View
258
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
1
“ PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, EARNING
PER SHARE, RETURN ON EQUITY DAN PRICE EARNING RATIO
TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDOESIA
PERIODE 2013-2016”
Alfira Meiranty1 , Inge Lengga Sari Munthe2 , Asri Eka Ratih3
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Email : alfirameiranty96@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai
pengaruh current ratio, debt to equity ratio, earning per share, return on equity
dan price earning ratio terhadap dividend payout ratio. Variabel independen yang
digunakan adalah current ratio, debt to equity ratio, earning per share, return on
equity dan price earning ratio. Variabel dependen yang digunakan adalah
dividend payout ratio. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016.
Metode sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan total 27
perusahaan sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa current ratio, debt to
equity ratio, earning per share, return on equity dan price earning ratio
berpengaruh secara simultan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan secara
parsial, hanya current ratio, debt to equity ratio, earning per share dan price
earning ratio yang berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil
uji koefisien determinasi adalah 6,8%, yang berarti hanya 6,8% variabel
independen yang dapat menjelaskan variabel dependen, dan sisanya 93,2%
dijelaskan oleh variabel lain.
Kata kunci : dividend payout ratio, current ratio, debt to equity ratio, earning
per share, return on equity dan price earning ratio.
PENDAHULUAN
Investasi merupakan kegiatan penanaman modal dengan melakukan
pengeluaran saat ini dan diharapkan mendapat keuntungan dimasa yang akan
datang. Bagi para investor, berinvestasi dipasar modal merupakan kesempatan
untuk menambah kekayaannya karena menawarkan tingkat pengembalian (return)
yang tinggi. Return tersebut dapat berupa pendapatan dividen (dividend yield)
2
maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital
gain) (Primadasa, 2015).
Dividen adalah distribusi pendapatan perusahaan yang merupakan hak
pemegang saham yang dapat berupa kas, aset, atau bentuk lain (Sugiono, 2009).
Perusahaan yang membayar dividen tinggi menyebabkan harga saham cenderung
tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan sebaliknya apabila dividen yang
dibayarkan perusahaan kecil maka harga saham perusahaan rendah yang
mengakibatkan nilai perusahaan juga rendah, Martono (2008) dalam Simbolon &
Sampurno (2017). Manajer sebagai agent pengelola perusahaan diharapkan
mampu menghasilkan keuntungan yang akhirnya dapat dibagikan kepada para
pemegang saham dalam bentuk dividen (Mertayani, Darmawan & Werastuti,
2015). Menurut Amarjit, et al (2010) dalam Mahaputra & Wirawati (2014),
pembayaran dividen penting bagi investor karena 1) dividen memberikan
kepastian tentang kesejahteraan keuangan perusahaan, 2) dividen yang menarik
bagi investor mencari guna mengamankan penghasilan saat ini, dan 3) dividen
membantu menjaga dari harga pasar saham. Penelitian ini menggunakan lima
variabel yakni current ratio, debt to equity ratio, earning per share, return on
equity, price earning ratio untuk melihat sampai sejauh mana dividen atau laba
yang di peroleh oleh investor.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah
current ratio, debt to equity ratio, earning per share, return on equity dan price
earning ratio pengaruh terhadap dividend payout ratio pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016 baik secara
parsial maupun simultan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio, earning per share,
return on equity dan price earning ratio terhadap dividend payout ratio.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Dividend Payout Ratio
Besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham ditentukan
dengan persentase yang disebut dengan “Dividend Payout Ratio” (Musthafa,
2017). Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio), merupakan rasio yang
menunjukkan hasil perbandingan antara dividen tunai per lembar saham dengan
laba per lembar saham (Hery, 2015).
Current Ratio (CR)
Rasio lancar (Current Ratio) adalah ukuran yang umum digunakan atas
solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan
utang ketika jatuh tempo (Fahmi, 2012). Menurut Sujarweni (2017:60), current
ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar
yang dimiliki.
3
Debt to Equity Ratio (DER)
Menurut Sujarweni (2017:61), debt to equity ratio merupakan
perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya.
Earning Per Share (EPS)
Menurut Fahmi (2012:138), Earning Per Share atau pendapatan per
lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para
pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.
Return On Equity (ROE)
Return On Equity disebut juga dengan laba atas ekuitas. Menurut Fahmi
(2012:137), rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan
sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.
