View
12
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PERSHARE TERHADAP RETURN SAHAM (PENELITIAN PADA EMITEN SUB
SEKTOR TELEKOMUNIKASI TAHUN 2005-2009)
Taufik Hidayat Siregar¹, Prodi Mbti²
Universitas Telkom
Abstrak
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi
1.1.1 PT. Telkom
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah penyedia layanan
telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM
menyediakan layanan TIME, diantaranya telepon tidak bergerak
kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed
wireless), layanan telepon seluler, data dan internet serta jaringan
dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak
perusahaan. Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan
TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta
pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak
bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel,
dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler. (www.Telkom.co.id).
Sampai dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari
saham biasa TELKOM dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia
dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik. Saham
TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New
York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan
Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Return saham TELKOM di
BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp9.450 dengan nilai
kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai
Rp190.512 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
Tugas Akhir - 2011
2
(www.Telkom.co.id).
Untuk menghadapi tantangan dengan semakin
meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dan konektivitas tanpa
putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang
mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment
(TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi
Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di
seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan
memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan
kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih
baik. Pada tahun 2009, laba bersih konsolidasian TELKOM sebesar
Rp11.332,1 miliar meningkat 6,7% dibanding tahun 2008 atau
100,8% terhadap target tahun 2009. Sementara itu margin laba
bersih TELKOM sebesar 17,5% di tahun 2009 yang merupakan
pencapaian 105,4% terhadap target margin laba bersih.
(www.Telkom.co.id).
1. Visi
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan
Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME)
terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke
kawasan Asia Pasifik.Visinya yaitu :
To become a leading Telecommunication, Information, Media &
Edutainment (TIME) Player in the Region.
Tugas Akhir - 2011
3
2. Misi
Telkom menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan
terbaik, berupa kemudahan akses dan jaringan berkualitas, dengan
harga kompetitif. Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-
praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia
yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif serta
membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling
mendukung secara sinergis. Misi Telkom yaitu :
a. To Provide TIME Services with Excellent Quality and
Competitive Price
b. To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian
Corporation.
Tugas Akhir - 2011
4
3. Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi Telkom :
Gambar 1.1
Struktur Organisasi PT.TELKOM
Direktur Utama
Wakil Direktur
Head of
Corporate Affair
Head of Corp.
Communication
Head of
Corporate Audit
Direktur NWS
Direktur
Konsumer
Direktur EWS
Direktur
Keuangan
Direktur SDM
Direktur ITS
Sumber : www.Telkom-indonesia.com
Tugas Akhir - 2011
5
1.1.2 PT. Indosat
Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal
Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980
Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya
dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat
menyediakan layanan seluler, telekomunikasi internasional dan
layanan satelit bagi penyelenggara layanan broadcasting. PT Satelit
Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah
pengawasan PT Indosat. Satelindo beroperasi pada tahun 1994
sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan
Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia
yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar
Matrix.Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai
memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek di Indonesia, dan
Amerika Serikat New York Stock Exchange.
Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan
obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu,
pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat peringkat
AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00.
dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah
Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002
penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-
perusahaan lainnya.Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia
melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka
kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM tidak lagi
Tugas Akhir - 2011
6
memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat
mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan menjadi
pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang
sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo).(www.indosat.com).
Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual
41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte.
Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan
November 2003 Indosat melakukan penggabungan usaha tiga anak
perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha,
sehingga menjadi salah satu operator selular utama di Indonesia.
Pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat
sebesar 25% di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom. Pada 31
Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom Q.S.C.
(Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia Communication
Limited (ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS)
sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan
Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%.
(www.indosat.com)
1. Visi
Indosat menawarkan berbagai informasi yang berkualitas dan
produk-produk komunikasi, layanan dan solusi. Indosat ingin berada
di pelanggan "Top-Of-Mind" untuk penyediaan produk-produk
informasi dan komunikasi, layanan dan solusi serta menyediakan
Tugas Akhir - 2011
7
produk dan jasa yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Visi
dari indosat yaitu :
Untuk menjadi penyedia pilihan untuk solusi informasi dan
komunikasi di Indonesia
2. Misi
Untuk mencapai visinya, indosat berusaha untuk menguasai
pangsa pasar jasa telekomunikasi. Misi indosat yaitu:
a. Menyediakan dan mengembangkan inovasi dan kualitas produk,
layanan, dan solusi, yang menawarkan nilai terbaik bagi
pelanggan kami.
b. Terus tumbuh nilai-nilai pemegang saham.
c. Memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi para pemangku
kepentingan.
