View
232
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
1
PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,
EARNING PER SHARE, RETURN ON ASSET, DAN DIVIDEND PAYOUT
RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2013-2015
Rika Erradiana1
, Asri Eka Ratih2 , Sri Ruwanti
3
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Email : rika.erradiana@yahoo.com
ABSTRAK
Nilai perusahaan adalah kondisi yang telah dicapai perusahaan dari
kepercayaan masyarakat dan mencerminkan harga yang bersedia dibayar oleh
investor yang dicerminkan oleh harga saham. Tujuan utama penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh current ratio, debt to equity ratio, earning per share,
return on asset, dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling dan
didapatkan 24 sampel yang memenuhi kriteria dari 138 perusahaan yang menjadi
data observasi. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa current
ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, debt to equity ratio, return on
asset, dividend payout ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan earning
per share berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci : Nilai Perusahaan, Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Earning Per
Share, Return On Asset, dan Dividend Payout Ratio.
2
PENDAHULUAN
Suatu perusahaan didirikan memiliki suatu tujuan tertentu, salah satu
tujuannya yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan memaksimalkan nilai
perusahaan, berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang
merupakan tujuan utama perusahaan dan menarik minat investor dalam
menanamkan sahamnya. Nilai Perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah
dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun,
yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini (Rudangga dan
Sudiarta, 2016). Masyarakat menilai dengan bersedia membeli saham perusahaan
dengan harga tertentu sesuai dengan persepsi dan keyakinannya. Nilai perusahaan
yang meningkat merupakan prestasi bagi pemiliknya.
Tujuan utama perusahaan Go Public adalah meningkatkan kemakmuran
pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan
(Solvator,2005). Informasi penilaian saham sangat penting diketahui investor
dalam memutuskan keinginannya untuk berinvestasi dalam pasar modal.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return On Asset, dan
Dividen Payout Ratio terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 baik secara parsial maupun
simultan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return On
Asset, dan Dividen Payout Ratio terhadap nilai perusahaan.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan
seorang investor dalam menentukan saham mana yang akan dibeli. Nilai
perusahaan menjadi persepsi investor dalam menanamkan modalnya, yang
dikaitkan dengan harga saham. Price to Book Value adalah hasil perbandingan
antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham. Price to book
3
value yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham
suatu perusahaan. Nilai perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut (Harmono,
2009:50):
PBV =
Menurut Harmono (2015:56) nilai buku per lembar (book value per share)
bisa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Buku Per Lembar =
Current Ratio
Current ratio (rasio lancar) merupakan rasio yang sangat berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam hal melunasi kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya, di mana dapat diketahui hingga seberapa jauh sebenarnya
jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin utang lancarnya. Current ratio
ini membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Rumus yang digunakan
untuk menghitung rasio lancar adalah (Hery, 2016):
Current Ratio =
Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio (DER) adalah rasio yang menggambarkan
perbandingan antara utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan yang
menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya. Menurut Kasmir (2008:158) DER merupakan rasio utang yang
digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total modal.
Debt to Equity Ratio dihitung dengan:
Debt to Equity Ratio =
Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) (Pendapatan Perlembar Saham) adalah bentuk
pemberian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham dari setiap lembar
4
Nilai Perusahaan
(Y)
saham yang dimiliki (Fahmi, 2012:96). Rumus yang digunakan untuk menghitung
Earning Per Shareadalah (Harmono, 2013):
Earning Per Share (EPS) =
Return On Asset
ROA mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
berdasarkan aset yang dimiliki (Triagustina,2014). Rumus yang digunakan untuk
menghitung Return On Asset adalah (Hery,2016):
Return On Asset =
Dividend Payout Ratio
Kebijakan Dividen adalah presentase laba yang dibayarkan kepada para
pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen waktu
ke waktu, pembagian dividensaham, dan pembelian kembali saham (Harmono,
2014:12). Rumus yang digunakan untuk mengukur Dividend Payout Ratio adalah
(Nidar, 2015 : 256):
Dividend Payout Ratio =
Kerangka Pemikiran
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Current Ratio
(X1)
Debt To Equity
Ratio(X2)
(X2)
Earning per share
(X3)
Return On Asset
(X4)
Dividend Payout
Ratio(X5)
5)
H1
H2
H3
H4
H5
H6
5
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Current Ratio terhadap Nilai Perusahaan
Current Ratio merupakan rasio yang sangat berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.