Price Earning Ratio (PER)
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham dipasar atau
harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima
(Harahap, 2015).
Kerangka Pemikiran
4
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Menurut Sugiono (2016:58), current ratio digunakan untuk mengetahui
sejauh mana aset lancar perusahaan digunakan untuk melunasi hutang (kewajiban)
lancar yang akan jatuh tempo/segera dibayar. Bagi para investor, rasio ini dapat
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya
kepada pihak ketiga. Dengan kata lain, semakin besar kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar,
maka posisi kas semakin kuat sehingga perusahaan mampu untuk membayar
dividen. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik hipotesis sebagai
berikut:
H1 : Diduga current ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang membandingkan antara
jumlah hutang dengan ekuitas. Menurut Junaidi (2014), menyatakan bahwa
semakin besar DER mencerminkan resiko perusahaan yang relatif tinggi karena
hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut masih membutuhkan modal
pinjaman untuk membiayai operasional perusahaan. Dan sebaliknya, semakin
rendah rasio DER, artinya semakin sedikit pendanaan melalui hutang yang
digunakan oleh perusahaan dan semakin tinggi peluang perusahaan untuk
melunasi seluruh kewajibannya (Simbolon, 2017). Jika hutang semakin tinggi,
dapat dipastikan keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan difokuskan untuk
membayar hutang perusahaan dan berpengaruh terhadap besar kecilnya dividend
payout ratio yang dibagikan serta para investor akan cenderung memilih
perusahaan dengan tingkat rasio DER yang rendah. Berdasarkan penjelasan diatas
dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H2 : Diduga debt to equity ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio
Pengaruh Earning Per Share terhadap Dividend Payout Ratio
Earning Per Share menunjukkan besarnya laba yang diperoleh dari setiap
lembar saham. Menurut Junaidi (2014), bagi investor rasio EPS sangat diperlukan
untuk mengetahui kemampulabaan perusahaan dalam mnghasilkan laba tiap
lembar sahamnya. Sari (2016) berpendapat bahwa, pada umumnya manajemen
perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik
pada Earning Per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah
yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan menggambarkan prospek
yang cerah dimasa yang akan datang. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa
nilai suatu perusahaan pada dasarnya tergantung pada kemampulabaan perusahaan
dalam menghasilkan laba bersih yang merupakan sumber dana untuk membayar
dividen. Sehingga semakin tinggi nilai EPS akan menyebabkan semakin besar
laba dan kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang diterima pemegang
saham (Junaidi, 2014). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut:
5
H3 : Diduga earning per share berpengaruh terhadap dividend payout ratio
Pengaruh Return On Equity terhadap Dividend Payout Ratio
Return on equity diukur dengan perbandingan antar laba bersih dengan
total ekuitas. menurut Primadasa (2015), dividen termasuk bagian dari
keuntungan perusahaan yang perlu dibagikan, karena dividen diambil dari laba
bersih, maka profitabilitas akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio.
Menurut Simbolon (2017) menyatakan bahwa semakin tinggi ROE semakin bagus
karena hal tersebut menunjukkan bahwa manajemen perusahaan mampu
mengelola perusahaan dengan baik sehingga kesempatan untuk membayar dividen
semakin tinggi. Menurut Rimbani (2016), angka ROE yang semakin tinggi
memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian
investasi makin tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut:
H4 : Diduga return on equity berpengaruh terhadap dividend payout ratio
Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Price earning ratio (PER) adalah rasio yang membandingkan antara harga
pasar suatu saham dengan laba dari saham yang bersangkutan (Wardani, 2014).
PER merupakan rasio yang menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba (Safitri, 2013). Price earning ratio
dipandang oleh para investor sebagai ukuran kekuatan perusahaan untuk
memperoleh laba dimasa yang akan datang. Sehingga semakin tinggi nilai PER
akan semakin besar laba dan semakin besar juga peningkatan jumlah dividen yang
diterima pemegang saham (Hayati, 2010). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
ditarik hipotesis sebagai berikut:
H5 : Diduga price earning ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio
H6 : Diduga current ratio, debt to equity ratio, earning per share, return on
equity dan price earning ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara variabel
indenpenden terhadap variabel dependen. Variabel indenpenden yang digunakan
adalah current ratio (X1), debt to equity ratio (X2), earning per share (X3),
return on equity (X4) dan price earning ratio (X5). Yang akan mempengaruhi
variabel dependen yaitu dividend payout ratio (Y).