Tugas Akhir - 2011
8
3. Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi Indosat :
Gambar 1.2
Struktur Organisasi PT. Indosat
Sumber : www.indosat.co.id
1.1.3 PT. XL Axiata
PT XL Axiata Tbk. (“XL” atau “Perseroan”) didirikan pada
tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari
yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum.Pada tahun
1995, seiring dengan kerjasama antara Rajawali Group – pemegang
Tugas Akhir - 2011
9
saham – dengan beberapa investor asing (Nynex, AIF dan Mitsui),
PT Grahametropolitan Lestari mengubah nama menjadi PT
Excelcomindo Pratama dengan kegiatan utama usahanya sebagai
penyelenggara jasa teleponi dasar. XL mulai beroperasi secara
komersial pada tanggal 8 Oktober 1996 dengan menyediakan jasa
teleponi dasar menggunakan teknologi GSM 900. Dalam
perkembangannya, XL juga memperoleh Izin Penyelenggaraan
Jaringan Bergerak Seluler untuk teknologi DCS 1800, Izin
Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Izin Penyelenggaraan
Jasa Internet (Internet Services Protocol/ISP) dan Izin
Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik
(Voice over Internet Protocol/VoIP).
Pada tahun 2006, XL memperoleh izin Penyelenggaraan
Seluler untuk teknologi 3G dan meluncurkannya secara komersial
pada bulan September 2006.Hingga saat ini, XL telah mendirikan
lebih dari 13.000 menara Base Transceiver Station (BTS) di seluruh
Indonesia untuk melayani 22 juta pelanggannya. Dan XL
berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan cakupan
wilayah selulernya di masa mendatang, agar kebutuhan komunikasi
para pelanggan dapat senantiasa berjalan kapanpun, di manapun.
Untuk memberikan pelayanan dan dukungan terbaik bagi
para pelanggannya, hingga kwartal I tahun 2007 telah tersedia lebih
dari 156 gerai XL Center di seluruh Indonesia, didukung oleh
layanan Contact Center yang selalu siap menyediakan informasi
kepada pelanggan selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Pada
Tugas Akhir - 2011
10
tahun 2006, XL resmi memperoleh lisensi 3G dan selain menggelar
layanan 3G yang inovatif, pelanggan XL semakin dimanjakan
dengan hadirnya dukungan Video Contact Center, layanan
dukungan pelanggan berbasis teknologi 3G. Dengan penyediaan
produk, layanan dan dukungan pelanggan tersebut, berbagai
penghargaan bergengsi telah diraih oleh XL. Penghargaan ini
sebagai bukti komitmen XL untuk senantiasa meningkatkan kualitas
dan inovasi produk serta layanannya.
1. Visi
XL berupaya sepenuhnya untuk bisa memenuhi kebutuhan para
pelanggan melalui layanan yang berkualitas tinggi dengan harga
yang bersaing. Visi XL adalah :
Menjadi juara seluler indonesia-memuaskan pelanggan,
pemegang saham dan karyawan.
2. Misi
Kompetisi antar operator jasa telekomunikasi di Indonesia telah
mendorong XL untuk meningkatkan kinerja dan semakin fokus agar
dapat menjadi yang terdepan. Sesuai dengan komitmen XL yaitu
memenuhi harapan pelanggan seiring dengan peningkatan
pendapatan yang pesat. Misi XL terkandung dalam tiga nilai utama
XL yaitu :
a. Integrity, dapat dipercaya dan selalu mematuhi etika profesi dan
bisnis.
Tugas Akhir - 2011
11
b. Teamwork, saling mendukung dan secara aktif terlibat dalam
mencapai tujuan bersama.
C. Service excellence, sepenuh hati memberikan solusi terbaik untuk
memenuhi harapan pelanggan.
3. Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi XL :
Gambar 1.3
Struktur Organisasi PT XL Axiata
Sumber : www.xl.co.id
cre
Tugas Akhir - 2011
12
1.2 Latar Belakang
Perkembangan investasi atas aktiva keuangan sedemikian
pesatnya di Indonesia, yang di tandai dengan jumlah transaksi
perusahaan yang go public, investor, dan pelaku pasar modal
lainnya yang terus meningkat. Investasi pada hakekatnya merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Halim, 2005
:4). Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk
pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil
investasi (seperti bunga, royalti dividen dan uang sewa), untuk
apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan
yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan
perdagangan. (PSAK Nomor 13 dalam standar Akuntansi keuangan
per 1 oktober 2004).
Investor sebagai pihak yang menanamkan uangnya ke dalam
suatu perusahaan perlu mengetahui dan mengerti kondisi-kondisi
yang terjadi di pasar modal yaitu kondisi keuangan perusahaan
dimana investor akan menanamkan modal ke dalamnya. Tujuannya
adalah memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan di masa
yang akan datang. Investasi dilakukan oleh investor kepada
perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih baik
dibandingkan perusahaan yang lain dengan tingkat resiko yang lebih
rendah. Berbicara tentang investasi tidak dapat dipisahkan dari
ketidakpastian resiko yang ada melalui saham yang dibeli, karena
Tugas Akhir - 2011
13
kondisi return saham yang sering berfluktuasi.
Keberhasilan dari pembelian saham ditentukan oleh
kemampuan dari seorang investor untuk menganalisa atau
memprediksi return saham dari informasi yang ada, yaitu
diantaranya : keadaan ekonomi, politik dan kestabilan negara,
kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari laporan keuangannya,
kebijakan perusahaan seperti melakukan ekspansi dengan membuka
kantor cabang, pergantian direksi atau komisaris perusahaan dan
efek dari psikologi pasar yang mampu menekan kondisi teknikal
jual beli saham (Fahmi dan Lavianti, 2009 :72).
Di Indonesia pertimbangan membeli dan menjual saham pada
prakteknya masih banyak didasarkan pada informasi non akuntansi
seperti dengan melihat daftar peringkat saham, tren yang sedang
terjadi, dan faktor-faktor eksternal perusahaan lainnya. Informasi
tersebut berguna sebagai pengurang ketidakpastian dalam
pengambilan keputusan. investor yang ada cenderung bersifat
menebak dengan pertimbangan keadaan tren, padahal pada saat
seseorang berinvestasi harus mengerti keadaan emiten yang akan
diinvestasikan sehingga risiko yang ada akan semakin kecil.
Seorang investor harus mengetahui segala informasi baik yang
umum maupun yang sudah terfokus pada suatu emiten. Hal pertama
yang harus diketahui seorang investor adalah tempat untuk
melakukan investasi pada perusahaan yang berupa surat-surat
berharga yang dapat memberikan keuntungan bagi investor yaitu
pasar modal. Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak
Tugas Akhir - 2011
14
khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond)
dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan
dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat dana
perusahaan (Fahmi dan Lavianti, 2009 :41).
Pasar modal di Indonesia sementara ini mempunyai beberapa
obyek investasi yang diperdagangkan, umumnya investasi
dikategorikan 2 jenis yaitu : Real Investment dan Financial
Investment. Investasi nyata secara umum melibatkan asset berwujud
seperti gedung-gedung, kendaraan,tanah dan sebagainya, Sedangkan
investasi keuangan melibatkan kontrak tertulis , seperti saham biasa
(common stock) dan obligasi (bond). (Sharpe, 2005:410).
Pada perekonomian modern, investasi yang banyak dilakukan
adalah investasi keuangan dimana investasi dilakukan di pasar
modal. Saham sebagai salah satu obyek investasi yang paling
diminati dalam perdagangan pasar modal merupakan salah satu
sekuritas yang mempunyai tingkat resiko cukup tinggi. Resiko
tinggi tercermin dari ketidakpastian return yang akan diterima oleh
investor di masa depan.
Melihat resiko yang ada maka untuk pengambilan keputusan
ekonomi, para pelaku bisnis membutuhkan informasi tentang
kondisi dan return atau pendapatan dari perusahaan. Informasi
tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam keputusan
investasi. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan
keuangan meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan
Modal dan Laporan Arus Kas dapat dijadikan dasar dalam
Tugas Akhir - 2011
15
pengambilan keputusan ekonomi, karena informasi ini menunjukkan
prestasi perusahaan pada periode tersebut.
