View
616
Download
1
Category
Tags:
Preview:
Citation preview
benito@ugm.ac.id
B. PROSES-PROSES PEDOGENESIS
benito@ugm.ac.id
Stages of soil formationhttp://encarta.msn.com/
Proses Pelapukan (Weathering Process)
Weathering refers to the disintergration and alteration of rocks and minerals by physical and chemical processes.
Now, biological processes is also known to play important role in weathering.
Physical weathering causes the rocks to disintegrate into smaller-sized materials without changing the chemical composition.
physical weatherin ginvolves the breakdown of rocks and soils through heat, water, ice and pressure.
benito@ugm.ac.id
Chemical weathering is caused by chemical reaction, and definite chemical changes occur in the weathering products new materials are formed (e.g. clay and humic materials)
Biological weathering includes biochemical weathering and other processes related to presence and activity of live organisms. Biochemical weathering related to reactions with chemical compound secreted by organisms
benito@ugm.ac.id
benito@ugm.ac.id
Proses Pedogenesis Pedogenesis = proses pembentukan tanah
Pedologi = ilmu yang mempelajari proses pembentukan tanah sebagian besar bersifat hipotesis
Pedologists mempelajari bagaimana terbentuknya tanah dan perubahan yang terjadi setelah tanah terbentuk
Bahan yang dipelajari adalah profil/horison tanah, kemudian interpretasinya berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran untuk melihat kembali proses-proses pembentukan dan perkembangan tanah yang telah berlangsung
benito@ugm.ac.id
Proses pedogenesis terdiri atas seurutan kejadian baik yang berupa reaksi rumit maupun sekedar proses penyusunan kembali bahan. Banyak kejadian yang berkembang secara serentak, berurutan, saling mendukung ataupun berlawanan
Jadi di dalam pembentukan dan perkembangan tanah bukanlah reaksi tunggal, melainkan bagaimana hubungan antar reaksi tersebut dan menciptakan gejala tertentu.
Faktor pembentuk tanah, S=f(cl,o,p,r,t …) (Jenny, 1941) bukan sebab atau kakas (forces) melainkan penentu keadaan dan riwayat sekelompok sifat tanah jadi misalnya, faktor cl, unsur-unsur di dalam iklim yang bertindak sebagai pelaku proses
Iklim kering hidolisis tidak lancar, karena kekeringan
Iklim basah hidrolisis lancar, karena ada air
benito@ugm.ac.id
Bahan organik Batuan
Bahan induktanah organik
Bahan induk tanah mineral
(saprolit)
Tubuh Tanah(Soil Body)
Beku, malihan, sedimen
perombakan pelapukantransforma
si
Morfogenesis:Transformasi dan translokasi
benito@ugm.ac.id
Horisonisasi dan Haploidisasi Ada 2 gejala besar dalam pembentukan tanah
yang disebut sebagai proses pedogen pokok umum, yaitu HORISONISASI DAN HAPLOIDISASI Dua proses tsb menjadi dasar morfogenesis tanah, karena menjadikan tanah mempunyai morfologi
Horisonisasi mencakup proses dan lingkungan yang mengembangkan bahan induk tanah menjadi tubuh tanah yang berhorison banyak dan tersusun atas bagian-bagian yang tidak sama. Contoh : hujan mendorong pembentukan horison
Haploidisasi mencakup proses dan lingkungan yang menghambat/mencegah horisonisasi atau merusak/mencampur horison yang sudah ada. Contoh: kekeringan/kebekuan menghambat horisonisasi
benito@ugm.ac.id
Horisonisasi dan haploidisasi digerakkan oleh proses pedogen pokok khusus yang merupakan sekumpulan reaksi yang saling berhubungan yang mendukung atau berlawanan
Empat kategori proses pokok pedogen khusus:1. Penambahan bahan organik dan mineral, baik
berupa bahan padat, cair atau gas pada tanah2. Penghilangan bahan-bahan tadi dari dalam tanah3. Pengalihtempatan (translokasi) bahan-bahan tadi
dari suatu bagian ke bagian lainnya dalam tubuh tanah
4. Pengalihrupaan (transformasi) bahan-bahan tadi di dalam tubuh tanah menjadi senyawa baru yang sebelumnya tidak ada
benito@ugm.ac.id
benito@ugm.ac.id Source material for this lecture from edu/.../ soil2125/doc/s4chp1.htm