6
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 1
Ringkasan Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
No Variabel Definisi Variabel Skala Pengukuran
1. Dividend
Payout
Ratio
rasio yang menunjukkan
hasil perbandingan
antara dividen tunai per
lembar saham dengan
laba per lembar saham
Rasio
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
2. Current
Ratio
rasio yang digunakan
untuk mengukur
kemampuan perusahaan
dalam memenuhi
kewajiban jangka
pendeknya yang segera
jatuh tempo dengan
menggunakan total asset
lancar yang tersedia
Rasio
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
3. Debt to
Equity
Ratio
rasio yang digunakan
untuk menilai utang
dengan ekuitas
Rasio 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
4. Earning
Per Share
rasio untuk mengukur
keberhasilan manajemen
perusahaan dalam
memberikan keuntungan
bagi pemegang saham
biasa
Rasio
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
5. Return On
Equity
rasio yang menunjukkan
hasil (return) atas
penggunaan ekuitas
perusahaan dalam
menciptakan laba bersih
Rasio
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
6. Price
Earning
Ratio
perbandingan antara
market price per share
(harga pasar per lembar
saham) dengan earning
per share (laba per
lembar saham)
Rasio
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑃𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
7
Metode Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Pemilihan sampel dilakukan
berdasarkan metode purposive sampling dimana pemilihan sampel berdasarkan
kriteria tertentu. Dari 138 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, hanya 29 perusahaan yang memenuhi semua kriteria untuk digunakan
sebagai sampel penelitian. Kriteria pemilihan sampel dapat dilihat dalam Tabel 2
berikut ini:
Tabel 2
Kriteria Pemilihan Sampel
No Kriteria Jumlah
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2016 138
2. Perusahaan manufaktur yang laporan keuangannya tidak
lengkap dari periode 2013-2016 (16)
3. Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata
uang rupiah selama periode 2013-2016 (27)
4. Perusahaan manufaktur yang mengalami kerugian selama
periode 2013-2016 (40)
5. Perusahaan manufaktur yang tidak membayar dividen
secara berturut-turut selama periode 2013-2016 (26)
Jumlah perusahaan yang diamati 29
Jumlah periode penelitian 4
Jumlah data 116
Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda. Dengan bantuan SPSS 20.0. dalam analisis ini, terdiri dari uji statistik
deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, multikoliniearitas, autokorelasi, dan
heterokedastisitas), dan uji hipotesis (uji t, uji f dan koefisien determinasi).
Metode ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel terikat dengan
variabel-variabel bebas. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh current ratio, debt to equity ratio, earning
per share, return on equity dan price earning ratio terhadap dividend payout ratio
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-
2016.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
(Ghozali, 2013:19).
8
Tabel 3
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DPR 116 .035 .863 .33357 .169869
CR 116 1.021 15.165 3.06765 2.334516
DER 116 .125 1.510 .60377 .340552
EPS 116 9.015 17989.769 937.32551 2616.533410
ROE 116 .013 .400 .15942 .085135
PER 116 .462 56.236 17.73565 10.767373
Valid N (listwise) 116
Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.20.0 (2018).
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S) dibuat dengan melihat signifikansi di atas 0,05 berarti data
berdistribusi normal.
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 116
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .13494209
Most Extreme Differences
Absolute .057
Positive .057
Negative -.049
Kolmogorov-Smirnov Z .610
Asymp. Sig. (2-tailed) .851
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.20.0 (2018).
Berdasarkan tabel 4 diatas, menunjukkan bahwa besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0.610 dan signifikansi sebesar 0.851 karena p-
value = 0.851 > 0.05), maka H0 diterima yang artinya data residual terdistribusi
secara normal.
Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas (Ghozali, 2013:105).
9
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
CR .640 1.563
DER .626 1.597
EPS .716 1.397
ROE .733 1.363
PER .931 1.074
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.20.0 (2018).
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 5 diatas dapat dilihat
bahwa dapat disimpulkan masing - masing variabel independen yaitu current
ratio, debt to equity ratio, earning per share, return on equity dan price earning
ratio yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance di atas 0,10
dan nilai VIF (variance inflation factor) di bawah 10 yang berarti model regresi
tidak terjadi masalah multikolinearitas.
Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya (Ghozali, 2013: 110).