Current Ratio memberikan informasi tentang kemampuan dari aktiva lancar untuk
menutupi hutang lancar. Current ratio mengukur tingkat likuiditas suatu
perusahaan. Semakin tinggi likuiditas sebuah perusahaan maka semakin tinggi
tingkat CR nya. Dengan tingkat CR yang tinggi mencerminkan kecukupan kas
sehingga semakin likuid suatu perusahaan di mata investor sehingga dapat
berpengaruh kepada Nilai Perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat
ditarik hipotesis sebagai berikut:
H1 : Diduga Current Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
hutang dengan ekuitas (Kashmir,2013). Perusahaan yang meningkatkan utang
dianggap sebagai perusahaan yang mempunyai prospek di masa yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor dengan menunjukkan
tingkat pengembalian saham yang akan meningkatkan nilai perusahaan.
Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari
penjualan saham dan mengusahakan modal baru dengan cara lain yaitu dengan
menggunakan hutang (Anggraini, 2010). Berdasarkan penjelasan di atas dapat
ditarik hipotesis sebagai berikut:
H2 : Diduga Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Pengaruh Earning Per Share terhadap Nilai Perusahaan
EPS yang besar menandakan kemampuan perusahaan lebih besar dalam
menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Apabila EPS
perusahaan tinggi, maka akan semakin banyak investor yang akan membeli saham
tersebut sehingga meningkatkan harga saham, dengan semakin meningkatnya
harga saham perusahaan, maka akan meningkat nilai PBV. Apabila EPS
perusahaan tinggi, maka akan semakin banyak investor yang akan membeli saham
6
tersebut sehingga meningkatkan harga saham, dengan semakin meningkatnya
harga saham perusahaan, maka akan meningkatkan nilai PBV (Sandrawati,2016).
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H3 : Diduga Earning Per Share berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Pengaruh Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan
ROA merupakan rasio profitabilitas yang menjadi suatu indikator kinerja
keuangan yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan yang dimiliki
perusahaan untuk memperoleh laba yang dihasilkan. Menurut Hery (2012:228)
“semakin tinggi hasil pengembalian atas aset bnerarti semakin tinggi pula jumlah
laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
Profit yang tinggi suatu perusahaan diiindikasi perusahaan tersebut memiliki
prospek yang baik dan berdampak pada naiknya harga saham sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik
hipotesis sebagai berikut:
H4 : Diduga Return On Asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan
Kebijakan dividen yang diukur dengan dividend payout ratio merupakan
keputusan yang berkaitan dengan penggunaan laba yang menjadi hak para
pemegang saham dan laba dibagi sebagai dividen atau laba ditahan untuk
diinvestasikan kembali. Dividend Payout Ratio menunjukkan besaran dividen
yang akan dibagikan ke pemegang saham. Investor tertarik dengan rasio dividen
yang tinggi, berarti perusahaan mampu membagikan dividen yang tinggi sehingga
meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dan investor tidak takut untuk
menanamkan modalnya karena dividen yang tinggi mampu mengembalikan
modal dan nilai resiko rendah. Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik
hipotesis sebagai berikut:
H5 : Diduga return on asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan
H6 : Diduga Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Return
On Asset dan Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
7
METODOLOGI PENELITIAN
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Objek penelitian ini adalah laporan
keuangan akhir tahun setiap perusahaan manufaktur. Penelitian bertujuan untuk
menemukan pengaruh current ratio, debt to equity ratio, earning per share, return
on asset, dan dividen payout ratio terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini
dibatasi pada perusahaan yang laporan keuangannya memenuhi beberapa kriteria
yang akan dijelaskan pada kriteria pemilihan sampel.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah kuantitatif, dan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi variabel-variabel independen
yaitu current ratio, debt to equity ratio, earning per share, return on asset, dan
dividend payout ratio, serta variabel dependennya yaitu nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) peeriode
2013-2015. Informasi tentang data yang diperlukan diperoleh dari Laporan
Keuangan yang diunduh dari website resmi Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id).
Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
Menuruut Sugiyono (2013:85), metode yang digunakan untuk penentuan
sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penelitian ini
menggunakan sampel yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.
Kriteria yang ditetapkan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2013-2015.
2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan secara
lengkap selama periode 2013-2015.
3. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang
rupiah (Rp) selama periode 2013-2015.
8
4. Perusahaan manufaktur yang mengalami laba selama periode 2013-2015.
5. Perusahaan manufaktur yang membagikan dividen secara berturut-turut
selama periode 2013-2015.
6. Perusahaan Manufaktur yang tidak mengalami stock split selama periode
2013-2015.
Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda.Dengan bantuan SPSS 21.0.dalam analisis ini, terdiri dari uji statistik
deskriptif, uji normalitas, uji asumsi klasik (multikoliniearitas, autokorelasi, dan
heterokedastisitas), dan uji hipotesis (uji t, uji f dan koefisien determinasi).
Metode ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel terikat dengan
variabel-variabel bebas. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh current ratio, debt to equity ratio, earning
per share, return on asset, dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-
2015.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Menururt Ghozali (2013 : 19), statistika deskriptif memberikan gambaran
atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata(mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemenangan
distribusi).
Tabel 1 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
NilaiPerusahaan 72 .320 58.481 5.20531 10.290817
CR 72 .654 13.350 3.57186 2.988327
DER 72 .071 2.258 .60647 .503111
EPS 72 9.015 8101.439 760.35573 1571.770417
ROA 72 .008 .402 .12541 .080573
DPR 72 .000 .999 .40504 .270631
Valid N (listwise) 72
Sumber : Data Olahan Penulis, 2018
9
Hasil Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013:260), Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dibuat dengan melihat signifikansi di
atas 0,05 berarti data berdistribusi normal.
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 72
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.49940318
Most Extreme Differences
Absolute .078
Positive .068
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .659
Asymp. Sig. (2-tailed) .778
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 0,659 dan signifikan pada 0,778 karena p-value = 0,778 > 0,05, maka H0
diterima yang berarti data residual berdistribusi secara normal.
Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas (Ghozali, 2013:105).
Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
10
1
(Constant)
CR .617 1.621
DER .575 1.739
EPS .815 1.227
ROA .737 1.357
DPR .837 1.195
a. Dependent Variable: NilaiPerusahaan
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel diatas dapat dilihat
bahwa dapat disimpulkan masing - masing variabel independen yaitu current
ratio, debt to equity ratio, earning per share, return on asset, dan dividend payout
ratio yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance di atas 0,10
dan nilai VIF (variance inflation factor) di bawah 10 yang berarti model regresi
tidak terjadi masalah multikolinearitas.
Hasil Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2009:79), Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi adanya masalah autokorelasi pada data adalah dengan uji
Durbin-Watson. Model yang baik yaitu tidak adanya masalah autokorelasi dan
nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du).
Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .940a .884 .876 3.629537 1.776
a. Predictors: (Constant), DPR, CR, EPS, ROA, DER
b. Dependent Variable: NilaiPerusahaan
Sumber : Data Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai
DW adalah 1,776. Untuk memastikan apakah terdapat autokorelasi dalam
penelitian ini, maka dicari nilai DW tabel dengan n 72 dan variabel bebasnya 5.