benito@ugm.ac.id
Kategori 1. Penambahan
1. Enrichment (pengayaan), seperti seresah dan pupuk.
istilah littering : seresah mengumpul di atas tanah enrichment : sebagian masuk ke dalam tanah
2. Kumulasi : berupa penambahan bahan mineral pada permukaan tanah, seperti penambahan abu volkan baik dari udara (eolian) ataupun lewat air (aluvial)
Kumulasi antropogen oleh manusia
3. Melanisasi : proses yang menyebabkan warna tanah menjadi gelap karena pencampuran bahan organik
benito@ugm.ac.id
Kategori 2. Penghilangan
1. Pelindian, yaitu penghilangan bahan terlarutkan dari tubuh tanah oleh air perkolasi
2. ErosiErosi arah lateralPelindian arah vertikal
benito@ugm.ac.id
Kategori 3. Alih Tempat (translokasi)1. Eluviasi (pemiskinan), yaitu
pemindahan bahan dari suatu bagian tubuh tanah sehingga menghasilkan suatu horison tertentu (horison eluvial)
Contoh : horison albik
2. Illuviasi (pengayaan), yaitu: akumulasi dari bahan yang dipindahkan tadi di bagian tubuh tanah lainnya
Contoh : akumulasi lempung (horison argilik)
akumulasi bahan humus
(horison spodik)
benito@ugm.ac.id
benito@ugm.ac.id
3. Kalsifikasi dan Dekalsifikasi Kalsifikasi : pelonggokan
CaCO3 hasil pindahan dari bagian tubuh tanah lainnya.
Dekalsifikasi : penghilangan CaCO3 dari satu atau lebih bagian tanah. Kalsifikasi hanya mungkin terjadi kalau iklim kering, iklim basah dekalsifikasi berlangsung intensif sehingga CaCO3 dapat hilang seluruhnya dari tubuh tanah. Jika jumlah air terbatas CaCO3 dapat melonggok pada tubuh tanah
benito@ugm.ac.id
http://www.landfood.ubc.ca/soil200/classification/soil_horizon.htm#development
benito@ugm.ac.id
4. Salinisasi dan Desalinisasi
Desalinisasi : pemindahan garam-garam terlarutkan dari bagian tubuh tanah ke bagian lainnya. Garam-garam yang terlarutkan tsb: garam sulfat atau Cl dari Mg, Na, Ca dan K. Jika pemindahan terbatas terbentuk horison salik
updraw of soluble minerals
from groundwater to soil
surface of arid and alkaline
environments5. Alkalisasi dan Dealkalisasi
Alkalisasi pelonggokan ion Na pada tapak pertukaran tanah terbentuk horison natrik. Disebut juga Solonisasi
Dealkalisasi pelindian ion dan garam Na dari suatu bagian ke bagian tubuh tanah lainnya. Dealkalisasi penurunan pH dan tanah yang tadinya kaya ion/garam Na non natrik (Solodisasi)
benito@ugm.ac.id
6. Lessivage Mirip dengan proses illuviasi. Illuviasi
menggunakan air sebagai medium pemindahan, sedangkan lessivage merupakan migrasi secara mekanik jadi jatuh masuk ke dalam pori-pori bawah karena gaya gravitasi tanpa perantaraan air terbentuk horison eluvial.
jika terjadi pengendapan pada lapisan bawah tanah membentuk horison illuvial
Lessivage hanya melonggokkan lempung
horison argilik (Bt). Pelonggokan humus (Bh) atau besi (Bir) tidak terbentuk oleh proses ini.
benito@ugm.ac.id
7. Pedoturbasi, yaitu peristiwa yang menyebabkan bahan tanah mengalami pengadukan secara biologi ataupun fisik.
Biologi karena pengaruh akar atau fauna tanah dengan membuat sarang. Fisik dalam peristiwa membeku dan mencair, peristiwa basah-kering
Pedoturbasi horison tanah hilang sehingga
pedoturbasi merupakan peristiwa haploidisasi Salah satu tanah yang dikuasai oleh
Pedoturbasi fisika yaitu VERTISOL. Vertisol dirajai oleh mineral lempung montmorilonit yang dapat mengembang dan mengerut sejalan dengan basah-kering oleh air vertisol tidak punya horison B, hanya punya horison A dan C
Tanah ini dapat dijumpai di daerah Gunung Kidul
benito@ugm.ac.id
Pedoturbasi (Buol 1993)
benito@ugm.ac.id
8. PodsolisasiBerlangsung karena migrasi Al/Fe dan atau bahan organik secara kimiawi. Terjadi karena pelindiannya bersifat masam.