Ada dua pendekatan analisis yang dapat dilakukan jika ingin
melakukan investasi di pasar modal, yaitu analisis teknikal dan
analisis fundamental. Analisis teknikal melihat pergerakan harga
saham dimasa yang akan datang. Analisis fundamental
mengasumsikan bahwa setiap sekuritas mempunyai nilai intrinstik
yang dapat ditentukan seperti laba, dividen, struktur modal dan
potensi pertumbuhan perusahaan. Pendekatan fundamental lebih
memfokuskan pada laporan keuangan perusahaan. Analisis
fundamental berupaya mengidentifikasikan prospek perusahaan
untuk bisa memperkirakan harga saham di masa yang akan datang.
Oleh karena itu para investor akan menggunakan informasi yang
tersedia untuk membuat suatu keputusan investasi.
(Husnan, 2005 : 264).
Dengan berubahnya posisi keuangan perusahaan, maka akan
mempengaruhi return saham perusahaan yang dilihat dari perubahan
harga saham. harga saham perusahaan mencerminkan nilai dari
suatu perusahaan, jika perusahaan tersebut mencapai prestasi yang
baik maka akan lebih diminati oleh para investor. Prestasi yang
dicapai perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang
dipublikasikan. Laporan keuangan yang dipublikasikan tersebut
akan sangat berguna bagi investor untuk membantu dalam
pengambilan keputusan investasi. Dengan menganalisis laporan
keuangan, investor akan dapat memperoleh informasi mengenai
Tugas Akhir - 2011
16
earning maupun return yang akan diterima oleh investor. Laporan
keuangan dirancang untuk membantu para pemakai laporan untuk
mengidentifikasi hubungan-hubungan variabel-variabel dari laporan
keuangan. Dengan laporan keuangan perusahaan tersebut, investor
dapat memperoleh data mengenai pengembalian atas Aktiva (Return
On Asset,) pengembalian atas Modal (Return On Equity) dan Laba
per Lembar Saham (Earning per Share).
Pengembalian Atas Aktiva (Return On Asset) merupakan
suatu ukuran keseluruhan profitabilitas perusahaan. Rasio ini
membandingkan imbalan untuk pemegang saham dan kreditor
dengan jumlah aset (jumlah sumber daya yang dipasok oleh para
pemegang saham dan kreditor). Pengembalian atas modal (Return
On Equity) menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memberikan keuntungan bagi pemegang saham biasa (pemilik
modal) dengan menunjukkan presentase laba bersih yang tersedia
untuk modal pemegang saham yang telah digunakan perusahaan.
Earning per Share atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk
pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang
saham dari setiap lembar saham yang dimiliki yang beredar selama
satu periode. Rasio ini mengukur profitabilitas dari sudut pandang
pemegang saham biasa.
Informasi tentang Return On Asset penting bagi investor
karena rasio ini memberitahu investor seberapa besar laba yang
dihasilkan dari modal yang ditanamkan (aset). Return On Asset
memberikan investor gambaran seberapa efektif perusahaan
Tugas Akhir - 2011
17
mengkonversi uang yang berasal dari investasi ke dalam laba
bersih. Semakin tinggi Return On Asset, semakin baik, karena
perusahaan mendapat lebih banyak uang.
Informasi tentang Return On Equity penting bagi investor
karena rasio ini mengindikasikan tingkat pengembalian saham yang
berhasil didapat oleh manajemen sebagai hasil penggunaan modal
(capital) yang telah disediakan pemilik sesudah melakukan
pembayaran kepada pemberi modal yang lain. Semakin tinggi rasio
ini, berarti semakin baik, sehingga diharapkan tingkat pengembalian
saham akan semakin tinggi.
Informasi tentang Earning Per Share penting bagi investor
karena rasio ini dapat mengukur perolehan tiap unit investasi pada
laba bersih badan usaha dalam satu periode tertentu. Earning Per
Share menilai pendapatan bersih yang diperoleh setiap lembar
saham biasa. Salah satu alasan investor membeli saham adalah
untuk mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil maka
kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan deviden.
Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang
memiliki Earning Per Share tinggi dibandingkan saham yang
memiliki Earning Per Share rendah. Earnings Per Share yang
rendah cenderung membuat return saham turun.