Dengan ketentuan seperti dijelaskan menunjukkan nilai dL 1,4732 dan nilai dU
11
1,7688 sehingga dapat dihitung dU < DW < 4 - dU, yaitu 1,7688<1,776< 4 –
1,7688 = 1,7688<1,776< 2,2312 yang berarti bahwa koefisien autokorelasi sama
dengan nol, yaitu tidak ada autokorelasi dalam penelitian ini.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain jika sama disebut Homokedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak mengandung
heteroskedastisitas. Untuk melihat heteroskedastisitas, maka dilakukan uji Rank
Spearman dengan melihat nilai signifikan jika > 0,05maka model regresi tidak
mengandung adanya Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Rank Spearman
Correlations
CR DER EPS ROA DPR Unstandardized
Residual
Spearman's
rho
CR
Correlation Coefficient 1.000 -.891** .128 .292
* -.118 .091
Sig. (2-tailed) . .000 .282 .013 .324 .447
N 72 72 72 72 72 72
DER
Correlation Coefficient -.891** 1.000 .002 -.369
** .072 -.186
Sig. (2-tailed) .000 . .985 .001 .548 .117
N 72 72 72 72 72 72
EPS
Correlation Coefficient .128 .002 1.000 .398** .053 .040
Sig. (2-tailed) .282 .985 . .001 .657 .740
N 72 72 72 72 72 72
ROA
Correlation Coefficient .292* -.369
** .398
** 1.000 .130 -.144
Sig. (2-tailed) .013 .001 .001 . .275 .228
N 72 72 72 72 72 72
DPR
Correlation Coefficient -.118 .072 .053 .130 1.000 -.087
Sig. (2-tailed) .324 .548 .657 .275 . .465
N 72 72 72 72 72 72
Unstandardized
Residual
Correlation Coefficient .091 -.186 .040 -.144 -.087 1.000
Sig. (2-tailed) .447 .117 .740 .228 .465 .
N 72 72 72 72 72 72
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan output tabel 4.8 di atas, diketahui bahwa nilai sig untuk
variabel X1 (Current Ratio) sebesar 0,447. Nilai sig untuk variabel X2 (Debt to
Equity Ratio) sebesar 0,117. Nilai sig untuk variabel X3 (Earning Per Share)
sebesar 0,740. Nilai sig untuk variabel X4 (Return On Asset) sebesar 0,228. Nilai
sig untuk variabel X5 (Dividend Payout Ratio) sebesar 0,465, dapat disimpulkan
bahwa semua variabel mempunyai nilai Sig. > 0.05, maka dapat dipastikan model
tidak mengandung heteroskedastisitas.
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 6 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -14.215 1.351 -10.523 .000
CR .199 .184 .058 1.082 .283
DER 10.808 1.129 .528 9.574 .000
EPS -.001 .000 -.199 -4.298 .000
ROA 83.103 6.228 .651 13.343 .000
DPR 6.729 1.740 .177 3.868 .000
a. Dependent Variable: NilaiPerusahaan
Sumber : Data Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan model pada tabel 4.7 di atas, maka analisis model regresi
linier berganda sebagai berikut:
PBV = -14,215 + 0,199 CR + 10,808 DER - 0,001 EPS + 83,103 ROA + 6,729
DPR +
Dari persamaan regresi linear di atas dapat di interpretasikan sebagai
berikut:
1. Konstanta sebesar -14,215 menyatakan bahwa jika variabel current ratio,
debt to equity ratio, earning per share, return on asset, dan dividend
payout ratio dianggap konstan, maka nilai perusahaan sebesar -14,215.
13
2. Koefisien Regresi (β1) Variabel Current Ratio (X1)
Koefisien regresi CR sebesar 0,199, hal ini menyatakan setiap
peningkatan 1 satuan CR, maka akan menurunkan nilai perusahaan sebesar
0,199% dengan asumsi variabel independen lainnya di anggap konstan.
