26/2019 Proposal Nurhasni
13/35
13
Media merupakan sesuatu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran
yang dapat dipergunakan oleh guru dan anak untuk memudahkan proses
pembelajaran. lat peraga erat hubungannya dengan cara belajar anak, karena alat
peraga yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar akan mempelancar
penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada anak. lat peraga yang
digunakan untuk memahami operasi hitung pecahan dalam penelitian ini adalah
kertas 1ES, pulpen warna, gunting dan penggaris.dapun tujuan penggunaan alat
peraga dalam proses pembelajaran biologi adalah"
a$ gar anak lebih mudah memahami tentang operasi hitung pecahan.
b$ gar anak senang dan termoti5asi dalam belajar operasi hitung
pecahan.
dapun media yang digunakan dalam penelitian ini berupa =3S, yang
digunakan sebagai alat bantu anak dalam memahami materi yang dipelajari dan
sekaligus untuk memoti5asi anak agar lebih akti.
Menurut 1idayah (2!"'2$, 9=3S merupakan stimulus atau bimbingan
guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam
penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grais sebagai media 5isual
untuk menarik perhatian anak9. Paling tidak =3S sebagai media kartu. Sedangkan
isi pesan =3S harus memperhatikan unsur-unsur penulisan media grais, hirarki
materi (biologi$ dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang
eisien dan eekti9. )ujuan penggunaan =3S dalam proses belajar mengajar
adalah sebagai berikut"
7/26/2019 Proposal Nurhasni
14/35
14
'$ Memberi pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang perlu dimiliki oleh anak.
( Mengecek tingkat pemahaman
anak terhadap materi yang telah disajikan.
) Mengembangkan dan menerapkan
materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.
Selanjutnya menurut 1idayah (2?"!4$, manaat yang diperoleh dengan
penggunaan =3S dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut"
'$ Mengaktikan anak dalam proses pembelajaran.
2$ Membantu anak dalam mengembangkan konsep.
#$ Melatih anak dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan
proses.
4$ Sebagai pedoman guru dan anak dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
!$ Membantu anak memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari
melalui kegiatan belajar.
?$ Membantu anak untuk menambah inormasi tentang konsep yang
dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
=embar kerja anak dapat digunakan untuk mendidik anak agar mandiri,
percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil keputusan. =3S
dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanaatkan pada tahap penanaman
konsep (menyampaikan konsep baru$ atau pada tahap penanaman konsep (tahap
lanjutan dari penanaman konsep$. Pemanaatan lembar kerja pada tahap
pemahaman konsep berarti 9=3S dimanaatkan untuk mempelajari suatu topik
dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari
pada tahap sebelumnya disebut penanaman konsep9.
h. )ugas rumah
aktu belajar utama di sekolah, di samping untuk belajar waktu di rumah
7/26/2019 Proposal Nurhasni
15/35
15
biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Maka diharapkan guru
jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah, sehingga
anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
Berdasarkan kajian masalah-masalah yang mempengaruhi hasil belajar
biologi, maka pada penelitian ini kajian masalah yang mempengaruhinya adalah
masalah sekolah, yaitu guru, strategi mengajar, sarana dan prasarana, serta media
dan alat peraga.
(.) Pengertian Anak Usia Dini
nak usia dini adalah anak yang berada pada usia -& tahun. Menurut
Beichler dan Snowman (ulianti, 2'" A$, anak usia dini adalah anak yang
berusia antara #-? tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini (ugusta, 2'2"!?$
adalah indi5idu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan dalam aspek isik, kogniti, sosioemosional, kreati5itas, bahasa dan
komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh
anak tersebut. 8ari berbagai deinisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini
adalah anak yang berusia -& tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan, baik isik maupun mental. Masa anak usia dini sering disebut
dengan istilah >golden age9 atau masa emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi
anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan
hebat. Perkembangan setiap anak tidak sama karena setiap indi5idu memiliki
perkembangan yang berbeda. Makanan yang bergi@i dan seimbang serta stimulasi
yang intensi sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
16/35
16
pabila anak diberikan stimulasi secara intensi dari lingkungannya, maka anak
akan mampu menjalani tugas perkembangannya dengan baik.