Dengan data dari ketiga rasio diatas, dapat dilihat seberapa
baik kinerja dari sebuah perusahaan, sehingga sebelum investor
menanamkan modalnya, investor telah memiliki pertimbangan yang
matang mengenai kondisi dari sebuah perusahaan. Saham
Tugas Akhir - 2011
18
perusahaan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan saham
dari perusahaan yang telah go public. Penjualan saham perusahaan
dilakukan untuk mencari dana melalui pasar modal dan
mengenalkan perusahaan tersebut pada publik
Secara teori apabila tingkat rasio keuangan tertentu mengalami
kenaikan maka bisa dikatakan kinerja suatu perusahaan bagus.
Apabila kinerja perusahaan tersebut dinilai bagus, seharusnya
investor berani menginvestasikan dananya untuk perusahaan
tersebut. Dan jika banyak investor cenderung ingin membeli saham
perusahaan tersebut maka harga saham perusahaan akan mengalami
tren yang meningkat. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi bahwa
apabila permintaan terhadap pasar naik maka harga juga akan
mengalami kenaikan diluar faktor-faktor eksternal yang lain.
Pada penelitian ini, penulis meneliti laporan keuangan dari
tiga perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi yang
sudah go public yaitu PT Telkom, PT Indosat dan PT XL Axiata
dalam tahun 2005-2009. Penulis menggunakan rasio keuangan
khususnya menggunakan rasio ROA, ROE dan EPS dan melihat
pengaruhnya secara simultan dan parsial terhadap return sahamnya.
Saat ini jumlah perusahaan sub sektor telekomunikasi yang listing di
BEI sebanyak enam perusahaan dimana lima diantaranya bergerak
di bidang jasa telekomunikasi, sedangkan PT Inovisi Infracom
bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi.
Dengan melihat uraian di atas, dimana investor perlu
mengetahui serta menganalisa keadaan keuangan suatu perusahaan
Tugas Akhir - 2011
19
sebelum melakukan keputusan berinvestasi, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
Return On Asset, Return On Equity dan Earning Per Share
Terhadap Return Saham Dalam Keputusan Investasi ” (Penelitian
Pada Emiten Sub Sektor Telekomunikasi Tahun 2005-2009).
1.3 Perumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan
permasalahan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana perkembangan Return On Asset, Return On Equity
dan Earning Per Share PT Telkom, PT Indosat dan PT XL
Axiata tahun 2005-2009?
2. Bagaimana perkembangan return saham PT Telkom, PT Indosat
dan PT XL Axiata tahun 2005-2009?
3. Bagaimana pengaruh Return On Asset, Return On Equity dan
Earning Per Share secara simultan terhadap return saham PT
Telkom, PT Indosat dan PT XL Axiata tahun 2005-2009?
4. Bagaimana pengaruh Return On Asset, Return On Equity dan
Earning Per Share secara parsial terhadap return saham PT
Telkom, PT Indosat dan PT XL Axiata tahun 2005-2009?
Tugas Akhir - 2011
20
1.4 Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perkembangan Return On Asset, Return On
Equity dan Earning Per Share PT Telkom, PT Indosat dan PT
XL Axiata tahun 2005-2009.
2. Untuk mengetahui perkembangan return saham PT Telkom, PT
Indosat dan PT XL Axiata tahun 2005-2009.
3. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset, Return On Equity
dan Earning Per Share secara simultan terhadap return saham
PT Telkom, PT Indosat dan PT XL Axiata tahun 2005-2009.
4. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset, Return On Equity
dan Earning Per Share secara parsial terhadap return saham PT
Telkom, PT Indosat dan PT XL Axiata tahun 2005-2009.
1.5 Kegunaan penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini,
manfaat yang diharapkan adalah :
1. Investor
Dengan adanya penelitian ini diharapkan investor dapat
mempergunakan informasi yang diperoleh melalui penelitian
tentang pengaruh rasio-rasio keuangan khususnya ROA, ROE
dan EPS terhadap return saham emiten jasa telekomunikasi
sehingga investor dapat lebih cermat dalam pengambilan
keputusan berinvestasi secara optimal.
Tugas Akhir - 2011
21
2. Emiten
Penelitian ini diharapkan memberikan suatu pengetahuan bagi
manajemen perusahaan agar lebih memperhatikan pengaruh
ROA, ROE dan EPS terhadap return saham perusahaan,
sehingga perusahaan dapat membuat kebijakan yang
berhubungan dengan prospek saham perusahaan ke
depannya, karena return saham sangat mempengaruhi
investor dalam menanamkan modalnya.