3. Koefisien Regresi (β2) Variabel Debt to Equity Ratio (X2)
Koefisien regresi DER sebesar 10,808, hal ini menyatakan setiap
peningkatan 1 satuan DER, maka akan menurunkan nilai perusahaan
sebesar 10,808% dengan asumsi variabel independen lainnya di anggap
konstan.
4. Koefisien Regresi (β3) Variabel Earning Per Share (X3)
Koefisien regresi EPS sebesar -0,001, hal ini menyatakan setiap
peningkatan 1 satuan EPS, maka akan meningkatkan nilai perusahaan
sebesar 0,001% dengan asumsi variabel independen lainnya di anggap
konstan.
5. Koefisien Regresi (β4) Variabel Return On Asset (X4)
Koefisien regresi ROA sebesar 83,103 hal ini menyatakan setiap
peningkatan 1 satuan ROA, akan menurunkan nilai perusahaan 83,103%
dengan asumsi variabel independen lainnya di anggap konstan.
6. Koefisien Regresi (β5) Variabel Dividend Payout Ratio (X5)
Koefisien regresi DPR sebesar 6,729 hal ini menyatakan setiap
peningkatan 1 satuan DPR, maka akan menurunkan nilai perusahaan
sebesar 6,729 % dengan asumsi variabel independen lainnya di anggap
konstan
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)
Uji signifikansi simultan (uji-f) digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel
dependen. Jika nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikan < 0,05, H0 ditolak, jika nilai
Fhitung < Ftabel dan nilai signifikan > 0,05, H0 diterima (Ghozali, 2013:98).
14
Tabel 7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 6649.512 5 1329.902 100.953 .000b
Residual 869.453 66 13.174
Total 7518.966 71
a. Dependent Variable: NilaiPerusahaan
b. Predictors: (Constant), DPR, CR, EPS, ROA, DER
Sumber : Data Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan pada uji simultan nilai Fhitung100,953 > 2,35 Ftabel dan nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Maka secara simultan bahwa variabel independen dalam
penelitian ini (current ratio, Debt to equity ratio, earning per share, return on
asset dan dividend payout ratio) berpengaruh terhadap variabel dependen (nilai
perusahaan) dan dapat disimpulkan bahwa H6 diterima.
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t).
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Dengan
menentukan taraf signifikan adalah 0,05. Apabila Thitung > Ttabel atau - Thitung< -
Ttabel dan nilai sig < 0,05 maka hipotesis akan diterima sedangkan jika Thitung <
Ttabel atau - Thitung > - Ttabel dan nilai sig > 0,05 maka hipotesis akan ditolak atau
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:99).
Tabel 8 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t).
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -14.215 1.351 -10.523 .000
CR .199 .184 .058 1.082 .283
DER 10.808 1.129 .528 9.574 .000
EPS -.001 .000 -.199 -4.298 .000
ROA 83.103 6.228 .651 13.343 .000
DPR 6.729 1.740 .177 3.868 .000
a. Dependent Variable: NilaiPerusahaan
15
Sumber : Data Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Current Ratio memiliki nilai thitung 1,082 < 1,99714 ttabel (ttabel α = 0,05, df =
(72-6-1) = 65) dan nilai Sig 0,283 > 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
H1 ditolak dan H0 diterima, yang berarti current ratio secara parsial tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Debt to equity ratio memiliki nilai thitung 9,574 >1,99714ttabel (ttabel α = 0,05,
df = (72-6-1) = 65)dan nilai Sig 0,000 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa H2 diterima dan H0 ditolak, yang berarti debt to equity ratio secara
parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. Earning per share memiliki nilai thitung -4,298 < -1,99714ttabel (ttabel α =
0,05, df = (72-6-1) = 65)dan nilai Sig 0,000 < 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa H3 diterima dan H0 ditolak, yang berarti earning per
share secara parsial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
4. Return on asset memiliki nilai thitung 13,343 >1,99714 ttabel (ttabel α = 0,05,
df = (72-6-1) = 65) dan nilai Sig 0,000 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa H4 diterima dan H0 ditolak, yang berarti return on asset secara
parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
5. Dividend payout ratio memiliki nilai thitung 3,868 >1,99714 ttabel (ttabel α =
0,05, df = (72-6-1) = 65) dan nilai Sig 0,000 > 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa H5 diterima dan H0 ditolak, yang berarti dividend
payout ratio secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .940a .884 .876 3.629537 1.776
a. Predictors: (Constant), DPR, CR, EPS, ROA, DER
b. Dependent Variable: NilaiPerusahaan
Sumber : Data Olahan Penulis, 2018
16
Berdasarkan pada Uji Koefisien Determinasi (R²), nilai Adjusted R
Square (R2) sebesar 0,876 yang berarti 87,6% kemampuan variabel independen
(current ratio, debt to equity ratio, earning per share,return on asset dan
dividend payout ratio) dalam penelitian ini menjelaskan variabel dependen.