Masa kanak-kanak merupakan masa saat anak belum mampu
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Mereka cenderung senang
bermain pada saat yang bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah
aturan main untuk kepentingan diri sendiri. 8engan demikian, dibutuhkan upaya
pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan, baik
perkembangan isik maupun perkembangan psikis. Potensi anak yang sangat
penting untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kogniti, bahasa,
sosioemosional, kemampuan isik dan lain sebagainya.
(.+ Pengertian Strategi Guru
3ata strategi mempunyai pengertian yang terkait dengan hal-hal
kemenangan, kehidupan, atau daya juang. rtinya menyangkut hal-hal yang
berkaitan dengan mampu tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi
tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar (3asali, 2'4"'A#$. Strategi
adalah suatu rencana jangka panjang dan sebagai penentu tujuan jangka panjang,
yang kemudian diikuti dengan tindakan-tindakan yang ditujukan untuk
pencapaian tujuan tertentu. Strategi berguna untuk mengarahkan suatu organisasi
mencapai suatu tujuan.
8alam pengertian di atas, strategi adalah suatu seni, yaitu seni membawa
pasukan ke dalam medan tempur dalam posisi yang paling menguntungkan.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
17/35
17
8alam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of
activities designed to achieves a particular educational goal (Sanjaya, 2&"2$.
8engan demikian strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Strategi merupakan siasat dalam pembelajaran. )ujuan pembelajaran
akan lebih eekti dan eisien manakala dijalankan dengan suatu strategi tertentu.
Fontoh, strategi yang akan dipakai adalah bagaimana mengaktikan peserta didik,
agar siswa mau akti.
Strategi tanya jawab, bisa bertanya klasikal, bertanya berantai dan
bertanya silih berganti, tujuannya agar akti5itas yang disampaikan bisa eekti
tersampaikan (li, 2A"$. 8alam prroses pembelajaran dikenal beberapa istilah
yang memiliki kemiripan makna, sehingga sering kali orang merasa bingung
untuk membedakannya. 0stilah - istilah tersebut antara lain yaitu" strategi
pembelajaran dan strategi pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah
tersebut dengan harapan dapat memberikan kejelasan tentang penggunaan istilah
tersebut.
Sanjaya (2&$ mengemukakan bahwa, >Strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara eekti dan eisien9. Selanjutnya, dengan
mengutip pemikiran 8a5id, Sanjaya (2&$ menyebutkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan. rtinya, strategi pada dasarya
masih bersikap konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam
7/26/2019 Proposal Nurhasni
18/35
18
suatu pelaksanaan pembelajaran. 8itinjau dari cara penyajian dan pengolahan,
strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran indukti dan
strategi pembelajaran dedukti. Strategi pembelajaran siatnya masih konseptual
dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai strategi pembelajaran
tertentu.
Menurut 3emp (dalam Senjaya, 2&$ dikemukan bahwa >Strategi
pembelajaranadalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara eekti dan eisien.
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran %. 6 8a5id, (Senjaya, 2&$
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.
rtinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersiat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
8ilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian
pula, yaitu" ('$ eGposition-disco5ery learning dan (2$ group-indi5idual learning
(Senjaya, 2&$. 8itinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran indukti dan strategi
pembelajaran dedukti.
Strategi pembelajaran siatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai strategi pembelajaran tertentu.
8engan kata lain, strategi merupakan >aplan of operation achieving something9
sedangkan strategi adalah >a way in achieving something9 (ina Senjaya, 2&$.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/7/26/2019 Proposal Nurhasni
19/35
19
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. )erdapat beberapa strategi
pembelajaran untuk mengimple mentasikan strategi pembelajaran, diantaranya"
('$ ceramah; (2$ demonstrasi; (#$ )anya jawab, dan sebagainya.