Tabel 6
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .607a .369 .340 .137975 2.099
a. Predictors: (Constant), PER, ROE, CR, EPS, DER
b. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.20.0 (2018).
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 6 diatas, diperoleh nilai Durbin-
Watson sebesar 2.099 lebih besar dari batas atas (du) 1.7878 dan kurang dari 4 –
1.7878 (4-du) atau 2.2122, maka dapat disimpulkan bahwa kita tidak bisa
menolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif
dan dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013:139), Uji heteroskedasitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini cara untuk mendeteksi
ada atau tidaknya heteroskedasitas adalah dengan menggunakan uji Glejser yang
mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel
independen.
10
Tabel 7
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .131 .032 4.121 .000
CR -.001 .004 -.026 -.225 .822
DER -.048 .026 -.212 -1.815 .072
EPS 2.970E-006 .000 .102 .929 .355
ROE .027 .097 .030 .277 .782
PER .000 .001 .029 .307 .759
a. Dependent Variable: ABS
Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.20.0 (2018).
Berdasarkan hasil uji heteroskedasitas pada tabel 7 diatas, dapat diketahui
bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik
mempengaruhi dependen nilai Absolut (Abs). Hal ini terlihat dari nilai
probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedasitas.
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 8
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .382 .058 6.598 .000
CR -.020 .007 -.277 -2.924 .004
DER -.143 .048 -.286 -2.992 .003
EPS 3.145E-005 .000 .484 5.411 .000
ROE .015 .176 .008 .085 .932
PER .004 .001 .241 3.076 .003
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.20.0 (2018).
𝐘 = 𝟎. 𝟑𝟖𝟐 − 𝟎. 𝟎𝟐𝟎 𝑪𝑹 − 𝟎. 𝟏𝟒𝟑 𝑫𝑬𝑹 + 𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟑𝟏 𝑬𝑷𝑺 + 𝟎. 𝟎𝟏𝟓 𝑹𝑶𝑬 + 𝟎. 𝟎𝟎𝟒 𝑷𝑬𝑹 + 𝐞
Keterangan:
1. Nilai konstanta (a) sebesar 0.382, menunjukkan bahwa apabila nilai
variabel independen yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning Per
Share, Return On Equity, Price Earning Ratio nol, maka nilai koefisien
Dividend Payout Ratio sebesar 0.382.
2. Besarnya nilai koefisien regresi variabel Current Ratio sebesar -0.020, nilai
yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara
variabel Dividend Payout Ratio dengan variabel Current Ratio yang artinya,
jika nilai variabel Current Ratio naik sebesar 1 kali, maka nilai Dividend
11
Payout Ratio akan turun sebesar 2.0 Dengan asumsi variabel bebas lainnya
nol.
3. Besarnya nilai koefisien regresi variabel Debt to Equity Ratio sebesar -
0.143, nilai yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan
antara variabel Dividend Payout Ratio dengan variabel Debt to Equity Ratio
yang artinya, jika nilai variabel Debt to Equity Ratio naik sebesar 1 kali,
maka nilai Dividend Payout Ratio akan turun sebesar 14.3. Dengan asumsi
variabel bebas lainnya nol.
4. Besarnya nilai koefisien regresi variabel Earning Per Share sebesar
0.000031, nilai yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah
antara variabel Dividend Payout Ratio dengan variabel Earning Per Share
yang artinya, jika nilai variabel Earning Per Share naik sebesar 1kali, maka
nilai dividend payout ratio akan naik sebesar 0.0031. Dengan asumsi
variabel bebas lainnya nol.
5. Besarnya nilai koefisien regresi variabel Return On Equity sebesar 0.015,
nilai yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara
variabel Dividend Payout Ratio dengan variabel Return On Equity yang
artinya, jika nilai variabel Return On Equity naik sebesar 1 kali, maka nilai
Dividend Payout Ratio akan turun sebesar 1.5. Dengan asumsi variabel
independen lainnya nol.
6. Besarnya nilai koefisien regresi variabel Price Earning Ratio sebesar 0.004,
nilai yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara
variabel Dividend Payout Ratio dengan variabel Price Earning Ratio yang
artinya, jika nilai variabel Price Earning Ratio naik sebesar 1 kali, maka
nilai Dividend Payout Ratio akan naik sebesar 0.4. Dengan asumsi variabel
independen lainnya nol.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)
Hasil pengujian secara parsial (Uji t) dapat dilihat dalam tabel 9 berikut:
Tabel 9
Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .382 .058 6.598 .000
CR -.020 .007 -.277 -2.924 .004
DER -.143 .048 -.286 -2.992 .003
EPS 3.145E-005 .000 .484 5.411 .000
ROE .015 .176 .008 .085 .932
PER .004 .001 .241 3.076 .003
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.20.0 (2018).
