k18 - Malaria & Permasalahannya Di Kab

Preview:

DESCRIPTION

malaria

Citation preview

MALARIA & PERMASALAHANNYA

DI KAB. BANYUMASDI KAB. BANYUMAS

dr. Yudhi Wibowo, M.PH

Department of Public Health & Community Medicine

Medical Faculty

Jenderal Soedirman University

Outlines

• 10 facts on Malaria

• Epidemiologi MALARIA

• Determinan Kejadian Malaria

• Siklus Hidup Plasmodium• Siklus Hidup Plasmodium

• Hasil Penelitian Malaria di Kab. Banyumas

• Permasalahan Malaria

• Rencana Tindak Lanjut

• Strategi Pengendalian Malaria

• Kerangka Kerja Program Pengendalian Malaria

10 facts on malaria

(http://www.who.int/features/factfiles/malaria/en/

1. Malaria is caused by parasites that are transmitted to people through

the bites of infected mosquitoes

2. Half of the world's population is at risk of malaria

3. Every minute, a child dies from malaria

4. Malaria mortality rates are falling

5. Early diagnosis and prompt treatment of malaria prevents deaths

6. Emerging artemisinin resistance is a major concern6. Emerging artemisinin resistance is a major concern

7. Sleeping under long-lasting insecticidal nets protects against malaria

8. Indoor residual spraying is the most effective way to rapidly reduce

malaria transmission

9. Pregnant women are particularly at risk of malaria

10. Malaria causes significant economic losses in high-burden countries

Epidemiologi Malaria

(Global)1. Globally, an estimated 3.3 billion people in 97 countries and territories

are at risk of being infected with malaria and developing disease, and

2. 1.2 billion are at high risk (>1 in 1000 chance of getting malaria in a year).

3. in December 2014, there were about 198 million cases of malaria in

2013 (with an uncertainty range of 124 million to 283 million) and

4. an estimated 584 000 deaths (with an uncertainty range of 367 000 to 4. an estimated 584 000 deaths (with an uncertainty range of 367 000 to

755 000)

5. The burden is heaviest in the WHO African Region, where an estimated

90% of all malaria deaths occur, and in children aged under 5 years, who

account for 78% of all deaths

6. The number of confirmed malaria cases reported in the region decreased

from 2.9 to 1.5 million between 2000 and 2013. Three countries

accounted for 97% of cases in 2013: India (55%), Myanmar (21%) and

Indonesia(21%).

• Six countries out of 10 achieved

>75% decrease in case incidence

between 2000 and 2013. Sri

Lanka reported zero locally

acquired cases for the first time.

Bhutan reported only 15 cases

Epidemiologi Malaria

(Indonesia)

– 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah

berisiko

– 54% dari 497 kab/kota merupakan daerah

endemisendemis

– KLB akibat kasus import sering terjadi di daerah

endemis rendah

– Propinsi Jawa Tengah:

– API 0,05 per 1000 penduduk (2014), tapi masih

ada kasus indigenous di 5 Kabupaten:

Purworejo, Banjarnegara, Purbalingga,

Banyumas dan Kebumen.

Penyebab Tingginya Kasus dan KLB

Malaria di Indonesia:1. Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya

tempat perindukan nyamuk penular malaria;

2. Mobilitas penduduk yang cukup tinggi;

3. Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih

panjang dari musim kemarau; panjang dari musim kemarau;

4. Krisis ekonomi yang berkepanjangan, berdampak pada

masyarakat di daerah tertentu, mengalami gizi buruk

sehingga lebih rentan untuk terserang malaria;

5. Tidak efektifnya pengobatan karena terjadi resisten

klorokuin dan meluasnya daerah resisten, serta

6. Menurunnya perhatian dan kepedulian pemerintah dan

masyarakat terhadap upaya pengendalian malaria secara

terpadu.

Epidemiologi Malaria

(Kab. Banyumas)

• Pada awal tahun 2012 kembali terjadi KLB malaria, yaitu di

Desa Binangun (36 orang penderita malaria positif).

Determinan Kejadian Malaria

Siklus Hidup Plasmodium

Hasil Penelitian

SPOT Survei Nyamuk Anopheles 2006-2012

di Kab. Banyumas

Permasalahan

1. Gender

2. Tingkat sosial ekonomi:

a. Tingkat Pendidikan---tingkat pengetahuan

b. Tingkat pendapatan

c. Aksesibilitas

d. Migrasi Penduduk

3. Perilaku3. Perilaku

4. Lingkungan: kondisi geografis, hand man made,

5. Bionomik Vektor����spot survei

6. Parasit: spesies, resistensi?

7. Disparitas epidemiologi

8. SD Terbatas: SDM yg kompeten (Medis, Paramedis, Laboran/Analis,

JMD terlatih), dana,

9. Lemahnya kerjasama lintas sektor

10. Kemandirian masyarakat dalam pengendalian malaria

RTL

• Promotif-Preventif-Early Diagnosis & Promt

Treatment

• Surveilans Migrasi penduduk

• Ketersedian dana• Ketersedian dana

• Program terpadu

Strategi Pengendalian Malaria

1. penemuan dini dan pengobatan yang tepat, dengan

akses pelayanan kesehatan berkualitas,

2. penurunan risiko penularan dengan memanfaatkan

forum gebrak malaria, forum gebrak malaria,

3. memperkuat sistem surveilans, monitoring dan

evaluasi,

4. memperkuat SDM dan pengembangan teknologi,

5. advokasi dan sosialiasi,

6. penggalangan kemitraan,

7. pemberdayaan dan penggerakan masyarakat

Daftar Pustaka

• WHO (2014). World Malaria Report 2014.

Geneva:WHO

• Kemenkes RI (2015). Data dan Informasi tahun 2014

(Profil Kesehatan Indonesia). Jakarta:Kemenkes RI(Profil Kesehatan Indonesia). Jakarta:Kemenkes RI

• DinKes Jateng (2015). Profil Kesehatan Jawa Tengah.

Semarang:DinKes Prop. Jateng

• WHO (2015). Global Technical Strategy for Malaria

2016-2030. Geneva:WHO

• Dirjen PP&PL(2014). Pedoman Manajemen Malaria.

Jakarta:Kemenkes