Sedang istilah pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam bahasa
0nggris instruction, yang berarti proses membuat orang belajar. )ujuannya adalah
membantu orang belajar, atau memanipulasi (merekayasa$ lingkungan sehingga
memberi kemudahan bagi orang yang belajar. Pembelajaran mencakup pula
kejadian-kejadian yang dimuat dalam bahan-bahan cetak, gambar, program radio,
tele5isi, ilm, slide, maupun kombinasi dari bahan-bahan tersebut. Bahkan saat ini
pemanaatkan berbagai perangkat elektronik, yang berupa programprogaram
sudah banyak diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum.
8alam kegiatan belajar mengajar paling tidak ada tiga tahapan pokok yaitu
tahapan permulaan (pra instruksional$, tahap pengajaran (intstruksional$, dan
tahap e5aluasi atau penilaian. )ahap permulaan adalah tahap yang ditempuh guru
sebelum memulai pembelajaran. )ahapan pengajaran adalah tahap menyampaikan
materi pelajaran yang telah disusun sebelumnya. Sedangkan tahap e5aluasi adalah
tahapan penilaian kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan guna
mengetahui kekurangan dan kelegihan dari pelaksanaan pembelajaran
(8epdikbud, 22"2#$.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
20/35
20
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh seorang
instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada # jenis
strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni"
'. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Strategi pengorganisasian pembelajaran yaitu mengorganisasi isi
pembelajaran atau biasa disebut sebagai struktural strategi. Strategi
pengoganisasian mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis akta,
konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan. Strategi pengorganisasian, lebih
lanjut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro dan strategi makro.
Startegi mikro mengacu kepada strategi untuk pengorganisasian isi pembelajaran
yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi makro
mengacu kepada strategi untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan
lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip. Strategi makro berurusan
dengan bagaimana memilih, menata urusan, membuat sintesis dan rangkuman isi
pembelajaran yang saling berkaitan.
Pemilihan isi berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
mengacu pada penentapan konsep apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.
Penataan urutan isi mengacu pada keputusan untuk menata dengan urutan tertentu
konsep yang akan diajarkan. Pembuatan sintesis diantara konsep prosedur atau
prinsip. Pembuatan rangkuman mengacu kepada keputusan tentang bagaimana
cara melakukan tinjauan ulang konsep serta kaitan yang sudah diajarkan
7/26/2019 Proposal Nurhasni
21/35
21
2. Strategi Penyampaian Pembelajaran.
Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen 5ariabel
lima strategi untuk melaksanakan proses pembelajaran. Hungsi strategi
penyampaian pembelajaran adalah" menyampaikan isi pembelajaran kepada
pelajar, dan menyediakan inormasi atau bahan-bahan yang diperlukan pelajar
untuk menampilkan unjuk kerja
#. Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen 5ariabel strategi
yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan
5ariabel strategi pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan
keputusan tentang pengorganisasian dan penyampaian yang digunakan selama
proses pembelajaran. Paling tidak, ada # (tiga$ klasiikasi penting 5ariabel strategi
pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan
moti5asi.
(./ Pengertian Bela!ar
8alam keseluruhan proses belajar di sekolah, kegiatan mengajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. 1al ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung bagaimana proses belajar yang
dialami anak sebagai anak didik. Slameto (2'#"'2$ menyatakan bahwa, >Belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu
7/26/2019 Proposal Nurhasni
22/35
22
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya9.
Pendapat Slameto di atas juga dipertegas oleh pendapat yang dikemukakan
Sardiman (2?"!?$ bahwa, >Belajar berarti berusaha mengubah tingkah laku.
%adi akan membawa suatu perubahan pada indi5idu yang belajar. Perubahan itu
tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk
percakapan, keterampilan, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri9.
Menurut hmadi (2'#"4!$ mengatakan bahwa, >Belajar dapat
dideinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman9. Sedangkan menurut 1oward (dalam hmadi, 2'#"4A$
bahwa, >Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui praktek dan latihan9.
Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. 8engan
belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitati indi5idu sehingga
tingkah lakunya berkembang. Semua aktiitas dan hasil hidup tidak lain adalah
hasil belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman, belajar adalah suatu proses
dan bukan suatu hasil oleh karena itu belajar berlangsung secara akti dan
integrasi dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu
tujuan.