12
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 9 diatas, menunjukkan besarnya thitung
sebesar -2.924 < -1.65895 (ttabel α = 0.05, df = (116-6-1) = 109) dan signifikan (p-
value = 0.004 < α = 0.05), maka H1 diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel
Current Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Dividend
Payout Ratio. Besarnya thitung sebesar -2.992 < -1.65895 (ttabel α = 0.05, df = (116-
6-1) = 109) dan signifikan (p-value = 0.003 < α = 0.05), maka H2 diterima dan Ho
ditolak, yang berarti variabel Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel Dividend Payout Ratio. Besarnya thitung sebesar 5.411
> 1.65895 (ttabel α = 0.05, df = (116-6-1) = 109) dan signifikan (p-value = 0.000 <
α = 0.05), maka H3 diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Earning Per
Share secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Dividend Payout
Ratio. Besarnya thitung sebesar 0.085 < 1.65895 (ttabel α = 0.05, df = (116-6-1) =
109) dan signifikan (p-value = 0.932 > α = 0.05), maka H4 ditolak dan Ho
diterima, yang berarti variabel Return On Equity secara parsial tidak berpengaruh
terhadap variabel Dividend Payout Ratio. Besarnya thitung sebesar 3.076 > 1.65895
(ttabel α = 0.05, df = (116-6-1) = 109) dan signifikan (p-value = 0.003 > α = 0.05),
maka H5 diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Price Earning Ratio
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Dividend Payout Ratio.
Hasil Uji Secara Simultan (Uji F).
Hasil pengujian secara simultan (Uji F) dapat dilihat dalam tabel 10
berikut ini:
Tabel 10
Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1.224 5 .245 12.862 .000b
Residual 2.094 110 .019
Total 3.318 115
a. Dependent Variable: DPR
b. Predictors: (Constant), PER, ROE, CR, EPS, DER
Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.20.0 (2018).
Jadi Fhitung > Ftabel (12.862 > 2.30) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000
maka keputusan Ha diterima artinya Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning
Per Share, Return On Equity dan Price Earning Ratio secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) dapat dilihat dalam tabel 11
berikut:
13
Tabel 11
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .607a .369 .340 .137975
a. Predictors: (Constant), PER, ROE, CR, EPS, DER
b. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output Pengolahan data SPSS V.20.0 (2018).
Dari tabel 11 diatas dapat dilihat nilai koefisien determinasi (Adjusted R
Square) sebesar 0.340 atau 34.0% dari variabel Dividend Payout Ratio dapat
dijelaskan oleh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return
On Equity dan Price Earning Ratio. Sedangkan sisanya 66.0% dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel-variabel (faktor atau rasio keuangan) lain yang tidak
termasuk dalam model penelitian. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.607 yang
berarti bahwa korelasi atau hubungan antara Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Earning Per Share, Return On Equity dan Price Earning Ratio (variabel
independen) terhadap Dividend Payout Ratio (variabel dependen) kuat. Koefisien
korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0.5 dan mendekati 1. Standar
Error of the Estimate adalah sebesar 0.137975, semakin kecil nilai SEE maka
akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel
dependen.
Pembahasan
Pengaruh Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil uji t diatas, menunjukkan bahwa variabel Current Ratio
secara parsial berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novaliana
(2015) yang menyatakan bahwa Current ratio tidak berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio. Namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kadek (2016), yang menyatakan bahwa Current Ratio
berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio. Current Ratio digunakan
untuk mengetahui sejauh mana aset lancar perusahaan digunakan untuk melunasi
utang lancar yang segera jatuh tempo (Sugiono, 2016). Pengaruh yang negatif
bermakna bahwa setiap kenaikan nilai Current Ratio maka pada umumnya akan
menurunkan kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen kepada
pemegang saham. Hal ini dikarenakan perusahaan ingin berfokus pada
pengembangan aset perusahaan, sehingga dana yang ada digunakan untuk
pengembangan asset perusahaan.
