Power Pint Jurnal Typoid

Preview:

Citation preview

CEFTRIAXONE VERSUS CHLORAMPHENICOL FOR TREATMENT OF ACUTE TYPHOID FEVER

Journal Reading

1

Pemimbing :dr. Ni Luh Putu Herli Mastuti, Sp.A

Oleh :Firman Fadly Kusuma Putra

206.121.0037

LAB. ILMU KESEHATAN ANAKRSUD KANJURUHAN-KEPANJEN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG2013

CEFTRIAXONE VERSUS CHLORAMPHENICOL FOR TREATMENT OF ACUTE TYPHOID FEVER

Penulis :

Osama Mohamed Hammad, Tamer Hifnawy, Dalia Omran, Magda Anwar El Tantawi and Nabil Isaknder Girgis

Jenis : Jurnal penelitian Penerbit : Life Science Journal Tahun terbit : 2011

2

RINGKASAN JURNAL

Latar belakang :

Demam enterik menjadi masalah utama kesehatan, di

negara-negara berkembang beriklim tropis. angka

kejadian multi drug resistance (MDR) Salmonella typhi

yang resisten terhadap antibiotika yaitu ampisilin,

kloramfenikol dan kotrimoksazol. mengakibatkan

mortalitas kasus demam tifoid pada anak meningkat.

Ceftriaxon dianggap sebagai obat yang poten dan

efektif untuk pengobatan demam tifoid dalam jangka

pendek. 3

RINGKASAN JURNAL TUJUAN :

mengetahui khasiat kloramfenikol, dan ceftriaxone yang menjadi lini pertama dalam pengobatan demam tifoid setelah muncul MDR isolat Salmonella typhi (S. typhi)

4

RINGKASAN JURNAL Metode Penelitian :

Metode Metode difusi disk Kirby- Bayer.

lima puluh dua pasien dengan demam tifoid akut berasal dari rumah sakit Governorate Kairo, Mesir "

5

Perlakuan

27(52%) pasien diobati dengan kloramfenikol 50

mg / kg / hari

25 (48%) pasien diobati dengan ceftriaxone (80 mg 2 gm (orang dewasa) diberikan sekali sehari

selama 7 hari.

52 pasien pemeriksaan darah positif typoid akut

PATIENTS AND METHODS

RINGKASAN JURNAL

Hasil Tidak ada komplikasi selama penelitian.

Semua pasien sembuh. Waktu rata-rata dari penurunan suhu badan sampai yg normal untuk ceftriaxone dan kloramfenikol adalah 3,3 ± 1,2 dan 5,8 ± 1,2 hari masing.

7

RINGKASAN JURNAL

Kesimpulan : Kloramfenikol dan ceftriaxone efektif untuk

pengobatan pasien dengan tifoid akut, Ceftriaxone lebih cepat kerjanya dibandingkan dengan Kloramfenikol dalam menurunkan suhu badan sampai suhu normal,.

8

TELAAH JURNAL

9

JUDUL

Ceftriaxone versus Chloramphenicol for Treatment of Acute

Typhoid Fever

Telaah terhadap judul jurnal :

pembaca dapat langsung menangkap makna

yang disampaikan dalam jurnal dalam sekali

baca.

Keefektifan judul dilihat dari kelugasan

penulisannya.

10

NAMA PENULIS

Telaah penulisan penulis jurnal :penulis tidak mencantumkan gelar professional / akademik.

Jika lebih dari 3 orang boleh yang dicantumkan hanya penulis utama, dilengkapi dengan dkk; nama penulis lain dimuat di catatan kaki atau catatan akhir.

Sudah disertai lembaga dan alamat peneliti.11

Mohamed Hammad, Tamer Hifnawy, Dalia Omran, Magda Anwar El Tantawi and Nabil Isaknder Girgis

ABSTRAK

Telaah penulisan abstrak jurnal :

Cara penulisan : Tersusun tidak lebih dari 200 – 250 kata.

Abtraknya tanpa tabel, gambar, dan acuan pustaka. Tidak mengutip pendapat orang lain

Dicantumkan keyword/kata kunci

12

Isi Abstrak : Cukup baik karena mencakup tentang

permasalahan, metode, objek penelitian, dan lingkup penelitian.

Abstrak pada jurnal penelitian ini mencantumkan tujuan penelitian, hasil utama, serta kesimpulan yang dicapai.

13

INTRODUCTIONTelaah introduksi pada jurnal ini :

Permasalahan

strain multi drug resistance (MDR) Salmonella typhi

yang resisten terhadap antibiotik yang lazim digunakan

yaitu ampisilin, kloramfenikol dan kotrimoksazol.