Menurut rden (2I"2?'$ menyatakan bahwa hal yang mendorong
seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut "
a. danya siat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
b. danya siat kreati yang ada pada manusia dan keinginan untuk
selalu maju.
c. danya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan
usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
23/35
23
d. danya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru,
dan teman-teman.
e. danya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasaipelajaran.
.danya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.
Sedangkan menurut 1udoyo (2''"!?$, di dalam mengajar itu terdapat
tiga masalah pokok, yaitu "
a. Masalah mengenai masalah-masalah yang mempengaruhi terjadinya
belajar.
b. Masalah mengenai bagaimana belajar itu berlangsung dan model
mana yang dilaksanakan.
c. Masalah pengenai hasil belajar
Menurut Soetomo (2'#"'2$ >Belajar adalah Suatu proses yang
menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses
pertumbuhan yang bersiat isik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan,
bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain, serta belajar proses yang
disengaja yang menyebabkan anak belajar pada suatu lingkungan belajar untuk
melakukan kegiatan pada situasi tertentu9.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, belajar adalah proses yang
disengaja oleh anak pada suatu lingkungan pendidikan untuk mendapatkan suatu
ilmu pengetahuan. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali
baik siat maupun jenisnya, karena itu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang
merupakan perubahan dalam belajar. Sardiman (2?"#4$ menyatakan bahwa
perubahan dalam diri sendiri meliputi"
7/26/2019 Proposal Nurhasni
24/35
24
a. Perubahan yang terjadi secara sadar, artinya seseorang yang belajar akan
merasakan adanya perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari
bahwa pengetahuannya bertambah dan sebagainya.b. Perubahan yang bersiat kontinu dan ungsional, artinya perubahan yang
terjadi secara berkesinambungan, di mana satu perubahan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses
belajar berikutnya.
c. Perubahan yang bersiat positi dan akti, artinya perubahan itu
senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih
baik dari sebelumnya. Sehingga makin banyak usaha belajar, maka
makin banyak perubahan yang diperoleh dan perubahan itu hanya
merupakan hasil dari usaha indi5idu itu sendiri.
d. Perubahan harus bersiat permanen atau menetap, artinya perubahan
tersebut tidak akan hilang begitu saja bahkan akan terus berkembangjika terus digunakan atau dilatih.
e. Perubahan tersebut harus senantiasa terarah kepada tingkah laku yang
telah ditetapkan.
. Perubahan harus mencakup seluruh aspek tingkah laku, artinya dengan
belajar seseorang akan mengalami perubahan tingkah laku secara
menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
8ari deinisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu merupakan suatu
usaha yang dilakukan seseorang secara sadar yang membawa perubahan tingkah
laku atau perilaku kehidupannya dalam masyarakat.
(.0 Pengertian e!enuhan Anak
3ejenuhan adalah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat
apapun. %enuh yakni jemu atau bosan. 3ejenuhan dalam belajar adalah rentang
waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil.
nak yang yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan
dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan. 3ejenuhan ini
bisa berlangsung singkat, maupun sebaliknya. nak yang sedang mengalami
kejenuhan, sistem akalnya tak dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan dalam
7/26/2019 Proposal Nurhasni
25/35
25
memproses item-item inormasi atau pengalaman baru, sehingga kemajuan
belajarnya seakan-akan >jalan ditempat9 atau tidak ada perkembangan.
Masalah penyebab kejenuhan
'. nak kehilangan moti5asi
2. 3ehilangan konsilidasi (kemampuan$ salah satu tingkat ketrampilan
tertentu sebelum anak tertentu sampai pada tingkat berikutnya.
#. Batas kemampuan jasmaniah (karena bosan dan letih$.