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil uji t diatas, menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity
Ratio secara parsial berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Junaidi (2014) yang
menyatakan bahwa variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap
14
Dividend Payout Ratio. Hasil yang sama juga didapat oleh Novaliana (2015) yang
menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividend
Payout Ratio. Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Cynthia (2015) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif
terhadap Dividend Payout Ratio. Semakin tinggi hutang akan berpengaruh negatif
terhadap DPR dikarenakan perusahaan lebih memilih menahan laba untuk
membayar utang daripada membagikannya kepada investor. Hal ini sejalan
dengan teori semakin besar DER mencerminkan resiko perusahaan yang relatif
tinggi karena hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut masih
membutuhkan modal pinjaman untuk membiayai operasional perusahaan. Jika
perusahaan masih membutuhkan modal pinjaman, dapat dipastikan keuntungan
yang dihasilkan oleh perusahaan akan difokuskan untuk mengembalikan pinjaman
modal, dan akibatnya para investor akan cenderung menghindari saham-saham
yang memiliki DER tinggi.
Pengaruh Earning Per Share terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil uji t diatas, menunjukkan bahwa variabel Earning Per
Share secara parsial berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Junaidi (2014),
yang menyatakan bahwa Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap Dividend
Payout Ratio. Namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hilmi (2014), yang menyatakan bahwa Earning Per Share
berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil yang sama juga didapat dari
penelitian yang dilakukan oleh Cynthia (2015), yang menyatakan bahwa Earning
Per Share berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Secara teoritis laba
bersih digunakan untuk memrediksi nilai dividen yang akan dibayarkan oleh
perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan earning yang lebih besar akan
lebih mampu untuk membayar dividen. Sebagaimana prinsip Signalling, adanya
kenaikan dividen merupakan sinyal bagi investor di pasar modal bahwa
perusahaan memiliki prospek yang bagus dimasa mendatang. Sehingga Earning
Per Share dapat digunakan pihak manajemen perusahaan maupun pihak investor
untuk memrediksi jumlah dividen yang akan dibayarkan. Disatu sisi nilai EPS
yang besar, oleh perusahaan dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan
perusahaan, pembayaran hutang dan berpotensi sebagai sumber dividen oleh
perusahaan.
Pengaruh Return On Equity terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil uji t diatas, menunjukkan bahwa variabel Return On
Equity secara parsial tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Junaidi (2014)
dan Novaliana (2015), yang menyatakan bahwa Return On Equity berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio. Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Rahmawati (2016) yang menyatakan bahwa ROE tidak
berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hal ini bermakna bahwa setiap kenaikan
15
atau penurunan profitabilitas tidak akan mempengaruhi kebijakan dividen karena
perusahaan lebih mementingkan untuk melakukan ekspansi. Salah satu cara yakni
dengan cara menahan profitabilitas untuk memperkuat struktur modal. Selain
untuk memperkuat struktur modal biasanya perusahaan mengalokasikan laba
untuk membayar utang baik utang jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan memutuskan pembagia dividen hanya jika ada
cukup uang yang tersisa setelah semua biaya operasional dan aktivitas ekspansi
usaha terpenuhi.
Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil uji t diatas, menunjukkan bahwa variabel Price Earning
Ratio secara parsial berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hilmi (2014) yang menyatakan
bahwa Price Earning Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
Pengaruh signifikan ini karena Price Earning Ratio mengandung informasi
mengenai laba bersih yang diperoleh perusahaan. Secara teoritis laba bersih
digunakan untuk memrediksi nilai dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan.
Adanya peningkatan Price Earning Ratio akan mengakibatkan peningkatan pada
jumlah dividen yang akan dibayarkan. Sebagaimana prinsip Signalling, adanya
kenaikan dividen merupakan sinyal bagi investor di pasar modal bahwa
perusahaan memiliki prospek yang bagus dimasa mendatang. Sehingga Price
Earning Ratio dapat digunakan pihak manajemen perusahaan maupun pihak
investor untuk memrediksi jumlah dividen yang akan dibayarkan.
Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return On
Equity dan Price Earning Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio.
Berdasarkan hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan bahwa Current Ratio,
Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return On Equity dan Price Earning
Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013
– 2016. Hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung > Ftabel (12.862 > 2.30) dan tingkat
signifikansi sebesar 0.000, yang berarti hipotesis dalam penelitian ini diterima dan
Ho ditolak.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun kesimpulan hasil
penelitian ini adalah :
1. Hasil pengujian variabel Current Ratio berpengaruh negatif terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2016.