Bagian tubuh tanah yang ditinggalkan mengalami pemekatan silika secara residual (kadar meningkat bukan karena ditambah tetapi karena senyawa lain hilang
Podsolisasi disebut juga silikasiDesilikasi migrasi Si keluar dari tubuh tanah Al, Fe terakumulasi (Ferralitisasi (Al), feritisasi (Fe))
Si
Al, Fe, BO
Silikasi Desilikasi
benito@ugm.ac.id
9. Melanisasi (kategori 1 dan 3)Lawan dari leusinisasi (pemucatan warna horison tanah) karena:1. Alih rupa BO yang berwarna gelap cerah2. Bahan organik tersingkir dari horison tanah
10. Braunifikasi (Rubifikasi, Rubifaksi, Feruginasi)Pembebasan Fe dari mineral primer yang diikuti oleh pendispersian zarah-zarah oksida besi dalam jumlah meningkat dan kemudian oksidasi/hidrasi yang berlanjut atas besi sehingga memberikan warna kecoklatan, coklat kemerahan atau merah pada tubuh tanah Terbentuk horison kambik (pada taraf pembentukan awal tanah). Kadar besi tidak berubah, hanya berubah bentuk dari besi pada mineral bebas
benito@ugm.ac.id
Kategori 4. Alih Rupa (Transformasi)
1. GleisasiMenyangkut reduksi besi di dalam keadaan tumpat air (waterlogged) yang anaerob warna tanah serba sama kebiruan-kehijauan tanpa atau dengan konkresiOksigen hadir suatu waktu matriks tanah hijau-biru dengan bercak coklat kekuningan, coklat dan hitam dan konkresi besi feri atau mangano feri
benito@ugm.ac.id
2. Podsolisasi (kategori 3 dan 4)3. Desilikasi 4. Dekomposisi dan sintesis Dekomposisi : penguraian mineral dan BO
menjadi senyawa lain Sintesis : pembentukan mineral dan BO menjadi
senyawa baru Mineral lempung neoformasi mineral Humus neoformasi BO (humifikasi)5. Paludisasi Pelonggokan bahan organik tebal > 30 cm
dapat berupa endapan gambut. Proses pembentukan gambut ada yang lebuh cenderung sebagai proses geologi (geogenesis) bukan pedogenesis. Jika tebalnya > 30 cm tanah organik, jika tebalnya < 30 cm tanah mineral
Paludisasi diadakan untuk membedakan dengan proses menyeresah (littering, kategori 1).
benito@ugm.ac.id
6. Pematangan Proses yang mengubah tanah secara kimia,
biologi dan fisik yang berlangsung dalam tanah organik setelah udara memasuki, setelah sebelumnya tumpat air
Gambut fibrik hemik saprik Pemasukan udara intensif terjadi
pemacuan mineralisasi bahan organik berubah menjadi komponennya, yaitu CO2 dan air gambut akan habis
benito@ugm.ac.id
Jadi ada peristiwa yang memenuhi 1 kategori dan ada yang 2 kategori, misalnya :Braunifikasi dan podsolisasi alih tempat dan alih rupaMelanisasi penambahan dan alih tempatKebanyakan proses pedogenesis berupa alih tempat dan alih rupa, sedikit yang penghilangan dan penambahan
Banyak / sedikitnya proses tidak berkait dengan tingkat kegiatan/tingkat pengaruhnya atas tubuh tanah. Contoh : pelindian sedikit secara relatif tetapi punya daya pengaruh yang lebih kuat dari proses braunifikasi, melanisasi/leusinisasi
Tetapi juga kepentingan proses bergantung pada suatu tempat, bisa jadi erosi lebih penting dari proses yang lainnya oleh karena itu, pedogenesis harus dilihat dari berbagai dimensi yaitu Waktu dan Tempat
benito@ugm.ac.id
benito@ugm.ac.id
benito@ugm.ac.id
Recommended