Penyebab kejenuhan yang paling umum adalah karena keletihan anak
meliputi keletihan indra, keletihan isik dan keletihan mental anak yang meliputi
kecemasan, tekanan (persingan$, tuntutan yang terlalu tinggi,self-imposed (anak
mempercayai konsep kinerja akademik yang optimum, sedangkan dia sendiri
menilai belajarnya sendiri hanya berdasarkan ketentuan yang ia bikin sendiri$.
da beragam masalah yang dapat menyebabkan terjadinya kejenuhan
belajar. Secara garis besar,masalah yang dapat menyebabkan terjadinya
kejenuhan belajaryaitu"
'. 3arakteristik pribadi (personal characteristic$,
2. 8ukungan sosial (social support$, dan
#. Beban akademis yang berlebihan (courseload$.
Masalah kepribadiandapat mempengaruhi terjadinya kejenuhan belajar
(gustin, 2I$. 3epribadian adalah kualitas total sikap, kebiasaan, karakter dan
perilaku manusia. 3arakteristik kepribadian yang rentan mengalami kejenuhan
adalah indi5idu yang idealis, pereksionis dan ekstro5ert (gustini, 2I$.
Pendapat lain dikemukakan oleh Schaueli J @man (Salami, 2I$ yang
http://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.html7/26/2019 Proposal Nurhasni
26/35
26
menjelaskan karakteristik kepribadian yang rentan mengalami kejenuhan adalah
kepribadian neurotis. Sementara penelitian Salami (22$ menghasilkan beberapa
akta bahwa karakteritik kepribadian yang rentan mengalami kejenuhan yakni
neurotis, ekstro5ert, terlalu berhati-hati, agresi, dan mudah menyerah.
3emampuan yang rendah dalam mengendalikanemosi juga merupakan salah satu
karakteristik kepribadian yang menimbulkan kejenuhan (gustin, 2I"#&$.
0ndi5idu yang tidak bisa menerima keadaan, penuh obsesi, dan
pereksionis mengalami tingkat kejenuhan belajar yang tinggi (Faputo, 2'$.
Hakta lain menunjukkan bahwa indi5idu yang memiliki konsep diri rendah
rentan mengalami kejenuhan belajar (bdullah, 2'#$. 3arakteristik indi5idu
yang tidak memiliki rasa percaya diri dan pasrah menerima apapun sehingga
dengan banyaknya beban akademis (academic workload$ membuat stress yang
bertahan sehingga mengalami kejenuhan belajar.
1asil penelitian yang dilakukan oleh uni (22"4!$ menunjukkan
bahwa seseorang yang memiliki keyakinan diri tinggi memiliki tingkat
kemungkinan mengalamai kejenuhan yang rendah daripada seseorang yang
memiliki keyakinan diri rendah. Masalah karakteristik diri ini sangat luas sekali
wilayahnya dalam menentukan kejenuhan belajar. 0ndi5idu yang kurang terampil
dalam mengelola stress akan rentan mengalami kejenuhan belajar. 3arakteristi
indi5idu atau pribadi yang menyebabkan kejenuhan belajar dapat digolongkan
menjadi dua masalah, yaitu masalah demograik (seperti usia, jenis kelamin,
budaya$ dan masalah kepribadian.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
27/35
27
8ari hasil penelitiannya, aratan (2'"4!$ menemukan bahwa anak
yang lebih lama belajar lebih rentan mengalami kejenuhan daripada anak yang
masih pemula. Bahwasanya anak lebih rentan terhadap stress belajar
dibandingkan dengan para siswi. Harber (gustin, 2I"#4$ menemukan
bahwa pria lebih rentan terhadap stress dan mengalami kejenuhan jika
dibandingkan dengan wanita. Pendapat yang sama juga dikemukakan dalam
penelitian 8oyle J 1ind (3arabiyik et al, 2I$ yang menemukan bahwa wanita
lebih rentan mengalami stress yang tinggi akan tetapi tingkat kejenuhan
rendah.anita lebih lentur jika dibandingkan dengan pria, karena dipersiapkan
dengan lebih baik atau secara emosional lebih mampu menangani tekanan yang
besar.