Perkembangan MDR Salmonella typhi begitu cepat di

beberapa negara sehingga mengakibatkan mortalitas

kasus demam tifoid pada anak meningkat

14

INTRODUCTION

Tujuan

Mengetahui khasiat kloramfenikol, dan ceftriaxone

yang menjadi lini pertama dalam pengobatan

demam tifoid setelah muncul MDR isolat

Salmonella typhi (S. typhi)

15

PATIENTS AND METHODS

Telaah metode dan penentuan subjek

penelitian pada jurnal ini :

Populasi dan Sample Penelitian

52 pasien dengan kultur darah positif

untuk S. typhi. 32 (62%) laki-laki dan 20

(38%) perempuan berasal dari rumah sakit

Kairo Governorate, Mesir "dimasukkan

dalam penelitian ini16

17

Perlakuan

27(52%) pasien diobati dengan kloramfenikol 50

mg / kg / hari 6 jam

25 (48%) pasien diobati dengan ceftriaxone (80 mg /kg/bb 2 mg/kg/bb (orang dewasa)

diberikan sekali sehari selama 7 hari.

52 pasien pemeriksaan darah positif typoid akut

PATIENTS AND METHODS

Analisa Statistik

Analisa statistik Data dikumpulkan dan dianalisis

kode menggunakan SPSS versi software 15

windows XP

19

RESULT

Telaah hasil pada jurnal ini :

Bentuk table, pembaca mudah

menginterpretasikan hasil.

Hasil penelitian dilakukan analisa statistik,

kemaknaan dari penelitian ini dapat digunakan

sebagai acuan.

20

RESULT

4 (8%) dari isolat resisten terhadap kloramfenikol dan 18 (35%) terhadap ampisilin dan 21 (40%) terhadap trimethoprim-sulfamethoxazole (TMP-SMX). 2 (4%) isolat MDR resisten terhadap kloramfenikol, ampisilin dan TMP-SMX. 7 (13%) isolat tidak resisten dengan lima antibiotik yang diuji., tidak didapatkan isolat yang resisten terhadap ciprofloxacin atau ceftriaxone (Tabel 3)

21

22

DISCUSSION

Telaah diskusi pada jurnal ini :

Kloramfenikol dan ceftriaxone efektif untuk tifoid

akut, namun Ceftriaxone lebih cepat kerjanya

dibandingkan dengan Kloramfenikol dalam. 4

(8%) dari isolat resisten terhadap kloramfenikol

dan 18 (35%) terhadap ampisilin dan 21 (40%)

isolat resisten terhadap TMP-SMX.

23

DISCUSSION

2 (4%) MDR resisten terhadap kloramfenikol,

ampisilin dan TMP-SMX. Tidak didapatkan isolat

yang resisten terhadap ciprofloxacin atau

ceftriaxone. tingginya angka kejadian resistensi

terhadap ampisilin dan TMP- SMX,

24

SUMMARY

Telaah summary pada jurnal ini :

Kesimpulan jurnal ini sudah tepat sesuai tujuan

dan target penelitian.

25

REFFERANCE

Telaah daftar pustaka pada jurnal ini :

Literatur yang digunakan dalam penelitian sudah

tepat

Semua bahan acuan dalam bentuk buku atau pun

naskah ilmiah yang digunakan sebagai

referensi/acuan ditulis pada bagian ini.

26

PICOPOPULATION 52 pasien dengan kultur darah positif untuk S. typhi.

32 (62%) laki-laki dan 20 (38%) perempuan. mulai

dari usia 3 -47 tahun. Berasal dari rumah sakit

Governorate Kairo ,Mesir

INTERVENTION 32 (62%) laki-laki dan 20 (38%) perempuan. usia 3 -

47 tahun.

27

27(52%) pasien diobati dengan kloramfenikol 50

mg / kg / hari 6 jam

25 (48%) pasien diobati dengan ceftriaxone (80 mg /kg/bb 2 mg/kg/bb (orang dewasa)

diberikan sekali sehari selama 7 hari.

52 pasien pemeriksaan darah positif typoid akut

COMPARATOR Dalam jurnal ini membandingkan

khasiat kloramfenikol dengan

ceftriaxone dalam pengobatan tifoid

akut

OUTCOME 4 (8%) dari isolat resisten terhadap

kloramfenikol dan 18 (35%) terhadap

ampisilin dan 21 (40%) terhadap TMP-SMX.

2 (4%) isolat MDR resisten terhadap

kloramfenikol, ampisilin dan TMP-SMX. 7

(13%) isolat tidak memiliki resistensi

terhadap salah satu dari lima obat diuji.

tidak didapatkan isolat yang resisten

terhadap ciprofloxacin atau ceftriaxone

28

TERIMA KASIH

29