2. Hasil pengujian variabel Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif
terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2016.
16
3. Hasil pengujian variabel Earning Per Share berpengaruh signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2016.
4. Hasil pengujian variabel Return On Equity tidak berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2016.
5. Hasil pengujian variabel Price Earning Ratio berpengaruh signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2016.
6. Hasil pengujian secara keseluruhan bahwa variabel Current Ratio, Debt to
Equity Ratio, Earning Per Share, Return On Equity dan Price Earning
Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013 – 2016.
Ada beberapa saran untuk peneliti selanjutnya yang dapat diberikan
melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel lain yang tidak
dimasukkan kedalam penelitian ini agar dapat diketahui faktor-faktor lain
yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio. Karena dari hasil penelitian
ini hanya terdapat dua variabel yang berpengaruh signifikan yaitu Earning
Per Share terhadap Dividend Payout Ratio dan Price Earning Ratio
terhadap Dividend Payout Ratio.
2. Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar memperpanjang periode
penelitian lebih panjang lagi sehingga akan memberikan kemungkinan
yang lebih besar dalam memperoleh atau mendekati kondisi yang
sebenarnya dna sampel yang digunakan dapat diperluar ke beberapa
bidang perusahaan lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sehingga dapat memperoleh informasi lebih baik.
17
Daftar Pustaka
Abdullah, Hilmi & Ricki Fanani Agaki. 2014. Pengaruh Earning Per Share,
Price Earning Ratio dan Price to Book Value Terhadap Dividend
Payout Ratio pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Periode 2008-2011. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. vol 7 no 1.
Afrianti, Rika. 2017. Pengaruh Return On Assets, Current Ratio, Price Earning
Ratio dan Debt to Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri dan Barang Konsumsi
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014. Skripsi
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Amir, Zaenab. 2016. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham pada
Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index. Artikel Ilmiah.
Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: Andi.
Baroroh, A. (2013). Analisis Multivariat dan Time Series dengan SPSS 21.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Brigham, Eugene.F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8
Buku 2. Jakarta: Erlangga.
Erhans. 2016. Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta:
Ercontara Rajawali.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Kuangan. Bandung: Alfabeta.
-------------- 2015. Analisis Laporan Kuangan. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Harmono. 2015. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan
Teori, Kasus dan Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Hayati, Nurul. 2010. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio
Sebagai Salah Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham pada
Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Manajemen dan Akuntansi. vol 11 no 1. April 2010.
Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
-------------- 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.
Yogyakarta: CAPS.
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
18
Junaidi, H. Azwir Nasir & Meilda Wiguna. 2014. Pengaruh Return On Equity,
Cash Ratio, Debt to Equity Ratio dan Earning Per Share Terhadap
Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Jakarta Islamic Index yang
Listing di BEI Periode 2008-2012. vol 1 no 2. Oktober 2014.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Keown, Arthur J., David F. Scott, Jr. John D. Martin dan J. William Petty. 2015.
Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield. 2011. Akuntansi
Intermediate, Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Mahaputra, Gede Agus & Ni Gusti Putu Wirawati. 2014. Pengaruh Faktor
Keuangan dan Ukuran Perusahaan pada Dividend Payout Ratio
Perusahaan Perbankan. Jurnal Akuntansi. vol 9 no 3 ISSN: 2302 -
8556.
Martono dan Agus Harjoto. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
Mertayani, Sri, dkk. 2015. Analisis Pengaruh Net Profit Margin, Debt to Equity
Ratio, Current Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividend
Payout Ratio (Studi Kasus pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013). Jurnal Akuntansi. vol 3 no
1.
Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi.
Nugroho, Joko Purwanto, dkk. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Terindeks Kompas 100 yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. vol 7
no 2 ISSN: 2503 - 2968.
Pamungkas, Noto, dkk. 2017. Pengaruh Return On Equity, Debt to Equity Ratio,
Current Ratio, Earning Per Share dan Investment Opportunity Set
Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Analisa Akuntansi dan
Perpajakan. Vol 1 no 1. Maret 2017. p. 34 – 41.
Pandiangan, Roristua. 2014. Buku Pintar Akuntansi & Pengendalian Usaha.
Yogyakarta: Laksana.