Selain berkaitan dengan karakteristik pribadi, kejenuhan belajar dapat
terjadi karena masalah lingkungan belajar, seperti tugas yang berat, jam belajar
yang padat, tanggung jawab yang harus dipikul, pekerjaan rutin dan yang bukan
rutin dan pekerjaan administrasi lainnya yang melampui kapasitas dan
kemampuan dirinya (gustin, 2I"#2$. 1ubungan yang kurang baik dengan
teman belajar, atau dengan guru menjadi pemicu munculnya kejenuhan pada
peserta didik. 1al ini terjadi karena adanya perbedaan nilai pribadi, perbedaan
pendekatan dalam melihat permasalahan, dan mengutamakan kepentingan pribadi
dalam kompetisi belajar (%acobs et al, 2#$.0ndi5idu yang memiliki dukungan
sosial yang tinggi memiliki kemampuan untuk mengelola stress dengan baik
(Salamani, 22$. =ingkungan belajar yang menyenangkan, saling menghargai
7/26/2019 Proposal Nurhasni
28/35
28
dan beban belajar yang tidak berlebihan merupakan hal yang positi dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sementara ang (24"4!$ menemukan bahwa harapan yang berlebih
kepada indi5idu tanpa diberikan suatu penghargaan sangat rentan membuat
seseorang mengalami kejenuhan belajar. 3urangnya dukungan sosial, baik itu dari
teman, guru, keluarga hingga masyarakat bisa menimbulkan kejenuhan belajar.
Harber (gustin, 2I"4'$ mengemukakan bahwa keacuhan teman,
ketidakpekaan dosen dan lembaga, orang tua yang tidak peduli, kurangnya
apresiasi masyarakat terhadap prestasi anak, ruang kuliah yang terlalu padat, tugas
akademik yang berlebihan, bangunan isik sekolah yang tidak baik, hilangnya
otonomi, dan keuangan yang tidak memadai merupakan beberapa masalah
lingkungan sosial yang turut berperan menimbulkan kejenuhan belajar.
8engan demikian, dukungan yang minim dari lingkungan dapat
menyebabkan terjadinya kejenuhan belajar. Baiknya kualitas hubungan dengan
teman di sekolah bisa mereduksi terjadinya kejenuhan belajar. Beberapa
penelitian menemukan bahwa dukungan sosial dari teman belajar memiliki
pengaruh baik yang positi maupun yang negati terhadap kejenuhan belajar
(Salamani, 22$. Sisi positi yang dapat diambil yaitu mereka merupakan sumber
emosional bagi indi5idu saat menghadapi masalah dengan lingkungan. Sisi negati
dari dukungan teman belajar adalah terjadinya hubungan sosial yang buruk antar
teman belajar yang menyebabkan anak mengalami kejenuhan belajar.
8alam mengikuti kegiatan belajar, indi5idu memerlukan waktu dan tenaga
untuk memahami orang lain dalam berinteraksi di kelas.Selain itu, pemberian
7/26/2019 Proposal Nurhasni
29/35
29
tugas rumah yang banyak dan standar nilai tinggi menyebabkan anak stress
dalam belajar.%amal (2A"4!$ mengemukakan bahwa beban akademis yang
berlebihan mengandung makna menghabiskan waktu dan tenaga sehingga
menyebabkan kejenuhan. Selain itu, harapan yang tinggi dari lingkungan sekolah
terhadap anak memberikan kontribusi besar untuk terjadinya kejenuhan belajar.
%amal (2A"4!$menambahkan bahwa beban akademis yang berlebihan
memiliki hubungan yang positi dengan kejenuhan belajar yang dialami oleh
anak. Masalah lain yang memberikan kontribusi terhadap kejenuhan belajar
adalah persepsi anak terhadap beban kerja akademis. 3etika anak
mempersepsikan beban tugas menjadi beban berlebih bagi mereka, maka itu akan
menyebabkan lemahnya moti5asi, menurunnya prestasi dan merasa gagal (uni,
24$.
3iat-kiat mengatasi keletihan mental yakni "
'. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergi@i.