3. Penulis
Penelitian ini digunakan sebagai tambahan ilmu dan wawasan
bagi penulis serta sebagai wahana latihan pengembangan
kemampuan dalam bidang peneliltian dan penerapan teori
yang telah diperoleh di bangku kuliah.
4. Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan
referensi dan sebagai bahan masukan untuk penelitian
berikutnya, khususnya bagi peneliti lain yang berminat
mempelajari masalah yang sama.
Tugas Akhir - 2011
22
1.6 Sistematika penulisan
Penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab I berisi mengenai tinjauan terhadap obyek studi, latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab II berisi tinjauan pustaka yang membahas teori-teori yang
mendukung penelitian ini dan mendukung pemecahan
permasalahan. Pada Bab II menceritakan tentang kerangka
pemikiran.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada Bab III menjelaskan tentang jenis penelitian, operasionalisasi
variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, Populasi
dan teknik sampling penelitian, Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian dan pengujian hipotesis.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV mengemukakan tentang hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran
untuk investor, emiten dan bagi penelitian selanjutnya.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini,
dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1.a Dilihat dari besar nilai ROA lima tahun ketiga emiten pada
Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa PT Telkom memiliki nilai
ROA yang paling besar selama periode tahun 2005-2009. Hal
ini menunjukkan bahwa PT Telkom memiliki kemampuan
yang lebih baik dibandingkan PT Indosat dan XL Axiata dari
tahun 2005-2009 dalam mendayagunakan aset dengan baik
untuk menghasilkan laba bersih.
b Dilihat dari besar nilai ROE lima tahun ketiga emiten pada
Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa PT Telkom memiliki nilai
ROE yang paling besar dibandingkan PT Indosat dan PT XL
Axiata pada tahun 2005-2009. Hal ini menunjukkan bahwa PT
Telkom memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan
PT Indosat dan XL Axiata dari tahun 2005-2009 dalam
mengelola modal pemilik untuk menghasilkan laba bersih.
c Dilihat dari besar nilai EPS lima tahun ketiga emiten pada Tabel
4.3 dapat diketahui bahwa PT Telkom memiliki nilai EPS yang
paling besar dibandingkan PT Indosat dan PT XL Axiata pada
tahun 2005-2009. Besar nilai EPS menunjukkan bahwa PT
Telkom mampu menghasilkan keuntungan per lembar saham
Tugas Akhir - 2011
64
kepada investor yang lebih tinggi dibandingkan PT Indosat dan
PT XL Axiata.
2 Dilihat dari return saham ketiga emiten pada tahun 2009 pada
Tabel 4.4. menunjukkan bahwa PT XL Axiata mempunyai
tingkat return saham yang lebih tinggi dibandingkan PT
Telkom dan PT Indosat dimana PT XL Axiata mengalami
kenaikan return saham sebesar 1,658% dari tahun sebelumnya.
Ini menunjukkan bahwa pada tahun 2009, PT XL Axiata
merupakan emiten yang mampu memberikan tingkat
keuntungan saham yang lebih baik daripada PT Telkom dan
PT Indosat.
3. Dari hasil pengujian penelitian, dapat diketahui bahwa secara
Simultan return on asset (ROA), return on equity (ROE) dan
earning per share (EPS) memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap terhadap return saham PT Telkom, PT Indosat dan
PT XL Axiata pada tahun 2005-2009. Dilihat dari koefisien
determinasinya besar pengaruh return on asset, return on
equity dan earning per share secara simultan terhadap return
saham adalah sebesar 60,8% sedangkan Pengaruh dari variabel
lain di luar ketiga variabel independen adalah sebesar 39,2%.
4. Secara parsial return on asset memberikan berpengaruh positif
terhadap return Saham sebesar 7,78%, namun tidak signifikan.