Pratiwi, Rahmawati Dwika., Ely Siswanto & Lulu Nurul Istanti. 2016. Pengaruh
Return On Equity, Debt to Equity Ratio dan Umur Perusahaan
Terhadap Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI Tahun 2014). Jurnal Ekonomi Bisnis. vol 21 no
2. Oktober 2016. p. 136 – 145.
Primadasa, Dwi Gama. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di
BEI Tahun 2008 - 2012. Skripsi Universitas Diponegoro.
Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Yogyakarta: Media Kom.
19
Puspita, Erna. 2017. Pengaruh Likuiditas, profitabilitas, Leverage dan Market
Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur.
vol 12 no 1. 2017. p. 17 – 35.
Putri, Rizkia Milana. 2017. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio
dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Kosmetik dan Rumah Tangga yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index
(JII). Skripsi UIN Raden Fatah, Palembang.
Rahmi, Novaliana Nst. 2015. Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap
Dividend Payout Ratio (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013). vol 2 no 2. Oktober 2015.
Rimbani, Ryan Perkasa. 2016. Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER dan
NPM Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan
Properti di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Jurnal Bisnis
dan Manajemen. vol 53 no 12. Desember 2016. p. 182 - 228.
Safitri, Abied Luthfi. 2013. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio,
Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Market Value Added
Terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index.
Management Analysis Journal. vol 2 no 2 ISSN: 2252 - 6552.
Sampurna, Cynthia Dewi & Endang Tri Widyarti. 2015. Pengaruh Investment
Opportunity Set, Debt to Equity Ratio, Growth, Earning Per Share,
Total Assets Turnover Terhadap Dividend Payout Ratio (pada
Perusahaan Manufaktur Go Public di BEI Periode 2011-2013).
Diponegoro Journal Of Management. vol 4 no 2. p. 1-15 ISSN: 2337 -
3792.
Sanjaya, Ayu Wahyu Rohman & Sri Utiyati. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen. vol 5 no 9. September 2016 ISSN: 2461 - 0593.
Sari, Marvita Renika, dkk. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, Earning Per Share, Current Ratio, Return On Equity dan
Debt to Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011-2014). Journal of
Accounting. vol 2 no 2. Maret 2016.
Simbolon, Kristina & Djoko Sampurno. 2017. Analisis Pengaruh Firm Size, DER,
Asset Growth, ROE, EPS, Quick Ratio dan Past Dividend Terhadap
Dividend Payout Ratio (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015). Diponegoro Journal Of
Management. vol 6 no 3. p. 1 - 13 ISSN: 2337-3792.
Situmorang, Adella G. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Debt to Equity Ratio, Firm
Size, Growth dan Cash Ratio Terhadap Devidend Payout Ratio pada
Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011-2014. Jurnal Ilmu Manajemen. vol 5 no 3.
20
Sugiono, Arief dan Edi Untung. 2016. Panduan Praktik Dasar Analisa Laporan
Keuangan. Jakarta: Grasindo.
-------------- 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni, V Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
-------------- 2017. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sumampow, Susan dan Sri Murni. 2016. Pengaruh Return Saham, Price Book
Value dan Return On Asset Terhadap Devidend Payout Ratio pada
Perusahaan yang Terdaftar di BEI (Studi pada Perusahaan
Telekomunikasi). Jurnal Emba. vol 4 no 2. Juni 2016. p. 795 - 805.
Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS.
Tejaningtyas, Sari Rolensa. 2016. Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014. vol 2 no 2. November 2016
ISSN: 2460-1233.
Toin, Dyah Rosna Yustanti & Sutrisno. 2015. Pengaruh Faktor Internal dan
Eksternal Terhadap Harga Saham Industri Perdagangan Enceran di
Bursa Efek Indonesia. vol 8 no 16. Desember 2015.
Wirartha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: CV.
Andi Offset.
Van Horne, James C & John M. Wachowicz. 2007. Prinsip – Prinsip Manajemen
Keuangan, Edisi 12 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Wardani, Dita Ristia & Hadi Pramono. 2014. Pengaruh Variabel Fundamental
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar di BEI Periode 2011-2013. vol 12 no 1. Maret 2014.
www.idx.co.id
Yasa, Kadek Dwi Mahendra dan Ni Gusti Putu Wirawati. 2016. Pengaruh Net
Profit Margin, Current Ratio dan Debt Equity Ratio pada Devidend
Payout Ratio. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol 16 no 2.
Agustus 2016, p. 921 - 950.
Recommended