2. Perubahan jadwal/kegiatan yang lebih 5ariati, supaya lebih semangat.
#. Penataan lingkungan belajar, seperti letak meja tulis, lemari, rak buku, dan
lain-lain, sampai anak merasa lebih menyenangkan untuk belajar
4. Memberikan moti5asi kepada anak
!. )idak gampang menyerah, tekun, ikhlas, sabar dan jangan cepat berputus
asa.
http://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.html7/26/2019 Proposal Nurhasni
30/35
30
(. Strategi Guru dalam Mengatasi e!enuhan Bela!ar Anak
'. Belajar dengan strategi yang ber5ariasi. Misalnya dengan membuat
ringkasan bahan pelajaran sejak awal semester.
2. Belajar di beberapa tempat yang cukup nyaman seperti ruang tidur, ruang
khusus belajar (kalau ada$, ruang tamu, di rumah teman untuk belajar
bersama.
#. Mengadakan perubahan isik di ruang belajar
4. Menciptakan suasana yang menyenangkan di ruang belajar. Misalnya
belajar sambil mendengar music instrumental yang tenang
!. Melakukan aktiitas rekreasi secara berkala
?. Menghindari adanya ketegangan mental di saat belajar
A. Melakukan aktiitas meditasi untuk menetralisir kejenuhan belajar dan
menetralisir berbagai kondisi mental yang negati5e lainnya seperti stress,
rasa cemas, tidak P8, dan menanamkan kondisi ketenangan sampai ke
alam bawah sadar.
Perlu juga diketahui bahwa meditasi bukan hanya bisa menetralisir
berbagai kondisi mental yang negati5e dan menanamkan kondisi ketenangan jiwa,
tapi juga bisa mengkondisikan rasa segar dan nyaman pada badan, sehingga
semangat beraktiitas dalam kehidupan sehari-hari juga bisa ditingkatkan
3ejenuhan dalam bidang apa saja pada umumnya disebabkan oleh aktiitas
rutin yang dilakukan dengan cara yang monoton atau tidak berubah-ubah, dalam
waktu lama. 8engan demikian kejenuhan belajar biasanya lebih sering
7/26/2019 Proposal Nurhasni
31/35
31
menghinggapi pelajar atau mahaanak yang sejak 6 sudah menjadi pelajar yang
rajin.
Berbagai penyebab kejenuhan belajar yang perlu diketahui di antaranya
adalah sebagai berikut"
'. Belajar dilakukan dengan strategi yang tidak ber5ariasi.
2. Belajar hanya dilakukan ditempat tertentu saja. Misalnya di kamar tidur
#. 3ondisi ruang belajar yang tidak berubah-ubah, terutama di rumah
4. 3urang melakukan aktiitas rekreasi atau hiburan untuk menetralisir
kelelahan berpikir setelah beajar
!. danya ketegangan mental yang kuat dan berlarut-larut di saat belajar.
3etegangan mental tsb bisa timbul dari beban pelajaran yang terlalu berat,
target untuk mencapai prestasi puncak, guru / dosen yang terlalu galak /
killer, dan hal-hal lain yang menimbulkan ketegangan mental.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
32/35
32
BAB III
ME*-DE PENELI*IAN
).1 L2kasi dan *em$at Penelitian
dapun lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah 6 Bintara
3abupaten Pidie %aya dan dilaksanakan mulai bulan Cktober 2'! s/d %anuari
2'?
).( P2$ulasi dan Sam$el Penelitian
Populasi yang diangkat dalam penelitian ini adalah sta pengajar di 6
Bintara 3abupaten Pidie %aya. Sedangkan sampel penelitian adalah sebagian dari
populasi, yaitu ! guru di 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya. Cbjek penelitian ini
adalah bagaimana strategi guru dan langkah-langkahnya dalam mengembangkan
kecerdasan emosional anak pada saat prasekolah atau dengan kata lain menduduki
tingkat )aman 3anak-kanak.