Sisanya 12,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Current Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Ketika seorang investor melakukan investasi tidak perlu memerhatikan
current ratio yang dimiliki perusahaan, Investor kurang memperhatikan rasio
jangka pendek yang dimiliki perusahaan, investor lebih memperhatikan rasio
dalam jangka panjang yang lebih memiliki nilai dalam pengembalian atas
investasi. Hasil penelitisn ini konsisten dengan hasil penelitian Nurhayati (2013)
yang menyatakan bahwa current ratio tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan yang meningkatkan utang dianggap sebagai perusahaan yang
mempunyai prospek di masa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan investor dengan menunjukkan tingkat pengembalian saham yang
akan meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan
modal baru dengan cara lain yaitu dengan menggunakan hutang Anggraini (2010).
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Aprillia (2017) yang
menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan (PBV).
Pengaruh Earning Per Share Terhadap Nilai Perusahaan
Jika perusahaan tiap tahunnya meningkatkan laba per saham untuk return
investor, maka hal ini dapat menimbulkan turunnya ekuitas perusahaan. Jika laba
per saham naik setiap tahunnya disebabkan jumlah laba meningkat juga, maka
akan menimbulkan kekhawatiran investor untuk berinvestasi karena investor juga
17
akan mempertimbangkan jika laba perusahaan menurun yang diakibatkan faktor
eksternal perusahaan, seperti kegiatan usaha dan investor akan mengantisipasi.
Menurut Dani (2016), Informasi laba yang ditunjukkan melalui EPS tidak
mencerminkan harga saham yang merupakan dasar perhitungan nilai perusahaan.
Ekspetasi investor terhadap laba perusahaan terlalu tinggi, membuat investor
membandingkan angka laba di laporan keuangan dengan ekspetasi laba yang
diharapkan. Dengan ekspetasi investor yang tinggi mengakibatkan informasi
kenaikan laba di laporan keuangan sebagai “bad news” sehingga dapat
menurunkan harga saham dan menurunkan pula nilai perusahaan. Hasil penelitian
ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Dani (2015), yang menyatakan
bahwa earning per share berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan (PBV).
Pengaruh Return On Asset Terhadap Nilai Perusahaan
Profit yang tinggi memberikan indikasi prospek yang baik dan dapat
memicu investor untuk meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang
naik, maka meningkatkan nilai perusahaan. Para analisis sekuritas dan pemegang
saham umumnya sangat memperhatikan rasio ini. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian Nurhayati (2013), yang menyatakan bahwa return on asset
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Kebijakan dividen yang diukur dengan dividend payout ratio merupakan
keputusan yang berkaitan dengan penggunaan laba yang menjadi hak para
pemegang saham dan laba dibagi sebagai dividen atau laba ditahan untuk
diinvestasikan kembali. Investor tertarik dengan rasio dividen yang tinggi, berarti
perusahaan mampu membagikan dividen yang tinggi sehingga meningkatkan
kesejahteraan pemegang saham dan investor tidak takut untuk menanamkan
modalnya karena dividen yang tinggi mampu mengembalikan modal dan nilai
resiko rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Nurhayati (2014), Putri (2014), Suffah dan Riduan (2016) yang menyatakan
bahwa DPR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (PBV).