return on equity berpengaruh positif terhadap return Saham
sebesar 0,58%, namun tidak signifikan. Dan earning per share
Tugas Akhir - 2011
65
berpengaruh positif dan signifikan terhadap eturn Saham
sebesar 52,42%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini,
dapat diberikan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Adapun saran-saran yang dapat dijadikan suatu pertimbangan adalah
sebagai berikut :
1. Investor
Indikator dalam melakukan keputusan berinvestasi,
investor dapat melihat dari nilai rasio keuangan yang
diteliti karena secara simutan rasio ROA, ROE dan EPS
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Selain
pengaruh dari rasio tersebut, investor juga perlu
memperhatikan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
return saham seperti kondisi mikro dan makro ekonomi,
kebijakan-kebijakan perusahaan, efek dari psikologi pasar
dan lain sebagainya dengan tujuan agar dalam mengambil
keputusan investasi, investor dapat memilih emiten yang
dapat menguntungkan dirinya. Dalam penelitian ini,
penulis merekomendasikan kepada investor untuk memilih
PT Telkom sebagai emiten dalam menanamkan
investasinya karena jika dilihat dari rasio ROA, ROE dan
EPS, PT Telkom lebih baik jika dibandingkan dengan PT
Indosat dan PT XL Axiata dalam tahun 2005-2009.
Tugas Akhir - 2011
66
2. Emiten
Meningkatnya jumlah laba bersih belum tentu berakibat
pada peningkatan harga saham emiten dimana harga saham
merupakan indikator dalam menghitung return saham.
selain rasio keuangan yang bisa dilihat dari laporan
keuangan, masih ada fakor-faktor internal dan eksternal
emiten yang dapat mempengaruhi return saham. contohnya
dari segi internal seperti pergantian direksi secara tiba-tiba,
kebijakan perusahaan seperti memutuskan untuk
melakukan ekspansi dan membuka kantor cabang. Dari
segi eksternal contohnya tingkat inflasi, tingkat suku bunga
dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, sebaiknya emiten
mampu mengatasi keadaan yang terjadi di internal dan
eksternal perusahaan agar dapat menjaga return saham
tidak mengalami penurunan sehingga investor akan tertarik
untuk menanamkan modalnya.
3. Peneliti selanjutnya
a. Sebaiknya dalam melakukan penelitian selanjutnya
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return
saham, diperlukan penambahan variabel penelitian
selain variabel yang telah diteliti oleh penulis sehingga
diharapkan dengan bertambahnya variabel dalam
penelitian dapat memberikan informasi yang lebih baik
Tugas Akhir - 2011
67
lagi serta menyeluruh tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi return saham.
b. Sebaiknya dalam pengambilan sampel dalam
penelitian selanjutnya tidak hanya dilakukan pada satu
sektor saja tetapi mencakup sektor-sektor lainnya.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
96
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Algifari. (2000). Analisis Regresi, Edisi Kedua, Yogyakarta, BPFE
Yogyakarta
Fakhruddin dan Hadianto.(2001). Perangkat dan Model Analisis
Investasi di Pasar Modal, Jakarta, Raja grafindo Persada.
Halim, Abdul.(2005). Analisis Investasi, Edisi Kedua, Jakarta,
Salemba Empat.
Husnan, Suad. (2005). Dasar-Dasar Teori Portfolio dan Analisis
Sekuritas, edisi ke-3, Jakarta, UPP-AMP YKPN.
Irham Fahmi dan Yovi Lavianti. (2009). Teori Portfolio dan
Analisis Investasi, Bandung, Alfabeta.
Jogiyanto, Hartono. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi,
Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.
Kasmir.(2008). Analisis Laporan Keuangan, Edisi pertama,
Jakarta, Rajawali.
Komaruddin, Ahmad.(2004). Dasar-dasar Manajemen Investasi
dan Portofolio,Edisi Revisi, Cetakan Kedua. Jakarta.
Munawir. (2002). Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta, UPP-
AMP YKPN.
PSAK Nomor 13 dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 oktober
2004.
Tugas Akhir - 2011
97
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Bisnis.Buku 1. Edisi
Keempat, Jakarta, Salemba Empat.
B. Skripsi
Lydiantri, Happy.(2009). Pengaruh Rasio Profitabilitas, Leverage
dan Likuiditas terhadap return saham. Skripsi.
Universitas Padjadjaran.
Mariana, Ria. (2006). Pengaruh ROE dan EPS terhadap return
saham sektor telekomunikasi (studi kasus pada PT
Telkom dan Indosat di Bursa Efek Jakarta tahun 1997-
2004). Skripsi. Universitas Padjadjaran.
Sarono, Ananto. (2007), Analisis Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Harga Saham Perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang.
C. Website
www.duniainvestasi.com
www.google.co.id
www.indosat.com
www.telkom.com
www.xl.co.id
www.yahoofinance.com
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
Recommended