).) *eknik Pengum$ulan Data
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dalam rangka
memperoleh data yang 5alid menggunakan teknik-teknik berikut"
'. Cbser5asi. Cbser5asi merupakan teknik dalam pengumpulan data
penelitian yang langsung mengamati gejala-gejala, perilaku-perilaku yang
terjadi selama penelitian berlangsung.Peneliti akan mengamati secara
langsung terjadinya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di 6
Bintara 3abupaten Pidie %aya. %adi peneliti menggunakan jenis obser5asi
7/26/2019 Proposal Nurhasni
33/35
33
yang bersiat langsung (Direc Observation$. Pengamatan langsung ini
diharapkan akan mampu memperoleh data yang diperlukan secara optimal.2. awancara. awancara adalah bentuk komunikasi 2 orang, yang
melibatkan seseorang. 8imana orang yang melakukan wawancara ingin
memperoleh inormasi seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan
berdasarkan tujuan tertentu. awancara yang digunakan oleh peneliti
akan menggunakan wawancara tersetruktur dan wawancara tidak
tersetruktur. awancara tersetruktur merupakan langkah yang ditempuh
dalam rangka mengumpulkan data dengan membuat Lay-Out, pedoman
pertanyaan yang telah peneliti siapkan sebelumnya untuk menggali data.
Sedangkan pada wawancara tidak tersetruktur peneliti tidak
menggunaakan pedoman pertanyaan penelitian untuk menggali data, akan
tetapi menanyakan secara langsung data-data yang diperlukan dan tidak
terdapat di dalam pertanyaan penelitian.
). 8okumentasi. 8i dalam melaksanakan penelitian ini peneliti menggunakan
teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki dan mengkaji secara seksama
data yang dianggap perlu untuk dijadikan data dalam penelitian. dapun
benda-benda tertulis yang dapat dijadikan sebagai data penelitian adalah,
seperti buku-buku, majalah, dokumen peraturan- peraturan, notulen rapat,
catatan harian.
).0 Analisis Data
8ata yang diperoleh dalam sebuah penelitian, tentu tidak semuanya dapat
digunakan sebagai laporan penelitian. Cleh karenanya data-data tersebut harus
32
7/26/2019 Proposal Nurhasni
34/35
34
dianalisis agar menjadi laporan yang akurat dari segi objektiitasnya. nalisis data
adalah sebuah proses yang dilalui bagi peneliti dalam rangka mengumpulkan data
yang shahih atau akurat dan dijadikan acuan dalam pengambilan sebuah
keputusan berikutnya.
Penganalisisan data yang digunakan oleh peneliti dalam rangka
memperoleh data-data yang akurat, peneliti menggunakan teknik analisis data
menurut 5ersi Milles dan 1ubeman menjelaskan bahwa teknik analisis data dalam
penelitian kualitati melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut"
! Data Redoction (pengurangan data$, yaitu merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memokuskan pada hal-hal penting dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu.Peneliti akan memilih secara jeli
mengenai data-data yang diperlukan dalam laoporan penelitian yang
peneliti angkat, agar tidak terjadi pemborosan baik dalam segi pendanaan
maupun pomborosan data yang tidak diperlukan.
"! Data display(menampilkan data$ merupakan langkah lanjutan dariData
Redoction! 3alau dalam penelitian kualitati data display dapat dilakukan
dalam bentuk tabel, graik, phiechard, pictogram dan sejenisnya. Sehingga
data akan terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan agar mudah
dipahami. Penggunaan Data Disply dalam penelitian ini adalah
memberikan interpretasi terhadap data-data yang telah dipilah dengan
menggunakan narasi sesuai dengan cirri khas penelitian kualitati, agar
mudah untuk dipahami.
7/26/2019 Proposal Nurhasni
35/35
35
#! $onclusion Drawing% verfication yaitu penarikan kesimpulan dan
5eriikasi. 3esimpulan awal yang dikemukakan bersiat sementara akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. )etapi apabila sebaliknya yaitu
didukung oleh bukti- bukti yang 5alid dan konsisten pada saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. =angkah berikutnya
setelah data di pilih, dan diberikan interpretasi data, kemudian disimpulkan
agar mengetahui secara jelas hasil penelitian yang diteliti oleh peneliti.
Recommended