18
Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Return On
Asset dan Dividend Payout RatioTerhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalahCurrent Ratio, Debt To
Equity Ratio, Earning Per Share, Return On Asset dan Dividend Payout
Ratioberpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Uji Signifikansi
Simultan(Uji-f) menunjukkan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti hipotesis
keenam diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa Current Ratio, Debt To Equity
Ratio, Earning Per Share, Return On Asset dan Dividend Payout
Ratioberpengaruh terhadap nilai perusahaan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya perusahaan dapat lebih memperhatikan faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan dan lebih berhati-hati dalam
mengambil keputusan kebijakan agar tidak mengurangi nilai perushaan
yang menjadi acuan Investor dalam berinvestasi.
2. Sebaiknya Investor lebih mencari informasi dan menganalisis terlebih
dahulu keuangan perusahaan sebelum berinvestasi. Keuangan perusahaan
yang baik, mengurangi resiko dalam berinvestasi.
3. Untuk penelitian selanjutnya yaitu peneliti selanjutnya dapat
menambahkan variabel independen lain yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Peneliti selanjutnya juga dapat menambahkan jumlah periode
tahun yang diteliti karena penelitian ini hanya menggunakan periode 3
tahun saja dan disarankan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian
pada sektor lainnya seperti sektor otomotif, sektor food an beverages,
ataupun sektor properti dan real estate.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Ratih. 2010. Analisis Pengaruh Price Earnings Ratio, Debt to Equity
Ratio, Return on Asset, Current Ratio, dan Firm Size Terhadap Nilai
Peerusahaan pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate dan Building
Construction yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012. Jurnal Fakultas
Ekonomi (Universitas Dian Nuswantoro Semarang).
Aprillia, Riska. 2017. Price Earning Ratio, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan Food & Beverages yang Terdaftar di BEI Periode 2012-
2015. Skripsi Manajemen (Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Bursa Efek Indonesia. www.idx.co.id.
Dani, Kukuh Kartiko. 2015. Pengaruh Earnings Per Share, Struktur Modal,
Return On Equity, dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indoneisa.
Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan kedua. Bandung :
Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard. Edisi 1.
Jakarta : Bumi Aksara.
Harmono. 2014. Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard. Edisi 1.
Cetakan ketiga. Jakarta : Bumi Aksara.
Harmono. 2015. Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard. Edisi 1.
Cetakan keempat. Jakarta : Bumi Aksara.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Kasmir. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana
Nidar, Sulaeman Rahman, 2015. Manajemen Keuangan Perusahaan Modern.
Edisi 1. Bandung : Pustaka Reka Cipta.
Nurhayati, Mafizatun. 2013. Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan
Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan Sektor
Non Jasa . Jurnal Keuangan dan Bisnis (Universitas Diponegoro.
Semarang). Vol. 5 No.2.
20
Rudangga, I Gusti Ngurah Gede, dan Gede Merta Sudiarta. 2016. Pengaruh
Ukuran Perusahaan , Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol 5, No. 7.ISSN 2302-812.
Salvatore, D. 2005. Managerial Economic : In a Global Company. Fift edition.
MC Graw Hill. New York. Terjemahan Ichsan Setyo Budi. 2005. Ekonomi
Manajerial dalam Perekonomian Global. Edisi Kelima. Jakarta : Salemba
Empat.
Sandrawati, Vera. 2016. “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset,
Earning Per Share dan Risiko Sistematis Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Pada Perusahaan Kategori LQ45 Yang Terdaftar Di BEI 2011-
2014).” Jurnal Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Suffah, Roviqutus, dan Akhmad Riduwan. 2016. Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Dividen Pada Nilai
Perusahaan. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi (Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Vol.5 No.2.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Edisi 9.
Bandung : Mitra Wacana Media. Alfabeta.
Recommended